26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:36 AM WIB

Kelola Tol Bali Mandara, JMTO Segera Terapkan Single Lane Free Flow

DENPASAR – Dua tahun sejak implementasi 100 persen pembayaran tol menggunakan e-Toll chip based (kartu) diberlakukan, tahun 2019 ini Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO),

anak perusahaan Jasa Marga bakal sepenuhnya menjadi pengelola transaksi non-tunai di jalan tol milik Jasa Marga.

Untuk itu, berbagai inovasi disiapkan JMTO untuk membawa transaksi non-tunai di jalan tol ke tahapan selanjutnya.

Salah satu metode yang sedang dikembangkan dan saat ini sedang diujicobakan adalah penerapan sistem Single Lane Free Flow (SLFF) di ruas-ruas jalan tol di Indonesia.

Sebenarnya sistem SLFF ini bukanlah sesuatu yang baru. Negara di Asia seperti Taiwan dan Malaysia sudah menerapkan sistem SLFF di jalan tol sejak beberapa tahun lalu.

Dengan sistem SLFF, pengguna jalan tol tidak perlu memperlambat laju kendaraan atau berhenti sejenak untuk bayar tol.

Nanti akan ada alat yang menjadi media pembayaran elektronik yang dipasang pada tiap kendaraan. Alat tersebut akan memancarkan sinyal yang dibaca alat penangkap signal di gardu tol.

Sehingga saat pengendara lewat, saldo otomatis terpotong. Tergabung dalam satu konsorsium dengan beberapa pihak yang punya kompetensi dalam pengembangan

instrument pembayaran elektronik, JMTO telah mengembangkan Uang Elektronik (e-money) berbasis server yang terhubung dengan stiker RFID (Radio Frequency Identification) yang diberi nama FLO.

Untuk menggunakan FLO, pengguna jalan tol perlu membeli stiker RFID dimana saldo transaksi pembayaran jalan tol dapat dimonitor melalui aplikasi FLO.

Sementara untuk melakukan pengisian saldo, pengguna dapat melakukan top up saldo FLO melalui ATM Bank, e-banking dan mitra yang ditunjuk sebagai jalur distribusi dan top up.

Perbedaan mendasar antara FLO yang mengusung skema uang elektronik berbasis server dengan teknologi terdahulu yang menggunakan e-money berbasis chip,

saat ini payment processing berlangsung secara online dan real-time sehingga secara langsung dapat memotong durasi transaksi yang terjadi di gerbang dan diharapkan dapat mengurangi jumlah antrian yang panjang. 

Stiker RFID sendiri merupakan alat sensor yang dipasang pada bagian depan kendaraan yang teregistrasi dengan aplikasi FLO.

Fitur yang terdapat di aplikasi FLO ini di antaranya seperti cek saldo, e-receipt (struk) serta riwayat transaksi pembayaran tol.

Harga stiker RFID pun terbilang terjangkau sehingga ke depannya teknologi ini tidak akan memberatkan kantong para pengguna jalan tol.

“FLO merupakan jawaban kami dari agenda elektronifikasi jalan tol di Indonesia yang saat ini penting untuk di implementasikan.

Elektronifikasi jalan tol di Indonesia tidak berhenti hanya pada Single Lane Free Flow (SLFF), ke depan kami akan mengembangkan hingga Multi Lane Free Flow (MLFF)

yang diharapkan dapat menjadikan proses transaksi lebih efisien dan lancar,” ujar Pimpinan Konsorsium Elektronifikasi Pembayaran SLFF (FLO) Septerianto Sanaf.

Dijelaskan, FLO merupakan salah satu bukti kesuksesan perusahaan dalam membuat terobosan elektronifikasi jalan tol yang tingkat kesiapannya mendekati 100 persen.

Sejak Desember 2018 lalu, ujicoba terbatas telah dilakukan di Jalan Tol Bali Mandara (JTBM). Menurut Septerianto Sanaf, dalam uji coba tersebut pihaknya menggandeng beberapa mitra, seperti Blue Bird Group serta Bank Mandiri, BRI, dan BNI untuk melakukan top up.

Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia Pungky P. Wibowo memberikan apresiasi atas uji coba SLFF melalui FLO di Jalan Tol Bali Mandara.

Menurut Pungky P. Wibowo, pihaknya sangat mengapresiasi usaha JMTO beserta konsorsium dalam mewujudkan SLFF di Indonesia.

“Penerapan SLFF dengan teknologi nirsentuh adalah upaya meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol agar transaksi dapat tercatat dengan cepat dan akurat

sehingga proses pembayaran tol bisa dilakukan tanpa berhenti untuk mengurangi tingkat antrian di gerbang tol,” kata Pungky P. Wibowo.

Di tempat terpisah, General Manager Area Blue Bird Group Bali dr. Putu Gede Panca Wiadnyana menyampaikan bahwa dirinya senang bisa bekerjasama dengan konsorsium

yang dipimpin oleh JMTO untuk menjadi pilot project uji coba aplikasi FLO pada 600 armada Blue Bird di Jalan Tol Bali Mandara sejak Desember 2018.

“FLO menawarkan efisiensi, kemudahan dan kenyamanan untuk supir maupun pengguna armada kami. Selain tanpa perlu menghentikan kendaraan untuk transaksi di gerbang tol,

sopir armada kami juga bisa memonitor dengan baik jumlah pemakaian uang untuk transaksi di gerbang tol,” tandasnya. 

DENPASAR – Dua tahun sejak implementasi 100 persen pembayaran tol menggunakan e-Toll chip based (kartu) diberlakukan, tahun 2019 ini Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO),

anak perusahaan Jasa Marga bakal sepenuhnya menjadi pengelola transaksi non-tunai di jalan tol milik Jasa Marga.

Untuk itu, berbagai inovasi disiapkan JMTO untuk membawa transaksi non-tunai di jalan tol ke tahapan selanjutnya.

Salah satu metode yang sedang dikembangkan dan saat ini sedang diujicobakan adalah penerapan sistem Single Lane Free Flow (SLFF) di ruas-ruas jalan tol di Indonesia.

Sebenarnya sistem SLFF ini bukanlah sesuatu yang baru. Negara di Asia seperti Taiwan dan Malaysia sudah menerapkan sistem SLFF di jalan tol sejak beberapa tahun lalu.

Dengan sistem SLFF, pengguna jalan tol tidak perlu memperlambat laju kendaraan atau berhenti sejenak untuk bayar tol.

Nanti akan ada alat yang menjadi media pembayaran elektronik yang dipasang pada tiap kendaraan. Alat tersebut akan memancarkan sinyal yang dibaca alat penangkap signal di gardu tol.

Sehingga saat pengendara lewat, saldo otomatis terpotong. Tergabung dalam satu konsorsium dengan beberapa pihak yang punya kompetensi dalam pengembangan

instrument pembayaran elektronik, JMTO telah mengembangkan Uang Elektronik (e-money) berbasis server yang terhubung dengan stiker RFID (Radio Frequency Identification) yang diberi nama FLO.

Untuk menggunakan FLO, pengguna jalan tol perlu membeli stiker RFID dimana saldo transaksi pembayaran jalan tol dapat dimonitor melalui aplikasi FLO.

Sementara untuk melakukan pengisian saldo, pengguna dapat melakukan top up saldo FLO melalui ATM Bank, e-banking dan mitra yang ditunjuk sebagai jalur distribusi dan top up.

Perbedaan mendasar antara FLO yang mengusung skema uang elektronik berbasis server dengan teknologi terdahulu yang menggunakan e-money berbasis chip,

saat ini payment processing berlangsung secara online dan real-time sehingga secara langsung dapat memotong durasi transaksi yang terjadi di gerbang dan diharapkan dapat mengurangi jumlah antrian yang panjang. 

Stiker RFID sendiri merupakan alat sensor yang dipasang pada bagian depan kendaraan yang teregistrasi dengan aplikasi FLO.

Fitur yang terdapat di aplikasi FLO ini di antaranya seperti cek saldo, e-receipt (struk) serta riwayat transaksi pembayaran tol.

Harga stiker RFID pun terbilang terjangkau sehingga ke depannya teknologi ini tidak akan memberatkan kantong para pengguna jalan tol.

“FLO merupakan jawaban kami dari agenda elektronifikasi jalan tol di Indonesia yang saat ini penting untuk di implementasikan.

Elektronifikasi jalan tol di Indonesia tidak berhenti hanya pada Single Lane Free Flow (SLFF), ke depan kami akan mengembangkan hingga Multi Lane Free Flow (MLFF)

yang diharapkan dapat menjadikan proses transaksi lebih efisien dan lancar,” ujar Pimpinan Konsorsium Elektronifikasi Pembayaran SLFF (FLO) Septerianto Sanaf.

Dijelaskan, FLO merupakan salah satu bukti kesuksesan perusahaan dalam membuat terobosan elektronifikasi jalan tol yang tingkat kesiapannya mendekati 100 persen.

Sejak Desember 2018 lalu, ujicoba terbatas telah dilakukan di Jalan Tol Bali Mandara (JTBM). Menurut Septerianto Sanaf, dalam uji coba tersebut pihaknya menggandeng beberapa mitra, seperti Blue Bird Group serta Bank Mandiri, BRI, dan BNI untuk melakukan top up.

Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia Pungky P. Wibowo memberikan apresiasi atas uji coba SLFF melalui FLO di Jalan Tol Bali Mandara.

Menurut Pungky P. Wibowo, pihaknya sangat mengapresiasi usaha JMTO beserta konsorsium dalam mewujudkan SLFF di Indonesia.

“Penerapan SLFF dengan teknologi nirsentuh adalah upaya meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol agar transaksi dapat tercatat dengan cepat dan akurat

sehingga proses pembayaran tol bisa dilakukan tanpa berhenti untuk mengurangi tingkat antrian di gerbang tol,” kata Pungky P. Wibowo.

Di tempat terpisah, General Manager Area Blue Bird Group Bali dr. Putu Gede Panca Wiadnyana menyampaikan bahwa dirinya senang bisa bekerjasama dengan konsorsium

yang dipimpin oleh JMTO untuk menjadi pilot project uji coba aplikasi FLO pada 600 armada Blue Bird di Jalan Tol Bali Mandara sejak Desember 2018.

“FLO menawarkan efisiensi, kemudahan dan kenyamanan untuk supir maupun pengguna armada kami. Selain tanpa perlu menghentikan kendaraan untuk transaksi di gerbang tol,

sopir armada kami juga bisa memonitor dengan baik jumlah pemakaian uang untuk transaksi di gerbang tol,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/