25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:03 AM WIB

Banyak Kesamaan Potensi, Berharap Bisa Berkolaborasi di Semua Sektor

DENPASAR-Dalam rangka membangun hubungan kerjasama yang baik di bidang pariwisata dan industry,  Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali menggelar gathering dengan Konsulat Jenderal (Konjen) India di Gedung Wiswasabha, kantor Gubernur Bali, Kamis malam (27/6).

Ketua Kadin Bali I Made Ariandi dikonfirmasi disela acara, menegaskan, jika pertumbuhan dan perkembangan pariwisata Bali dan India memiliki banyak kesamaan.

Selain sama-sama berkembang pesat, antara Bali dan India juga memiliki banyak ikatan yang kuat di berbagai bidang.

Sehingga dengan banyaknya kesamaan antara Bali dan India, imbuh Ariandi, pihaknya berharap agar ke depan makin banyak celah dan potensi yang bisa dikembangkan dan dikolaborasikan bersama di semua sektor.

Ditambahkan, dengan adanya banyak celah dan potensi yang bisa dikembangkan, Ariandi pun menyoroti tentang dunia bisnis penerbangan.

Menurutnya, mahalnya bisnis penerbangan juga diakui sebagai sebuah keharusan untuk segera disikapi dan dicarikan solusi atau jalan keluar.

“Mungkin bisa dari sisi kebijakan dari dua belah pihak (Bali dan India).  Misal memberi peluang bagi maskapai India maupun Indonesia (Garuda Indonesia) untuk sama-sama memaksimalkan direct flight tanpa harus membebani penerbangan itu sendiri. Intinya, hitungan dagangnya harus jalan dan harus ada terobosan revolusioner baik itu dari stategi harga, layanan parkir pesawat, maupun service. Kalau tidak begitu, tentu akan susah,”imbuhnya.

Selain itu, masih di sector pariwisata, menurut Ariandi, untuk mendukung kemudahan akses sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Bali, ia juga mendukung pengembangan bandara di Bali utara.

Alasannya? Kata mantan wakil ketua umum Bidang Ketenagakerjaan dan SDM Kadin Bali ini, selain factor daya dukung di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban, Badung sudah sangat susah dan krodit, dengan adanya pengembangan bandara baru di wilayah utara Bali, maka ia meyakini dengan segera direalisasikannya bandara baru, selain bisa mempercepat capaian okupansi dan jumlah kunjungan wisatawan sesuai target pemerintah, juga bisa menjawab kebutuhan pariwisata Bali.

“Jadi dengan  rencana itu, kami (Kadin Bali) justru mendorong agar pengembangan bandara baru itu bisa segera direalisasikan. Tentu kami juga komitmen untuk terus mengawal pembangunan Bali tanpa mengesampingkan  dampak lingkungannya,”tegasnya.

Terakhir, masih pada kesempatan itu,  selaku ketua Kadin Bali, pihaknya juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya memajukan produk local dan produk UMKM di Bali.

Bahkan dibawah kepemimpinannya, sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah memajukan UMKM di Bali, Kadin Bali terus membuat formulasi kerjasama baik dengan pemerintah daerah maupun dengan Negara-negara tetangga. “Contohnya khusus untuk India sendiri sudah berjalan, yakni produk tektil dan dupa,”tukasnya.

 

DENPASAR-Dalam rangka membangun hubungan kerjasama yang baik di bidang pariwisata dan industry,  Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali menggelar gathering dengan Konsulat Jenderal (Konjen) India di Gedung Wiswasabha, kantor Gubernur Bali, Kamis malam (27/6).

Ketua Kadin Bali I Made Ariandi dikonfirmasi disela acara, menegaskan, jika pertumbuhan dan perkembangan pariwisata Bali dan India memiliki banyak kesamaan.

Selain sama-sama berkembang pesat, antara Bali dan India juga memiliki banyak ikatan yang kuat di berbagai bidang.

Sehingga dengan banyaknya kesamaan antara Bali dan India, imbuh Ariandi, pihaknya berharap agar ke depan makin banyak celah dan potensi yang bisa dikembangkan dan dikolaborasikan bersama di semua sektor.

Ditambahkan, dengan adanya banyak celah dan potensi yang bisa dikembangkan, Ariandi pun menyoroti tentang dunia bisnis penerbangan.

Menurutnya, mahalnya bisnis penerbangan juga diakui sebagai sebuah keharusan untuk segera disikapi dan dicarikan solusi atau jalan keluar.

“Mungkin bisa dari sisi kebijakan dari dua belah pihak (Bali dan India).  Misal memberi peluang bagi maskapai India maupun Indonesia (Garuda Indonesia) untuk sama-sama memaksimalkan direct flight tanpa harus membebani penerbangan itu sendiri. Intinya, hitungan dagangnya harus jalan dan harus ada terobosan revolusioner baik itu dari stategi harga, layanan parkir pesawat, maupun service. Kalau tidak begitu, tentu akan susah,”imbuhnya.

Selain itu, masih di sector pariwisata, menurut Ariandi, untuk mendukung kemudahan akses sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Bali, ia juga mendukung pengembangan bandara di Bali utara.

Alasannya? Kata mantan wakil ketua umum Bidang Ketenagakerjaan dan SDM Kadin Bali ini, selain factor daya dukung di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban, Badung sudah sangat susah dan krodit, dengan adanya pengembangan bandara baru di wilayah utara Bali, maka ia meyakini dengan segera direalisasikannya bandara baru, selain bisa mempercepat capaian okupansi dan jumlah kunjungan wisatawan sesuai target pemerintah, juga bisa menjawab kebutuhan pariwisata Bali.

“Jadi dengan  rencana itu, kami (Kadin Bali) justru mendorong agar pengembangan bandara baru itu bisa segera direalisasikan. Tentu kami juga komitmen untuk terus mengawal pembangunan Bali tanpa mengesampingkan  dampak lingkungannya,”tegasnya.

Terakhir, masih pada kesempatan itu,  selaku ketua Kadin Bali, pihaknya juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya memajukan produk local dan produk UMKM di Bali.

Bahkan dibawah kepemimpinannya, sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah memajukan UMKM di Bali, Kadin Bali terus membuat formulasi kerjasama baik dengan pemerintah daerah maupun dengan Negara-negara tetangga. “Contohnya khusus untuk India sendiri sudah berjalan, yakni produk tektil dan dupa,”tukasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/