GIANYAR – Kabupaten Gianyar memiliki ratusan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Dari ratusan LPD yang ada, kondisinya beragam.
Ada yang sehat, sakit hingga gulung tikar. Kondisi ini menjadi perhatian Dinas Koperasi dan UKM Gianyar yang membawahi soal LPD.
Kepala Bidang Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar Ketut Guniasih menyatakan, di kabupaten Gianyar ada 270 LPD.
“Dari 2013 sampai 2017 terdapat 41 LPD yang mengalami masalah (macet). Yang telah dihidupkan kembali sebanyak 18 LPD,” ujar Ketut Guniasih kemarin.
Berdasar data Dinas Koperasi, 162 LPD masuk kategori sehat, dan 40 LPD kategori cukup sehat. Kemudian yang masuk tidak sehat sebanyak 7 LPD, kurang sehat sebanyak 32 LPD, serta tidak operasional sebanyak 29 LPD.
Menurut Guniasih, meski banyak yang tidak sehat, namun aset LPD total mencapai Rp 7 triliun lebih dengan laba sebesar Rp 83 miliar.
Dari jumlah tersebut, ada 13 LPD yang telah mendapat dana perlindungan LPD dari LPLPD. Untuk meningkatkan kualitas LPD, pihaknya telah mengumpulkan para kepala LPD dan bendesa di seluruh Gianyar.
Mereka diberikan sosialisasi supaya mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan manajerial.
Terutama di bidang pemeriksa, pimpinan, serta pengurus LPD lainnya. Menurut Guniasih, tujuan sosialisasi adalah untuk meningkatkan pengetahuan pengelola melalui transformasi pengetahuan dan keterampilan.
Meningkatkan kinerja dalam mengelola LPD sesuai dasar hukum yang berlaku. “Sehingga mampu merealisasikan program kerjanya demi menuju LPD yang maju dan mandiri,” terangnya.
Diharapkan, kehadiran LPD di tengah kehidupan masyarakat banyak memberikan manfaat. Utamanya dalam meningkatkan perekonomian pedesaan.
“LPD memiliki peran yang sangat strategis sebagai upaya untuk memperkokoh landasan perekonomian dalam menghadapi situasi ekonomi global saat ini,” paparnya