28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 19:24 PM WIB

Cegah Jatuh Korban, Satrekrim Polres Klungkung Awasi Penjualan Obat Sirup

SEMARAPURA – Personel Satreskrim Polres Klungkung gencar mendatangi sejumlah toko obat dan apotek di Kabupaten Klungkung untuk memastikan tidak diperjualbelikannya obat sirup. Itu dilakukan guna mencegah adanya kasus gagal ginjal akut misterius di Klungkung pada utamanya.

Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono, Rabu (26/10) menjelaskan personel Satreskrim Polres Klungkung di bawah Kendali Kanit IV Ipda I Made Semarajaya, melakukan kegiatan pengawasan dan imbauan untuk tidak menjual obat sirup kepada sejumlah apotek dan toko obat di wilayah Klungkung secara bertahap dan berkelanjutan. Kegiatan tersebut sebagai tindaklanjut surat edaran Kementerian Kesehatan guna mencegah kasus gagal ginjal akut misterius. “Kami dari Polres Klungkung turun untuk memastikan obat sirup yang saat ini dilarang beredar tidak lagi diperjualbelikan. Agar tidak ada korban gagal ginjal akut pada anak terjadi di Kabupaten Klungkung pada khususnya,” ujarnya.

Dari enam apotek di wilayah Kecamatan Klungkung yang telah didatangi per Selasa (25/10), diungkapkannya, tidak ditemukan adanya apotek yang menjual obat sirup. Para pengelola apotek telah membuat larangan atau informasi bahwa untuk sementara waktu tidak menjual obat sirup. Selan itu semua obat sirup telah diturunkan atau tidak dipajang pada etalase apotek. “Pembelian obat sirup hanya boleh dilakukan melalui resep dokter atau pihak apotek akan menghubungi dokter yang mengeluarkan resep dan menyarankan mengganti dengan obat tablet atau kapsul. Jika ada masyarakat yang ingin membeli obat sirup tanpa resep, maka pihak apotek menyarankan untuk berobat ke dokter,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Klungkung, Ida Ayu Megawati mengungkapkan, belum ada kasus gagal ginjal akut misterius yang ditemukan di Klungkung hingga, Senin (24/10). Meski begitu, dia meminta kepada masyarakat Klungkung pada khususnya untuk memperhatikan gejala gagal ginjal akut.

Di antaranya gejala demam terhadap anak 0-18 tahun, produksi urine menurun atau sama sekali tidak ada. “Kalau ada gejala seperti itu, diminta untuk segera memeriksakan. Sampai saat ini belum ada laporan mudah-mudahan tidak ada kasus,” tandasnya. (dewa ayu pitri arisanti/radar bali)

 

 

SEMARAPURA – Personel Satreskrim Polres Klungkung gencar mendatangi sejumlah toko obat dan apotek di Kabupaten Klungkung untuk memastikan tidak diperjualbelikannya obat sirup. Itu dilakukan guna mencegah adanya kasus gagal ginjal akut misterius di Klungkung pada utamanya.

Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono, Rabu (26/10) menjelaskan personel Satreskrim Polres Klungkung di bawah Kendali Kanit IV Ipda I Made Semarajaya, melakukan kegiatan pengawasan dan imbauan untuk tidak menjual obat sirup kepada sejumlah apotek dan toko obat di wilayah Klungkung secara bertahap dan berkelanjutan. Kegiatan tersebut sebagai tindaklanjut surat edaran Kementerian Kesehatan guna mencegah kasus gagal ginjal akut misterius. “Kami dari Polres Klungkung turun untuk memastikan obat sirup yang saat ini dilarang beredar tidak lagi diperjualbelikan. Agar tidak ada korban gagal ginjal akut pada anak terjadi di Kabupaten Klungkung pada khususnya,” ujarnya.

Dari enam apotek di wilayah Kecamatan Klungkung yang telah didatangi per Selasa (25/10), diungkapkannya, tidak ditemukan adanya apotek yang menjual obat sirup. Para pengelola apotek telah membuat larangan atau informasi bahwa untuk sementara waktu tidak menjual obat sirup. Selan itu semua obat sirup telah diturunkan atau tidak dipajang pada etalase apotek. “Pembelian obat sirup hanya boleh dilakukan melalui resep dokter atau pihak apotek akan menghubungi dokter yang mengeluarkan resep dan menyarankan mengganti dengan obat tablet atau kapsul. Jika ada masyarakat yang ingin membeli obat sirup tanpa resep, maka pihak apotek menyarankan untuk berobat ke dokter,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Klungkung, Ida Ayu Megawati mengungkapkan, belum ada kasus gagal ginjal akut misterius yang ditemukan di Klungkung hingga, Senin (24/10). Meski begitu, dia meminta kepada masyarakat Klungkung pada khususnya untuk memperhatikan gejala gagal ginjal akut.

Di antaranya gejala demam terhadap anak 0-18 tahun, produksi urine menurun atau sama sekali tidak ada. “Kalau ada gejala seperti itu, diminta untuk segera memeriksakan. Sampai saat ini belum ada laporan mudah-mudahan tidak ada kasus,” tandasnya. (dewa ayu pitri arisanti/radar bali)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/