29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:37 AM WIB

“Memargi Antar”, Karya Senies Muda Klungkung Jadi Tontonan Warga Dunia

SEMARAPURA – Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menghadiri penyerahan penghargaan Most Watched Film Globally “Memargi Antar” secara virtual di Warung Rock and Rool, Kamasan, Klungkung.

Film berjudul “Memargi Antar” karya Ni Putu Mulyani dari Klungkung, mengangkat tentang Mepandes yakni upacara potong gigi untuk menghilangkan sifat-sifat sad ripu dalam diri manusia yakni hawa nafsu, serakah, amarah, bermabuk-mabukan, iri hati dan bimbang.

“Memargi Antar” menjadi salah satu dari 16 film pendek dari 16 kotamadya dan kabupaten terpilih yang menjadi perhatian dunia yang kini mendapkan penghargaan film yang paling banyak ditonton secara global di Viu Shorts Season 2.

Program Viu Shorts Season 2 telah digelar di 16 kota selama 8 bulan, dimulai pada Agustus 2019 hingga Maret 2020.

Selama delapan bulan, tim Viu Shorts menjadi saksi antusiasme dan kreativitas pelajar, yang umumnya berusia 14-19 tahun, di berbagai daerah di Indonesia dalam mengangkat kearifan lokal.

Sineas muda Klungkung yang juga sebagai sutradara dari film “Mamargi Antar”, Ni Putu Mulyani mengaku bangga karena dirinya bersama teman-teman yang lain

diberi kesempatan untuk mewakili kota Klungkung untuk membuat sebuah film yang mengungkit tentang mitos dan kebudayaan kota Klungkung.

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta hadir sekaligus memberikan selamat atas penghargaan yang diraih sekaligus mengangkat nama Klungkung di kancah dunia.

Wabup Kasta mengatakan, penghargaan ini mendukung industri kreatif dengan memberdayakan bakat-bakat generasi muda Klungkung untuk terus menumbuhkan

minat dan bakat generasi muda, untuk berkarya dan mengasah skill mereka serta membawa karya mereka ke panggung dunia.

“ Lanjutkan karyamu, lanjutkan kerjamu, terus berkarya selamat dan sukses,” ujar Wabup Kasta di hadapan seniman muda klungkung.

Lebih lanjut pihaknya akan mendukung serta mengapresiasi kerja karya atau kerja nyata dari anak-anak generasi muda di klungkung.

Sehingga nantinya bisa lebih mengangkat nama klungkung dari seni budaya dan mengangkat kearifan lokal yang dimiliki ke kancah dunia.

SEMARAPURA – Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menghadiri penyerahan penghargaan Most Watched Film Globally “Memargi Antar” secara virtual di Warung Rock and Rool, Kamasan, Klungkung.

Film berjudul “Memargi Antar” karya Ni Putu Mulyani dari Klungkung, mengangkat tentang Mepandes yakni upacara potong gigi untuk menghilangkan sifat-sifat sad ripu dalam diri manusia yakni hawa nafsu, serakah, amarah, bermabuk-mabukan, iri hati dan bimbang.

“Memargi Antar” menjadi salah satu dari 16 film pendek dari 16 kotamadya dan kabupaten terpilih yang menjadi perhatian dunia yang kini mendapkan penghargaan film yang paling banyak ditonton secara global di Viu Shorts Season 2.

Program Viu Shorts Season 2 telah digelar di 16 kota selama 8 bulan, dimulai pada Agustus 2019 hingga Maret 2020.

Selama delapan bulan, tim Viu Shorts menjadi saksi antusiasme dan kreativitas pelajar, yang umumnya berusia 14-19 tahun, di berbagai daerah di Indonesia dalam mengangkat kearifan lokal.

Sineas muda Klungkung yang juga sebagai sutradara dari film “Mamargi Antar”, Ni Putu Mulyani mengaku bangga karena dirinya bersama teman-teman yang lain

diberi kesempatan untuk mewakili kota Klungkung untuk membuat sebuah film yang mengungkit tentang mitos dan kebudayaan kota Klungkung.

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta hadir sekaligus memberikan selamat atas penghargaan yang diraih sekaligus mengangkat nama Klungkung di kancah dunia.

Wabup Kasta mengatakan, penghargaan ini mendukung industri kreatif dengan memberdayakan bakat-bakat generasi muda Klungkung untuk terus menumbuhkan

minat dan bakat generasi muda, untuk berkarya dan mengasah skill mereka serta membawa karya mereka ke panggung dunia.

“ Lanjutkan karyamu, lanjutkan kerjamu, terus berkarya selamat dan sukses,” ujar Wabup Kasta di hadapan seniman muda klungkung.

Lebih lanjut pihaknya akan mendukung serta mengapresiasi kerja karya atau kerja nyata dari anak-anak generasi muda di klungkung.

Sehingga nantinya bisa lebih mengangkat nama klungkung dari seni budaya dan mengangkat kearifan lokal yang dimiliki ke kancah dunia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/