28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:35 AM WIB

Robi Navicula Getol Ajak Generasi Muda Tanam Kopi, Ini Alasannya

RadarBali.com – Selain dikenal sebagai seorang musisi, Robi Navicula juga dikenal sebagai sosok pemuda inspiratif.

Dia kerap ikut dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan pemerintah maupun swasta tentang pembangunan semangat para pemuda.

Tidak hanya di Indonesia, pria bernama lengkap Gede Robi ini bahkan kerap ke luar negeri untuk menjadi pembicara atau menjadi delegasi Indonesia dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan generasi muda dan pendidikan.

Sabtu (14/10) lalu, pria kelahiran Palu, 7 April 1979 ini menjadi pembicara dalam acara Nusa Dua Coffee Week, Nusa Dua Fiesta, yang digelar di Peninsula Island Nusa Dua.

Hadir sebagai pembicara, Robi lebih banyak memberikan materi tentang bagaimana menjadi seorang petani kopi.

Hal ini sesuai dengan profesinya yang juga seorang petani kopi. Bahkan saat ini, dirinya telah memiliki 5 hektare kebun kopi yang dikelola sendiri.

Dengan melihat semakin meningkatnya trend minum kopi di tengah masyarakat global, pria 38 tahun ini mengajak para generasi muda untuk tidak malu menjadi petani kopi.

“Karena sekarang ini, trend minum kopi ini semakin meningkat, sementara jumlah kebun kopi kian berkurang,” katanya.

Melihat kenyataannya seperti itu, sektor pertanian khususnya petani kopi menjadi salah satu profesi yang jarang diminati oleh generasi muda saat ini.

Namun, Robi optimis, ke depan dengan semakin banyak orang yang menyukai kopi, sektor pertanian, khususnya kopi akan menjadi salah satu profesi yang menguntungkan.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara agrikultur dan maritim, seharusnya profesi petani menjadi salah satu profesi yang membanggakan.

Dan di Bali khususnya, menurut Robi, adalah daerah agrikultur. “Karena kalau kita lihat apa itu budaya Bali, ya budaya pertanian.

Kalau kita peduli pada pelestarian budaya Bali ya, harus peduli pada pertanian juga,” ujar Robi Navicula.

“Dan, harapan saya sih semakin banyak lagi anak muda yang peduli. Karena menjadi muda itu adalah sebuah kesempatan yang dimiliki oleh semua orang. Tapi, menjadi peduli itu sesuatu yang memberi nilai lebih apabila itu dilakukan di usia muda,” imbuhnya.

Sebagai seorang petani kopi, Robi merupakan sosok yang menyukai kopi. Kopi juga berpengaruh penting dalam kiprahnya sebagai seorang musisi.

Mencintai dan minum kopi sejak kecil, Robi mengaku merasakan banyak manfaatnya. Apalagi, bagi seorang musisi, kopi adalah salah satu hal yang membantunya dalam proses berkarya.

“Pas lagi ngeband, apalagi lagi berkarya, kalau nggak minum kopi, proses loading-nya lama. Kalau sudah minum kopi, pasti langsung segar, inspirasi banyak datang,” tambahnya.

Diakuinya, kopi favorit dia adalah kopi yang dibuat langsung oleh dadongnya (neneknya) sendiri. “Kopi buatan dadong saya itu posisi pertama dan tidak tergantikan. Setelah itu baru kopi-kopi buatan tangan orang lain,” tandas pria berambut grondong ini. 

RadarBali.com – Selain dikenal sebagai seorang musisi, Robi Navicula juga dikenal sebagai sosok pemuda inspiratif.

Dia kerap ikut dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan pemerintah maupun swasta tentang pembangunan semangat para pemuda.

Tidak hanya di Indonesia, pria bernama lengkap Gede Robi ini bahkan kerap ke luar negeri untuk menjadi pembicara atau menjadi delegasi Indonesia dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan generasi muda dan pendidikan.

Sabtu (14/10) lalu, pria kelahiran Palu, 7 April 1979 ini menjadi pembicara dalam acara Nusa Dua Coffee Week, Nusa Dua Fiesta, yang digelar di Peninsula Island Nusa Dua.

Hadir sebagai pembicara, Robi lebih banyak memberikan materi tentang bagaimana menjadi seorang petani kopi.

Hal ini sesuai dengan profesinya yang juga seorang petani kopi. Bahkan saat ini, dirinya telah memiliki 5 hektare kebun kopi yang dikelola sendiri.

Dengan melihat semakin meningkatnya trend minum kopi di tengah masyarakat global, pria 38 tahun ini mengajak para generasi muda untuk tidak malu menjadi petani kopi.

“Karena sekarang ini, trend minum kopi ini semakin meningkat, sementara jumlah kebun kopi kian berkurang,” katanya.

Melihat kenyataannya seperti itu, sektor pertanian khususnya petani kopi menjadi salah satu profesi yang jarang diminati oleh generasi muda saat ini.

Namun, Robi optimis, ke depan dengan semakin banyak orang yang menyukai kopi, sektor pertanian, khususnya kopi akan menjadi salah satu profesi yang menguntungkan.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara agrikultur dan maritim, seharusnya profesi petani menjadi salah satu profesi yang membanggakan.

Dan di Bali khususnya, menurut Robi, adalah daerah agrikultur. “Karena kalau kita lihat apa itu budaya Bali, ya budaya pertanian.

Kalau kita peduli pada pelestarian budaya Bali ya, harus peduli pada pertanian juga,” ujar Robi Navicula.

“Dan, harapan saya sih semakin banyak lagi anak muda yang peduli. Karena menjadi muda itu adalah sebuah kesempatan yang dimiliki oleh semua orang. Tapi, menjadi peduli itu sesuatu yang memberi nilai lebih apabila itu dilakukan di usia muda,” imbuhnya.

Sebagai seorang petani kopi, Robi merupakan sosok yang menyukai kopi. Kopi juga berpengaruh penting dalam kiprahnya sebagai seorang musisi.

Mencintai dan minum kopi sejak kecil, Robi mengaku merasakan banyak manfaatnya. Apalagi, bagi seorang musisi, kopi adalah salah satu hal yang membantunya dalam proses berkarya.

“Pas lagi ngeband, apalagi lagi berkarya, kalau nggak minum kopi, proses loading-nya lama. Kalau sudah minum kopi, pasti langsung segar, inspirasi banyak datang,” tambahnya.

Diakuinya, kopi favorit dia adalah kopi yang dibuat langsung oleh dadongnya (neneknya) sendiri. “Kopi buatan dadong saya itu posisi pertama dan tidak tergantikan. Setelah itu baru kopi-kopi buatan tangan orang lain,” tandas pria berambut grondong ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/