31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:51 AM WIB

Sensasi Ngabuburit Sambil Berolahraga Panahan di Islamic Center NTB

MATARAM – Selain berenang dan berkuda, memanah merupakan bagian dari Sunnah Rasul. Kegiatan olah raga memanah ini tentu saja akan membawa pahala bagi Ummat Muslim yang melakukannya.

Dan jika olah raga tersebut dilakukan pada saat bulan Ramadan, pasti pahalanya akan berlipat daripada kita berbuat hal yang negatif. 

Pada saat bulan Ramadan, kegiatan positif berupa olah raga memanah itulah yang dilakukan sejumlah warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) di komplek Islamic Center NTB, untuk mengisi waktu menjelang  berbuka puasa alias ngabuburit.

“Olah raga memanah itu bukan soal mencapai sasaran, tetapi lebih mengendalikan pikiran supaya fokus dan mencapai target,” kata Salehhudin, Pelatih Club Panahan Mataram, di arena komplek Islamic Center, Mataram, Senin (28/5).

Salehhudin menyatakan, kegiatan olah raga memanah ini dalam rangka memeriahkan even Pesona Khazanah Ramadan (PKR) 2018 yang di gelar oleh Pemerintah Provinsi NTB dan Dinas Pariwisata NTB.

“Alhamdulilah, kegiatan latihan memanah di Islamic Center ini sudah dilakukan untuk yang kedua kalianya pada saat bulan Ramadan, dari Club Panahan Mataram untuk mengelola salah satu stan di PKR”, tuturnya.

Dia menambahkan, memanah ini merupakan olah raga yang istimewa, untuk umat Muslim. Pasalnya, selain menyehatkan badan, juga menjalankan sunnah Rasul, olah raga panahan ini untuk melatih konsentrasi, ketenangan, jiwa pemberani dan mental pemenang.

Namun, menurut dia, olahraga panahan tesebut tidak sembarangan dilakukan karena ada aturan tertentu agar saat memanah berlangsung aman, dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

“Olah raga memanah ini tidak sembarangan di lakukan, perlu area yang benar-benar aman”, katanya menambahkan.

Salah satu warga, Panca Nugraha tertarik mencoba panahan karena menjadi bagian dari sunnah rasul tersebut. Pria asal Mataram, berusia 38 tahun itu mengaku kesulitan saat mengarahkan anak panahnya menuju target. 

“Ternyata susah juga ya mengenai sasaran, sangat diperlukan konsentrasi dan juga latihan memanah yang terus menerus agar anak panah bisa kena sasaran”, katanya.

Hal yang sama dikatakan  Hairudin, 32 tahun asal Kediri, Lombok Barat. Menurutnya, selain membutuhkan konsentrasi yang tinggi, memanah juga membutuhkan  ketenangan diri.

“Tangan memegang busur, mata fokus ke sasaran, pikiran harus konsentrasi, tenangkan diri, Insya Allah anak panah akan tepat sasaran”, ucapnya. (dan)

 

MATARAM – Selain berenang dan berkuda, memanah merupakan bagian dari Sunnah Rasul. Kegiatan olah raga memanah ini tentu saja akan membawa pahala bagi Ummat Muslim yang melakukannya.

Dan jika olah raga tersebut dilakukan pada saat bulan Ramadan, pasti pahalanya akan berlipat daripada kita berbuat hal yang negatif. 

Pada saat bulan Ramadan, kegiatan positif berupa olah raga memanah itulah yang dilakukan sejumlah warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) di komplek Islamic Center NTB, untuk mengisi waktu menjelang  berbuka puasa alias ngabuburit.

“Olah raga memanah itu bukan soal mencapai sasaran, tetapi lebih mengendalikan pikiran supaya fokus dan mencapai target,” kata Salehhudin, Pelatih Club Panahan Mataram, di arena komplek Islamic Center, Mataram, Senin (28/5).

Salehhudin menyatakan, kegiatan olah raga memanah ini dalam rangka memeriahkan even Pesona Khazanah Ramadan (PKR) 2018 yang di gelar oleh Pemerintah Provinsi NTB dan Dinas Pariwisata NTB.

“Alhamdulilah, kegiatan latihan memanah di Islamic Center ini sudah dilakukan untuk yang kedua kalianya pada saat bulan Ramadan, dari Club Panahan Mataram untuk mengelola salah satu stan di PKR”, tuturnya.

Dia menambahkan, memanah ini merupakan olah raga yang istimewa, untuk umat Muslim. Pasalnya, selain menyehatkan badan, juga menjalankan sunnah Rasul, olah raga panahan ini untuk melatih konsentrasi, ketenangan, jiwa pemberani dan mental pemenang.

Namun, menurut dia, olahraga panahan tesebut tidak sembarangan dilakukan karena ada aturan tertentu agar saat memanah berlangsung aman, dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

“Olah raga memanah ini tidak sembarangan di lakukan, perlu area yang benar-benar aman”, katanya menambahkan.

Salah satu warga, Panca Nugraha tertarik mencoba panahan karena menjadi bagian dari sunnah rasul tersebut. Pria asal Mataram, berusia 38 tahun itu mengaku kesulitan saat mengarahkan anak panahnya menuju target. 

“Ternyata susah juga ya mengenai sasaran, sangat diperlukan konsentrasi dan juga latihan memanah yang terus menerus agar anak panah bisa kena sasaran”, katanya.

Hal yang sama dikatakan  Hairudin, 32 tahun asal Kediri, Lombok Barat. Menurutnya, selain membutuhkan konsentrasi yang tinggi, memanah juga membutuhkan  ketenangan diri.

“Tangan memegang busur, mata fokus ke sasaran, pikiran harus konsentrasi, tenangkan diri, Insya Allah anak panah akan tepat sasaran”, ucapnya. (dan)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/