28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:46 AM WIB

Astungkara…Gencar Pemberitaan Positif, Okupansi Hotel Perlahan Pulih

RadarBali.com – Tingkat hunian (okupansi) kamar di hotel seluruh Bali mulai mengalami peningkatan.

Sempat turun 20 persen sejak penetapan status Awas Gunung Agung dan low season, kini okupansi naik sekitar 10 persen.

Menurut Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ubud menjadi salah satu kawasan wisata yang cukup terkena dampak. Tingkat hunian merosot tajam.

“Saat low season, okupansi  di Ubud turun sampai 60 persen, tapi saat penetapan status Awas, turun menjadi 50 persen,” ujar Cok Ace – sapaan akrabnya, kemarin (25/10).

Secara keseluruhan, kata Cok Ace, hampir rata-rata hotel di Bali mengalami penurunan. Dilihat dari segi kawasan, Badung masih bertahan di angka 65 persen.

“Kami berupaya mengembalikan kondisi normal kembali melalui informasi yang kami buat,” katanya.

Disinggung mengenai city hotel, dia belum bisa mengungkapkan data seberapa besar secara klasifikasi mengalami dampak.

Namun, rata-rata hunian kamar city hotel tidak terlalu berpengaruh dengan aktivitas Gunung Agung.  “Karena rata-rata kan tamu hotelnya itu dari kalangan lokal,” tuturnya.

Dia berharap, saat pergantian tahun 2017 okupansi hotel kembali naik. Berkaca tahun sebelumnya, booking hotel rata-rata dilakukan satu minggu sebelum perayaan tahun baru.

“Tapi, ada juga jauh sebelum itu. Kenaikan okupansi hotel saat pergantian tahun hanya naik 8 persen. itu pun sebentar hanya berlangsung 8 hari saja,” bebernya.

Di sisi lain, Quest San Hotel Denpasar yang sempat terdampak aktivitas Gunung Agung hingga berakibat batalnya dua grup sebanyak 200 orang menggelar acara di hotel, mengaku sudah kembali normal.

“Saat ini hunian hotel kembali normal. Kami berharap di tahun baru bisa terisi 100 persen dari 170 kamar yang ada,” kata GM Quest San Hotel Denpasar Budhi Wijaya

RadarBali.com – Tingkat hunian (okupansi) kamar di hotel seluruh Bali mulai mengalami peningkatan.

Sempat turun 20 persen sejak penetapan status Awas Gunung Agung dan low season, kini okupansi naik sekitar 10 persen.

Menurut Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ubud menjadi salah satu kawasan wisata yang cukup terkena dampak. Tingkat hunian merosot tajam.

“Saat low season, okupansi  di Ubud turun sampai 60 persen, tapi saat penetapan status Awas, turun menjadi 50 persen,” ujar Cok Ace – sapaan akrabnya, kemarin (25/10).

Secara keseluruhan, kata Cok Ace, hampir rata-rata hotel di Bali mengalami penurunan. Dilihat dari segi kawasan, Badung masih bertahan di angka 65 persen.

“Kami berupaya mengembalikan kondisi normal kembali melalui informasi yang kami buat,” katanya.

Disinggung mengenai city hotel, dia belum bisa mengungkapkan data seberapa besar secara klasifikasi mengalami dampak.

Namun, rata-rata hunian kamar city hotel tidak terlalu berpengaruh dengan aktivitas Gunung Agung.  “Karena rata-rata kan tamu hotelnya itu dari kalangan lokal,” tuturnya.

Dia berharap, saat pergantian tahun 2017 okupansi hotel kembali naik. Berkaca tahun sebelumnya, booking hotel rata-rata dilakukan satu minggu sebelum perayaan tahun baru.

“Tapi, ada juga jauh sebelum itu. Kenaikan okupansi hotel saat pergantian tahun hanya naik 8 persen. itu pun sebentar hanya berlangsung 8 hari saja,” bebernya.

Di sisi lain, Quest San Hotel Denpasar yang sempat terdampak aktivitas Gunung Agung hingga berakibat batalnya dua grup sebanyak 200 orang menggelar acara di hotel, mengaku sudah kembali normal.

“Saat ini hunian hotel kembali normal. Kami berharap di tahun baru bisa terisi 100 persen dari 170 kamar yang ada,” kata GM Quest San Hotel Denpasar Budhi Wijaya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/