33.4 C
Jakarta
30 April 2024, 16:37 PM WIB

Olahraga dan Obesitas

OBESITAS merupakan penumpukan lemak berlebih yang terjadi di dalam tubuh. Obesitas terjadi karena kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak dibanding yang keluar.

Kalori yang menumpuk tersebut kian menumpuk menjadi lemak. Penumpukan tersebut jika dibiarkan terlalu lama akan membuat berat badan naik lalu terjadilah obesitas.

Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga dapat terjadi pada remaja. Obesitas ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, kanker, dan masih banyak lagi.

Maka dari itu sebelum obesitas ini terjadi pada tubuh kita, maka harus dilakukan pencegahan agar tidak sampai terjadi pada tubuh kita.

Menurut Ali & Nuryani (2018), obesitas pada masa remaja akan berdampak terhadap peningkatan kejadian obesitas pada masa dewasa.

Yang mengerikan, obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit degeneratif. Berdasar data WHO tahun 2016, ada sekitar 650 juta penduduk berusia dewasa yang mengalami obesitas dan 340 juta anak-anak hingga remaja.

Faktor penyebab timbulnya obesitas di antaranya adalah pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur, faktor keturunan atau genetik, kurangnya waktu tidur seseorang, pertambahan usia, efek samping obat-obatan, dan kehamilan pada wanita.

Di masa pandemi seperti ini kebanyakan orang malah bermalas-malasan di rumah dan tidak melakukan aktivitas fisik. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

 Maka dari itu melakukan olahraga sangatlah penting dilakukan di masa pandemi ini agar terhindar dari obesitas.

Berbagai faktor penyebab obesitas dapat dicegah dengan berbagai macam cara alami. Di antaranya yang perlu Anda tahu adalah:

 

1) Mengkonsumsi makanan atau camilan sehat yang rendah kalori. Maksudnya adalah kita harus memilih makanan apa yang

akan kita makan dengan melihat kandungan nutrisi di dalamnya agar kita terhindar dari makanan yang tinggi kalori.

 

2) Membatasi asupan gula dan kalori. Maksud dari poin ini hampir sama dengan nomor 1, namun pada poin ini lebih menegaskan

bahwa kita boleh saja mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan kalori tetapi sebisa mungkin untuk mengurangi porsi tersebut agar tidak berlebihan.

 

3) Waktu tidur yang cukup. Maksudnya adalah jika waktu tidur kita kurang, maka metabolisme yang terjadi di dalam tubuh kita tidak akan teratur dan menyebabkan naiknya berat badan kita.

Maka dari itu waktu tidur yang cukup sangatlah penting untuk menjaga metabolisme di dalam tubuh kita agar tetap berjalan dengan baik dan teratur.

 

4) Melakukan diet rendah karbohidrat. Diet ini bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak

karbohidrat dan memperbanyak konsumsi makanan berkandungan lain seperti protein, kalsium, vitamin, dan serat pangan yang tinggi.

 

5) Rutin berolahraga. Dengan olahraga secara rutin, maka tubuh kita akan terbiasa mengeluarkan lebih banyak kalori dibanding kalori yang masuk. Olahraga akan menjaga berat badan tubuh kita sehingga terhindar dari obesitas.

 

Di masa pandemi seperti sangatlah rawan terjadinya obesitas dikarenakan apapun aktivitas hanya bisa dilakukan di rumah.

Hal ini menyebabkan seseorang menjadi minim melakukan gerakan dan lebih banyak duduk di depan meja dan komputer untuk berkerja atau mengerjakan tugas dari sekolah.

Tugas dan pekerjaan yang menumpuk cukup banyak semakin membuat seseorang malas melakukan aktivitas fisik dan berolahraga sehingga semakin banyak juga lemak yang menumpuk di dalam tubuh seseorang.

Penumpukan lemak inilah yang membuat seseorang dapat mengalami obesitas karena tidak adanya kandungan kalori yang keluar dari dalam tubuh.

Selain itu, Olahraga dapat meningkatkan imun di dalam tubuh kita sehingga tidak mudah terserang virus penyakit seperti virus corona yang saat ini sedang marak-maraknya di dunia.

Olahraga adalah salah satu hal yang cukup efektif untuk membuat tubuh kita melakukan gerakan yang dapat mengeluarkan kalori-kalori yang di konsumsi.

Olahraga dilakukan dengan tujuan membakar lemak-lemak yang menumpuk di dalam tubuh kita sehingga tidak lagi terjadi penumpukan.

Olahraga yang cocok dilakukan di masa pandemi seperti ini biasanya adalah olahraga aerobik atau olahraga kardio yang bisa dilakukan di sekitar rumah atau kompleks rumah kita bahkan bisa dilakukan di dalam rumah.

Terdapat beberapa olahraga yang cocok dilakukan untuk mencegah obesitas di masa pandemi seperti ini, di antaranya adalah jalan kaki.

Jalan kaki merupakan olahraga yang paling mudah untuk dilakukan oleh semua kalangan karena hanya membutuhkan sedikit peralatan dan dapat dilakukan dimana saja.

Di masa pandemi ini kita dapat berjalan kaki di sekitar rumah secara rutin setiap pagi. Jalan kaki bisa dilakukan 10-15 menit setiap harinya dan jika sudah terbiasa dapat ditingkatkan menjadi 30 menit.

Selain dapat membakar kalori, berjalan kaki juga dapat menguatkan kekuatan dan mobilitas tubuh bagian bawah.

Kemudian setelah terbiasa dengan berjalan kaki kita dapat meningkatkan olahraga yang kita lakukan menjadi berlari atau jogging.

Dengan berlari, maka energi dan  kalori yang kita keluarkan tentunya akan lebih banyak sehingga tidak terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh.

Namun, berlari juga memiliki batasannya agar tidak berlebihan, karena jika berlebihan akan berdampak negatif seperti kelelahan berlebih dan dehidrasi.

Jika kita memiliki sepeda, kita dapat menggunakannya untuk berolahraga juga. Bersepeda termasuk olahraga kardio yang dapat membakar lemak di dalam tubuh dan juga dapat membentuk tubuh kita agar menjadi ideal.

Obesitas sangatlah merugikan bagi kita. Maka dari itu harus dilakukan pencegahan sebelum kita mengalaminya.

Obesitas menyebabkan seseorang kesulitan untuk beraktivitas dengan leluasa karena kelebihan berat badan yang dialami.

Obesitas juga membuat seseorang dapat kehilangan kepercayaan diri. Selain itu, obesitas juga menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit yang mematikan.

Maka dari itu, meski di masa pandemi seperti ini olahraga tetap sangat dibutuhkan karena selain dapat meningkatkan imunitas, juga dapat menghindarkan kita dari obesitas tersebut. (*)

 

 

Farel Ramadhan Haidir

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

OBESITAS merupakan penumpukan lemak berlebih yang terjadi di dalam tubuh. Obesitas terjadi karena kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak dibanding yang keluar.

Kalori yang menumpuk tersebut kian menumpuk menjadi lemak. Penumpukan tersebut jika dibiarkan terlalu lama akan membuat berat badan naik lalu terjadilah obesitas.

Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga dapat terjadi pada remaja. Obesitas ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, kanker, dan masih banyak lagi.

Maka dari itu sebelum obesitas ini terjadi pada tubuh kita, maka harus dilakukan pencegahan agar tidak sampai terjadi pada tubuh kita.

Menurut Ali & Nuryani (2018), obesitas pada masa remaja akan berdampak terhadap peningkatan kejadian obesitas pada masa dewasa.

Yang mengerikan, obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit degeneratif. Berdasar data WHO tahun 2016, ada sekitar 650 juta penduduk berusia dewasa yang mengalami obesitas dan 340 juta anak-anak hingga remaja.

Faktor penyebab timbulnya obesitas di antaranya adalah pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur, faktor keturunan atau genetik, kurangnya waktu tidur seseorang, pertambahan usia, efek samping obat-obatan, dan kehamilan pada wanita.

Di masa pandemi seperti ini kebanyakan orang malah bermalas-malasan di rumah dan tidak melakukan aktivitas fisik. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

 Maka dari itu melakukan olahraga sangatlah penting dilakukan di masa pandemi ini agar terhindar dari obesitas.

Berbagai faktor penyebab obesitas dapat dicegah dengan berbagai macam cara alami. Di antaranya yang perlu Anda tahu adalah:

 

1) Mengkonsumsi makanan atau camilan sehat yang rendah kalori. Maksudnya adalah kita harus memilih makanan apa yang

akan kita makan dengan melihat kandungan nutrisi di dalamnya agar kita terhindar dari makanan yang tinggi kalori.

 

2) Membatasi asupan gula dan kalori. Maksud dari poin ini hampir sama dengan nomor 1, namun pada poin ini lebih menegaskan

bahwa kita boleh saja mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan kalori tetapi sebisa mungkin untuk mengurangi porsi tersebut agar tidak berlebihan.

 

3) Waktu tidur yang cukup. Maksudnya adalah jika waktu tidur kita kurang, maka metabolisme yang terjadi di dalam tubuh kita tidak akan teratur dan menyebabkan naiknya berat badan kita.

Maka dari itu waktu tidur yang cukup sangatlah penting untuk menjaga metabolisme di dalam tubuh kita agar tetap berjalan dengan baik dan teratur.

 

4) Melakukan diet rendah karbohidrat. Diet ini bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak

karbohidrat dan memperbanyak konsumsi makanan berkandungan lain seperti protein, kalsium, vitamin, dan serat pangan yang tinggi.

 

5) Rutin berolahraga. Dengan olahraga secara rutin, maka tubuh kita akan terbiasa mengeluarkan lebih banyak kalori dibanding kalori yang masuk. Olahraga akan menjaga berat badan tubuh kita sehingga terhindar dari obesitas.

 

Di masa pandemi seperti sangatlah rawan terjadinya obesitas dikarenakan apapun aktivitas hanya bisa dilakukan di rumah.

Hal ini menyebabkan seseorang menjadi minim melakukan gerakan dan lebih banyak duduk di depan meja dan komputer untuk berkerja atau mengerjakan tugas dari sekolah.

Tugas dan pekerjaan yang menumpuk cukup banyak semakin membuat seseorang malas melakukan aktivitas fisik dan berolahraga sehingga semakin banyak juga lemak yang menumpuk di dalam tubuh seseorang.

Penumpukan lemak inilah yang membuat seseorang dapat mengalami obesitas karena tidak adanya kandungan kalori yang keluar dari dalam tubuh.

Selain itu, Olahraga dapat meningkatkan imun di dalam tubuh kita sehingga tidak mudah terserang virus penyakit seperti virus corona yang saat ini sedang marak-maraknya di dunia.

Olahraga adalah salah satu hal yang cukup efektif untuk membuat tubuh kita melakukan gerakan yang dapat mengeluarkan kalori-kalori yang di konsumsi.

Olahraga dilakukan dengan tujuan membakar lemak-lemak yang menumpuk di dalam tubuh kita sehingga tidak lagi terjadi penumpukan.

Olahraga yang cocok dilakukan di masa pandemi seperti ini biasanya adalah olahraga aerobik atau olahraga kardio yang bisa dilakukan di sekitar rumah atau kompleks rumah kita bahkan bisa dilakukan di dalam rumah.

Terdapat beberapa olahraga yang cocok dilakukan untuk mencegah obesitas di masa pandemi seperti ini, di antaranya adalah jalan kaki.

Jalan kaki merupakan olahraga yang paling mudah untuk dilakukan oleh semua kalangan karena hanya membutuhkan sedikit peralatan dan dapat dilakukan dimana saja.

Di masa pandemi ini kita dapat berjalan kaki di sekitar rumah secara rutin setiap pagi. Jalan kaki bisa dilakukan 10-15 menit setiap harinya dan jika sudah terbiasa dapat ditingkatkan menjadi 30 menit.

Selain dapat membakar kalori, berjalan kaki juga dapat menguatkan kekuatan dan mobilitas tubuh bagian bawah.

Kemudian setelah terbiasa dengan berjalan kaki kita dapat meningkatkan olahraga yang kita lakukan menjadi berlari atau jogging.

Dengan berlari, maka energi dan  kalori yang kita keluarkan tentunya akan lebih banyak sehingga tidak terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh.

Namun, berlari juga memiliki batasannya agar tidak berlebihan, karena jika berlebihan akan berdampak negatif seperti kelelahan berlebih dan dehidrasi.

Jika kita memiliki sepeda, kita dapat menggunakannya untuk berolahraga juga. Bersepeda termasuk olahraga kardio yang dapat membakar lemak di dalam tubuh dan juga dapat membentuk tubuh kita agar menjadi ideal.

Obesitas sangatlah merugikan bagi kita. Maka dari itu harus dilakukan pencegahan sebelum kita mengalaminya.

Obesitas menyebabkan seseorang kesulitan untuk beraktivitas dengan leluasa karena kelebihan berat badan yang dialami.

Obesitas juga membuat seseorang dapat kehilangan kepercayaan diri. Selain itu, obesitas juga menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit yang mematikan.

Maka dari itu, meski di masa pandemi seperti ini olahraga tetap sangat dibutuhkan karena selain dapat meningkatkan imunitas, juga dapat menghindarkan kita dari obesitas tersebut. (*)

 

 

Farel Ramadhan Haidir

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/