29.6 C
Jakarta
11 Desember 2024, 20:04 PM WIB

Kunjungi Donggala, Mendag Zulhas: Pastikan Fokusnya Bukan Hanya Pulau Jawa

DONGGALA, Radar Bali – Menteri Perdagangan   Zulkifli   Hasan   menegaskan,   fokus   untuk menurunkan  harga  minyak  goreng  curah  dan  menstabilisasi  harga  barang-barang  kebutuhan pokok  (bapok) ia gencarkan di seluruh  wilayah Indonesia, tidak hanya  di Pulau Jawa.

Untuk  itu, Mendag Zulhas bertolak ke Pasar Toaya, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah untuk memastikan harga minyak goreng curah sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000/liter.

“Saya  berangkat  dari  Jakarta pukul 02.00  dini  hari.  Sampai  Donggala  pagi-pagi  sekali  untuk memastikan  apakah  harga  minyak  goreng  curah  di  Donggala  sudah  sesuai  HET pemerintah  atau masih tinggi,” kata Mendag Zulhas sesaat setelah meresmikan tiga pasar rakyat secara terpusat di Pasar Toaya, Rabu (29/6).

Setelah  meninjau  langsung Pasar  Toaya  serta bertanya  langsung  kepada  pedagang dan pembeli, Mendag Zulhas mendapati harga minyak goreng curah stabil di harga Rpb14.000/liter.

“Setelah  langsung  turun  ke Pasar  Toaya  ini,  senang  rasanya  harga  minyak  goreng  curah  stabil sesuai   HET.   Hanya   saja   kalau   minyak   goreng   kemasan   bermerek   itu   tentu mengikuti nilai keekonomian. Hal  yang  pasti, pemerintah  memastikan  minyak  goreng  murah  untuk  rakyat  terus terjaga ketersediaannya,”kata Mendag Zulhas.

Di Pasar Toaya, Mendag Zulhas menemukan kreativitas pedagang yang mengemas minyak goreng curah  dalam  botol-botol  plastik.

Minyak  goreng  curah  dijual  bersama  botol  plastik  tersebut dengan harga Rp14.500/liter. Selisih Rp500dari HET menjadi biaya pengepakan botol plastik.

“Rp 500 adalah harga botolnya, sedangkan harga minyaknya tetap Rp 14.000/liter. Nah, agar nanti tidak ada lagi beban pedagang harus menyiapkan kemasan sendiri, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana yang dikemas dengan baik dan terstandar. Harga jualnya akan tetap Rp14.000/liter, mereknya Minyakita,” kata Mendag Zulhas.

Resmikan Tiga Pasar Rakyat

Dalam kunjungan  kerja  tersebut,  Mendag  Zulhas  meresmikan  tiga  pasar  rakyat  yang  berada  di Kabupaten  Donggala.

Ketiga  pasar  tersebut  adalah  Pasar  Labean,  Pasar  Ogoamas,  dan  Pasar Sioyong.  Peresmian  pasar  dilaksanakan  secara  terpusat  di  Pasar  Toaya,  tempat  Mendag Zulhas meninjau distribusi minyak goreng curah serta harga dan pasokan bapok.

“Saya memantau harga-harga  bapok  di  Pasar  Toaya,  serta  meresmikan  tiga  pasar  rakyat  di Donggala  yang  merupakan  bantuan  dari  Kementerian  Perdagangan,  yakni  Pasar  Rakyat  Labean, Ogoamas, dan Sioyong,” kata Mendag Zulhas.

Pasar Labean merupakan pasar rakyat yang dibangun menggunakan dana tugas pembantuan (TP) Kementerian  Perdagangan  tahun  2021  sebesar Rp 6 miliar.

Pasar  Labean  menempati  lahan  seluas 900 meter persegi dengan luas bangunannya mencapai 500 meter persegi.

Pasar Labean memiliki 40  kios  dan tujuh los yang menampung  128  pedagang. Komoditas  yang  dijual  antara  lain  barang pokok dan penting, serta kain.

Pasar Ogoamas dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2017 sebesar Rp6 miliar. Berdiri di  atas  lahan  seluas  850  meter  persegi  dengan  bangunan  seluas  500  meter  persegi.

Pasar  ini menampung  117  pedagang serta memiliki 32  kios  dan tujuh  los. Komoditas  yang  dijual  adalah barang pokok dan kain.

Sementara itu, Pasar Sioyong dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2019 sebesar Rp 6 miliar.

Dibangun  di  atas  lahan  seluas  1.500  meter  persegi  dengan  luas  bangunan  500  meter persegi.  Saat ini menampung  128  pedagang dan memiliki  40  kios serta delapan los.  Komoditas yang dijual adalah bapok dan kain. (rba/han)

DONGGALA, Radar Bali – Menteri Perdagangan   Zulkifli   Hasan   menegaskan,   fokus   untuk menurunkan  harga  minyak  goreng  curah  dan  menstabilisasi  harga  barang-barang  kebutuhan pokok  (bapok) ia gencarkan di seluruh  wilayah Indonesia, tidak hanya  di Pulau Jawa.

Untuk  itu, Mendag Zulhas bertolak ke Pasar Toaya, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah untuk memastikan harga minyak goreng curah sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000/liter.

“Saya  berangkat  dari  Jakarta pukul 02.00  dini  hari.  Sampai  Donggala  pagi-pagi  sekali  untuk memastikan  apakah  harga  minyak  goreng  curah  di  Donggala  sudah  sesuai  HET pemerintah  atau masih tinggi,” kata Mendag Zulhas sesaat setelah meresmikan tiga pasar rakyat secara terpusat di Pasar Toaya, Rabu (29/6).

Setelah  meninjau  langsung Pasar  Toaya  serta bertanya  langsung  kepada  pedagang dan pembeli, Mendag Zulhas mendapati harga minyak goreng curah stabil di harga Rpb14.000/liter.

“Setelah  langsung  turun  ke Pasar  Toaya  ini,  senang  rasanya  harga  minyak  goreng  curah  stabil sesuai   HET.   Hanya   saja   kalau   minyak   goreng   kemasan   bermerek   itu   tentu mengikuti nilai keekonomian. Hal  yang  pasti, pemerintah  memastikan  minyak  goreng  murah  untuk  rakyat  terus terjaga ketersediaannya,”kata Mendag Zulhas.

Di Pasar Toaya, Mendag Zulhas menemukan kreativitas pedagang yang mengemas minyak goreng curah  dalam  botol-botol  plastik.

Minyak  goreng  curah  dijual  bersama  botol  plastik  tersebut dengan harga Rp14.500/liter. Selisih Rp500dari HET menjadi biaya pengepakan botol plastik.

“Rp 500 adalah harga botolnya, sedangkan harga minyaknya tetap Rp 14.000/liter. Nah, agar nanti tidak ada lagi beban pedagang harus menyiapkan kemasan sendiri, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana yang dikemas dengan baik dan terstandar. Harga jualnya akan tetap Rp14.000/liter, mereknya Minyakita,” kata Mendag Zulhas.

Resmikan Tiga Pasar Rakyat

Dalam kunjungan  kerja  tersebut,  Mendag  Zulhas  meresmikan  tiga  pasar  rakyat  yang  berada  di Kabupaten  Donggala.

Ketiga  pasar  tersebut  adalah  Pasar  Labean,  Pasar  Ogoamas,  dan  Pasar Sioyong.  Peresmian  pasar  dilaksanakan  secara  terpusat  di  Pasar  Toaya,  tempat  Mendag Zulhas meninjau distribusi minyak goreng curah serta harga dan pasokan bapok.

“Saya memantau harga-harga  bapok  di  Pasar  Toaya,  serta  meresmikan  tiga  pasar  rakyat  di Donggala  yang  merupakan  bantuan  dari  Kementerian  Perdagangan,  yakni  Pasar  Rakyat  Labean, Ogoamas, dan Sioyong,” kata Mendag Zulhas.

Pasar Labean merupakan pasar rakyat yang dibangun menggunakan dana tugas pembantuan (TP) Kementerian  Perdagangan  tahun  2021  sebesar Rp 6 miliar.

Pasar  Labean  menempati  lahan  seluas 900 meter persegi dengan luas bangunannya mencapai 500 meter persegi.

Pasar Labean memiliki 40  kios  dan tujuh los yang menampung  128  pedagang. Komoditas  yang  dijual  antara  lain  barang pokok dan penting, serta kain.

Pasar Ogoamas dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2017 sebesar Rp6 miliar. Berdiri di  atas  lahan  seluas  850  meter  persegi  dengan  bangunan  seluas  500  meter  persegi.

Pasar  ini menampung  117  pedagang serta memiliki 32  kios  dan tujuh  los. Komoditas  yang  dijual  adalah barang pokok dan kain.

Sementara itu, Pasar Sioyong dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2019 sebesar Rp 6 miliar.

Dibangun  di  atas  lahan  seluas  1.500  meter  persegi  dengan  luas  bangunan  500  meter persegi.  Saat ini menampung  128  pedagang dan memiliki  40  kios serta delapan los.  Komoditas yang dijual adalah bapok dan kain. (rba/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/