25.8 C
Jakarta
26 April 2024, 8:07 AM WIB

Kasus Gagal Ginjal Misterius Mencuat, Kadiskes Bali Diminta Bertindak Cepat

DENPASAR, Radar Bali – Kemunculan kasus penyakit gagal ginjal misterius yang menyerang anak-anak sudah ditemukan di Bali. Bahkan RS Prof. Ngoerah mencatat ada 17 kasus dan 11 orang meninggal dunia. Gagal ginjal misterius ini didominasi oleh balita.

Adanya fenomena tersebut, kalangan DPRD Bali juga angkat bicara. Bahkan meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali untuk segera bertindak cepat untuk mengantisipasi penyakit tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Bali Gusti Putu Budiarta menegaskan bahwa harus segera diantisipasi gangguan ginjal misterius yang menyerang anak-anak tersebut. “Kita harus antisipasi untuk penyebarannya, apakah bakteri atau  virus kita tidak tahu. Harapan kita kepada Dinas Kesehatan agar sesegera mungkin melakukan screening awal kepada anak-anak  agar tidak penyebaran gagal ginjal misterius ini tidak cepat menyebar,” beber Gung Budiarta, Sabtu (15/10).

Bahkan ia meminta pencegahan dilakukan sedini mungkin. Apalagi penyakit ini menyerang dominasi anak-anak. Terlebih anak-anak menjadi generasi penerus bangsa tentu harus dijaga kesehatannya.

“Bila perlu segera antisipasi pencegahan dan jangan sampai cepat menyebar. Dinas Kesehatan Bali bisa meredam penyebaran gagal ginjal kepada anak-anak, apalagi anak-anak ini sebagai penerus bangsa ke depannya. Kalau pembuktikan secara ilmiah masih dilakukan silahkan dilanjutkan terus,” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Nyoman Gede Anom tak bisa dikonfirmasi. Koran ini sempat menghubungi beberapa kali nomor ponsel dan WhatsApp tidak direspons. Begitu juga Kamis lalu juga sempat menyambangi Kantor Dinkes Bali tetapi Kadinkes tidak ada, kabarnya ikut workshop di luar kantor.

Sementara  Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. Made Padma Puspita mengakui untuk kasus ini, pihaknya masih koordinasikan termasuk ke Provinsi Bali mengenai kasus ginjal pada anak yang katanya juga menimbulkan kematian dan penyebabnya tidak diketahui.

“Jadi mohon bersabar dulu sampai kita tahu definisi operasional tentang penyakit tersebut. Rumah sakit di Badung juga bisa melaporkan ke kami seandainya ada kasusnya,” terang dr. Padma.

Dia juga mengakui biasanya dunia kedokteran akan memastikan dan menyampaikan jenis kasus atau definisi operasional gagal ginjal akut. “Karena banyak sekali penyebab dari gagal ginjal akut itu, kita tunggu saja dari IDAI dan Dinkes Provinsi Bali,” pungkasnya. (made dwija putra/radar bali)

 

DENPASAR, Radar Bali – Kemunculan kasus penyakit gagal ginjal misterius yang menyerang anak-anak sudah ditemukan di Bali. Bahkan RS Prof. Ngoerah mencatat ada 17 kasus dan 11 orang meninggal dunia. Gagal ginjal misterius ini didominasi oleh balita.

Adanya fenomena tersebut, kalangan DPRD Bali juga angkat bicara. Bahkan meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali untuk segera bertindak cepat untuk mengantisipasi penyakit tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Bali Gusti Putu Budiarta menegaskan bahwa harus segera diantisipasi gangguan ginjal misterius yang menyerang anak-anak tersebut. “Kita harus antisipasi untuk penyebarannya, apakah bakteri atau  virus kita tidak tahu. Harapan kita kepada Dinas Kesehatan agar sesegera mungkin melakukan screening awal kepada anak-anak  agar tidak penyebaran gagal ginjal misterius ini tidak cepat menyebar,” beber Gung Budiarta, Sabtu (15/10).

Bahkan ia meminta pencegahan dilakukan sedini mungkin. Apalagi penyakit ini menyerang dominasi anak-anak. Terlebih anak-anak menjadi generasi penerus bangsa tentu harus dijaga kesehatannya.

“Bila perlu segera antisipasi pencegahan dan jangan sampai cepat menyebar. Dinas Kesehatan Bali bisa meredam penyebaran gagal ginjal kepada anak-anak, apalagi anak-anak ini sebagai penerus bangsa ke depannya. Kalau pembuktikan secara ilmiah masih dilakukan silahkan dilanjutkan terus,” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Nyoman Gede Anom tak bisa dikonfirmasi. Koran ini sempat menghubungi beberapa kali nomor ponsel dan WhatsApp tidak direspons. Begitu juga Kamis lalu juga sempat menyambangi Kantor Dinkes Bali tetapi Kadinkes tidak ada, kabarnya ikut workshop di luar kantor.

Sementara  Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. Made Padma Puspita mengakui untuk kasus ini, pihaknya masih koordinasikan termasuk ke Provinsi Bali mengenai kasus ginjal pada anak yang katanya juga menimbulkan kematian dan penyebabnya tidak diketahui.

“Jadi mohon bersabar dulu sampai kita tahu definisi operasional tentang penyakit tersebut. Rumah sakit di Badung juga bisa melaporkan ke kami seandainya ada kasusnya,” terang dr. Padma.

Dia juga mengakui biasanya dunia kedokteran akan memastikan dan menyampaikan jenis kasus atau definisi operasional gagal ginjal akut. “Karena banyak sekali penyebab dari gagal ginjal akut itu, kita tunggu saja dari IDAI dan Dinkes Provinsi Bali,” pungkasnya. (made dwija putra/radar bali)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/