RadarBali.com – Solidaritas warga Bali terhadap para pengungsi lereng Gunung Agung memang cukup tinggi.
Berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda melakukan beragam cara untuk saling membantu saudara-saudara yang berada di pengungsian, meski pun bencana belum terjadi.
Seperti yang dilakukan musisi Bali I Made Juniarta atau dikenal dengan nama Jun Bintang. Saat ditemui Jawa Pos Radar Bali kemarin, penyanyi asal Gianyar ini banyak bercerita tentang kegiatannya mengunjungi beberapa posko pengungsian warga.
Sebelumnya, empat hari setelah warga mengungsi, Jun bersama ratusan musisi Bali lainnya membuat acara ngamen massal di jalanan untuk para pengungsi Gunung Agung.
Hasilnya luar biasa. Dalam kurun waktu hampir 3 jam, Jun bersama rekan-rekannya berhasil menghimpun dana lebih dari Rp. 63 juta.
Bahkan dana tersebut akan terus bertambah mengingat kreatifitas yang dilakukannya dalam mengumpulkan donasi untuk para pengungsi.
Dana yang cukup besar ini pun dikelola dan diberikan ke para pengungsi sesuai dengan kebutuhannya.
“Saya pikir apa yang saya lakukan ini sesuai dengan bidang saya. Kebisaan saya main musik, ya saya buat ngamen massal,” terangnya.
Setelah dana itu terkumpul, Jun kemudian terjun ke lapangan (pengungsian). Ia melihat kondisinya masih banyak bantuan yang ditumpuk di gudang, seperti posko di Les yang Ia kunjungi.
“Di kam pengungsian itu begitu panas dan banyak balita dan lansia. Sementara di gudang banyak tersedia kipas angin yang tidak dipakai,” herannya.
Melihat hal tersebut, Jun mencoba untuk berpikir positif. Mungkin saja ada skema yang sudah ditetapkan pihak yang bertanggung jawab atas posko tersebut.
“Jadi begitu saya bawa seratus matras, saya tidak setor ke panitia. Saya langsung survei ke camp dan langsung memberikan matras itu, terutama untuk balita dan lansia,” ungkapnya.
Jun menyarankan kepada pihak lain yang ingin ikut menyumbang agar tidak menghabiskan dana banyak di awal mengingat kondisi Gunung Agung yang tak pasti.
“Kita harus cerdas juga untuk menyumbang. Di keep dulu. Survei kelapangan. Kalau logistiknya sudah aman, mending nyumbang yang lain,” terangnya