DENPASAR – PT Pelindo III Pelabuhan Benoa terus berbenah. Pengembangan jangka pendek untuk menyambut IMF pada Oktober 2018 mendatang adalah melakukan pendalaman alur dan perluasan terminal penumpang.
Dengan pengembangan ini diharapkan kapal cruise yang bersandar lebih besar dengan daya angkut penumpang lebih banyak.
Sehingga kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) melalui jalur laut bisa meningkat. General Manager Pelindo III Pelabuhan Benoa Wayan Eka Saputra mengungkapkan,
selama ini pelabuhan Benoa hanya mampu menampung cruise dengan ukuran maksimal panjang 260 dan jumlah penumpang 2.000 orang.
Dengan pengembangan ini diharapkan mampu menampung kapal cruise yang bersandar dengan panjang hingga 400 meter.
“Selama ini kedalaman alur hanya 8 meter. Kita keruk lagi hingga mencapai 12 meter,” ujar Eka Saputra ke media kemarin (28/12).
Untuk jangka panjang, pihaknya berharap Pelabuhan Benoa bisa menjadi home port untuk kapal pesiar di Indonesia sehingga wistawan bisa naik turun di pelabuhan tersebut.
“Untuk jangka pendek sementara itu dulu. Saya juga dengar nanti delegasi IMF akan melakukan kunjungan ke Pelabuhan Benoa,” terangnya.
Disinggung mengenai dampak erupsi Gunung Agung, Eka Saputra mengakui ada tiga cruise yang melakukan pembatalan kedatangan.
Sehingga realisasi di tahun ini tidak memenuhi target yang ditentukan dengan kedatangan 70 cruise.
Namun begitu, untuk tahun 2018, Pelindo III Pelabuhan Benoa menargetkan mendatangkan 72 cruise.
Jika dibanding tahun ini, target 2018 hanya naik dua unit saja. Kata dia, hingga tahun 2020 banyak cruise yang akan melakukan kunjungan ke Bali.
“Tapi kami belum kalkulasi semuanya. Nah untuk tahun 2018 kemungkinan bisa lebih banyak dari target,” jelas Eka.