28.6 C
Jakarta
13 September 2024, 23:19 PM WIB

Baru Tiga Masuk IPO, Kadin Dorong Perusahaan di Bali Melantai di Bursa

DENPASAR – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali mendorong agar perusahaan-perusahaan di Bali mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dengan melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana, peluang untuk mengembangkan perusahaan sangat mudah dan bisa terhindar dari kerugian.

Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra mengungkapkan, saat ini untuk masuk ke BEI dengan melakukan IPO sangat mudah.

Dengan penghasilan minimal Rp 5 miliar untuk perusahaan kecil dan Rp 100 miliar untuk perusahaan besar sudah bisa melantai di bursa efek atau melakukan go public.

“Jadi manajemen operasionalnya bagus, akuntabel sudah bisa masuk. Nanti Kadin akan membantu prosesnya karena kami sudah ada kerjasama dengan BEI untuk mendorong itu,” kata Alit Wiraputra kemarin.

Diakui untuk pengusaha Bali yang melakukan IPO masih sangat kecil. Baru tiga perusahaan di Bali yang melantai di bursa efek.

Tiga perusahaan tersebut yakni dari sektor hotel, tower dan usaha umum. Diakui, kecilnya perusahaan lokal Bali yang melakukan IPO ini lantaran sosialisasi dan edukasi yang masih minim.

“Rencananya dari BEI dalam waktu dekat ini akan melakukan sosialisasi dan edukasi secara besar-besaran,” tuturnya. Ada beberapa keuntungan yang didapat ketika perusahaan masuk bursa efek.

Di antaranya, pertumbuhan perusahaan akan lebih sehat mengingat secara kepemilikan ada banyak orang yang terlibat dari para investor.

Dana lebih murah dan ada dana segar yang diterima perusahaan untuk bisa mengembangkan lagi perusahaan menjadi lebih besar.

“Jadi, dana segar itu yang digunakan pengembangan, tidak perlu ke Bank pinjam uang dengan bunga yang tinggi,” jelas Alit.

Mantan ketua Kadin Badung ini menjelaskan, Bali memiliki potensi sangat besar untuk masuk IPO.

Perusahaan yang paling memiliki potensi yakni usaha handicraft. Karena geliat handicraft di Bali mengalami pertumbuhan yang sangat luar biasa.

“Kami mendorong usaha-usaha ini untuk bisa masuk IPO. Rencananya dalam waktu dekat ini ada perusahaan ritel modern dari Bali yang akan masuk. Mudah – mudahan terealisasi,” pungkasnya.

DENPASAR – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali mendorong agar perusahaan-perusahaan di Bali mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dengan melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana, peluang untuk mengembangkan perusahaan sangat mudah dan bisa terhindar dari kerugian.

Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra mengungkapkan, saat ini untuk masuk ke BEI dengan melakukan IPO sangat mudah.

Dengan penghasilan minimal Rp 5 miliar untuk perusahaan kecil dan Rp 100 miliar untuk perusahaan besar sudah bisa melantai di bursa efek atau melakukan go public.

“Jadi manajemen operasionalnya bagus, akuntabel sudah bisa masuk. Nanti Kadin akan membantu prosesnya karena kami sudah ada kerjasama dengan BEI untuk mendorong itu,” kata Alit Wiraputra kemarin.

Diakui untuk pengusaha Bali yang melakukan IPO masih sangat kecil. Baru tiga perusahaan di Bali yang melantai di bursa efek.

Tiga perusahaan tersebut yakni dari sektor hotel, tower dan usaha umum. Diakui, kecilnya perusahaan lokal Bali yang melakukan IPO ini lantaran sosialisasi dan edukasi yang masih minim.

“Rencananya dari BEI dalam waktu dekat ini akan melakukan sosialisasi dan edukasi secara besar-besaran,” tuturnya. Ada beberapa keuntungan yang didapat ketika perusahaan masuk bursa efek.

Di antaranya, pertumbuhan perusahaan akan lebih sehat mengingat secara kepemilikan ada banyak orang yang terlibat dari para investor.

Dana lebih murah dan ada dana segar yang diterima perusahaan untuk bisa mengembangkan lagi perusahaan menjadi lebih besar.

“Jadi, dana segar itu yang digunakan pengembangan, tidak perlu ke Bank pinjam uang dengan bunga yang tinggi,” jelas Alit.

Mantan ketua Kadin Badung ini menjelaskan, Bali memiliki potensi sangat besar untuk masuk IPO.

Perusahaan yang paling memiliki potensi yakni usaha handicraft. Karena geliat handicraft di Bali mengalami pertumbuhan yang sangat luar biasa.

“Kami mendorong usaha-usaha ini untuk bisa masuk IPO. Rencananya dalam waktu dekat ini ada perusahaan ritel modern dari Bali yang akan masuk. Mudah – mudahan terealisasi,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/