29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:46 AM WIB

Virus Corona Merebak, Ekspor Manggis Tabanan ke Tiongkok Anjlok

TABANAN – Mewabahnya virus corona mengancam sektor perdagangan di Bali yang menyasar pasar ekspor Tiongkok.

Salah satunya adalah anjoknya ekspor komoditas buah manggis Tabanan ke Tiongkok yang terjadi sejak tiga hari belakangan.

Eksportir buah manggis, Jero Putu Tesan mengungkapkan, merebaknya virus corona sangat berdampak bagi bisnis miliknya, mengingat tujuan ekspor manggis ke Tiongkon dari Bali sebanyak 80 persen.

“Meski wabah corona terjadi di Wuhan, namun juga berpengaruh di Provinsi Ghuanzou dan Beijing yang menjadi tujuan ekspor manggis Tabanan. Pembeli kami di Tiongkok takut keluar rumah,” kata Jero Tesan kepada Jawa Pos Radar Bali.

Volume ekspor buah manggis Tabanan ke Tiongkok setiap tahun mencapai 4.000 ton manggis dengan nilai jual per kilogram mencapai Rp 30 ribu.

Pihaknya telah melaporkan hal ini ke Dinas Pertanian Kabupaten maupun Provinsi dan Kementerian Pertanian melalui Dirjen Hortikultura terutama untuk mensosialisasikan kepada para petani agar tidak kaget ketika harga manggis turun.

“Agar tidak serta merta petani menyalahkan pemerintah. Karena di Jawa Barat sudah tutup semua (ekspor), Sumatera juga berhenti, Bali saja yang masih ekspor.

Hanya saja volume berkurang tapi resikonya masih besar juga,” imbuh pria yang juga Ketua Asosiasi Manggis Seluruh Indonesia tersebut.

Dia menambahkan, ekspor manggis ke Tiongkok dilakukan hampir setiap hari. Dalam satu hari, pihaknya bisa mengekspor buah manggis dari Bali ke Tiongkok mencapai 70 ton.

“Karena perisitiwa ini kami kurangi 4 sampai 5 ton,” ucapnya. Diakui saat ini, pihaknya masih bisa membeli buah manggis di tingkat petani Rp 20 ribu per kg.

“Yang kita takutkan ketika kami tidak bisa ekspor harganya akan jatuh bisa ke Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu di harga petani,” tandasnya. 

TABANAN – Mewabahnya virus corona mengancam sektor perdagangan di Bali yang menyasar pasar ekspor Tiongkok.

Salah satunya adalah anjoknya ekspor komoditas buah manggis Tabanan ke Tiongkok yang terjadi sejak tiga hari belakangan.

Eksportir buah manggis, Jero Putu Tesan mengungkapkan, merebaknya virus corona sangat berdampak bagi bisnis miliknya, mengingat tujuan ekspor manggis ke Tiongkon dari Bali sebanyak 80 persen.

“Meski wabah corona terjadi di Wuhan, namun juga berpengaruh di Provinsi Ghuanzou dan Beijing yang menjadi tujuan ekspor manggis Tabanan. Pembeli kami di Tiongkok takut keluar rumah,” kata Jero Tesan kepada Jawa Pos Radar Bali.

Volume ekspor buah manggis Tabanan ke Tiongkok setiap tahun mencapai 4.000 ton manggis dengan nilai jual per kilogram mencapai Rp 30 ribu.

Pihaknya telah melaporkan hal ini ke Dinas Pertanian Kabupaten maupun Provinsi dan Kementerian Pertanian melalui Dirjen Hortikultura terutama untuk mensosialisasikan kepada para petani agar tidak kaget ketika harga manggis turun.

“Agar tidak serta merta petani menyalahkan pemerintah. Karena di Jawa Barat sudah tutup semua (ekspor), Sumatera juga berhenti, Bali saja yang masih ekspor.

Hanya saja volume berkurang tapi resikonya masih besar juga,” imbuh pria yang juga Ketua Asosiasi Manggis Seluruh Indonesia tersebut.

Dia menambahkan, ekspor manggis ke Tiongkok dilakukan hampir setiap hari. Dalam satu hari, pihaknya bisa mengekspor buah manggis dari Bali ke Tiongkok mencapai 70 ton.

“Karena perisitiwa ini kami kurangi 4 sampai 5 ton,” ucapnya. Diakui saat ini, pihaknya masih bisa membeli buah manggis di tingkat petani Rp 20 ribu per kg.

“Yang kita takutkan ketika kami tidak bisa ekspor harganya akan jatuh bisa ke Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu di harga petani,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/