AMLAPURA—Seniman nyentrik Lanang Mantra memang selalu punya karya unik dan inspiratif.
Seniman asal Nongan yang dikenal sebagai aktivis dan pegiat lingkungan ini dikenal sangat kreatif dengan karya-karyanya mendaur ulang sampah bekas.
Kali ini, seniman berkumis dengan nama lengkap I Gusti Lanang Mantra memamerkan karya seni buatannya dalam bentuk gaun dari Canang bekas.
Dua gaun yang terbuat dari sampah, yakni dari canang dan juga dari koran bekas itu ia pamerkan juga sebagai upaya dirinya mengkampanyekan tentang lingkungan. “Tidak ada konsep khusus dan spontanitas saja. Saya lihat canang bekas sembahyang banyak sekali. Saya ambil dan saya jahit sebagai gaun,” ujarnya santai.
Untuk menjadi sebuah gaun, canang bekas sembahyang itu ia hias dengan janur
Dengan sentuhan tangan trampilnya canang bekas ini bisa menjadi gaun cantik yang siap di pakai.
Hanya saja sebelum proses di lem perlu waktu untuk mengeringkan janur atau canang tersebut. sehingga gaun yang di hasilkan menjadi coklat.
Selain gaun dari canang,
Lanang juga membuat gaun dari majalah bekas. Majalah ini di peroleh dari kantor Desa tempatnya bekerja.
AMLAPURA—Seniman nyentrik Lanang Mantra memang selalu punya karya unik dan inspiratif.
Seniman asal Nongan yang dikenal sebagai aktivis dan pegiat lingkungan ini dikenal sangat kreatif dengan karya-karyanya mendaur ulang sampah bekas.
Kali ini, seniman berkumis dengan nama lengkap I Gusti Lanang Mantra memamerkan karya seni buatannya dalam bentuk gaun dari Canang bekas.
Dua gaun yang terbuat dari sampah, yakni dari canang dan juga dari koran bekas itu ia pamerkan juga sebagai upaya dirinya mengkampanyekan tentang lingkungan. “Tidak ada konsep khusus dan spontanitas saja. Saya lihat canang bekas sembahyang banyak sekali. Saya ambil dan saya jahit sebagai gaun,” ujarnya santai.
Untuk menjadi sebuah gaun, canang bekas sembahyang itu ia hias dengan janur
Dengan sentuhan tangan trampilnya canang bekas ini bisa menjadi gaun cantik yang siap di pakai.
Hanya saja sebelum proses di lem perlu waktu untuk mengeringkan janur atau canang tersebut. sehingga gaun yang di hasilkan menjadi coklat.
Selain gaun dari canang,
Lanang juga membuat gaun dari majalah bekas. Majalah ini di peroleh dari kantor Desa tempatnya bekerja.
