TABANAN – Warga Banjar Dinas Beniti, Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan, menemukan ratusan uang bolong yang diduga merupakan sisa-sisa peninggalan kerajaan.
Benda-benda bersejarah tersebut ditemukan dua minggu lalu, tertimbun di lahan perkebunan milik warga setempat.
Hingga saat ini, benda-benda itu tengah diteliti untuk dicari tahu asal usulnya oleh Pemkab Tabanan melalui Dinas Kebudayaan Tabanan.
Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, I Gusti Ngurah Supanji mengatakan, benda-benda bersejarah itu pertama kali ditemukan salah seorang warga banjar Beniti saat melakukan aktivitas berkebun di lahan miliknya.
Tiba-tiba saat mencangkul kira-kira kedalaman 30 cm, cangkul miliknya menghantam benda keras. Saat diperiksa ternyata sebuah guci yang sudah dalam kondisi pecah dan berisi ratusan uang bolong.
“Akhirnya Selasa lalu dilaporkan ke Dinas Kebudayaan. Kami langsung melakukan pengecekan dan ternyata benar.
Saat ini tim kami masih terus melakukan penggalian dan mengumpulkan lebih banyak bukti-bukti untuk mencari tahu asal usul benda bersejarah tersebut,” tuturnya.
Yang juga mengejutkan, tim di lapangan juga menemukan pondasi yang diduga merupakan benteng kerajaan.
Supanji sendiri yang langsung ikut meninjau lokasi melihat setidaknya lebar ukuran pondasi itu mencapai tiga meter, sementara panjangnya diperkirakan mencapai 1 KM.
“Saya jalan sampai 1 Km itu masih ada bekasnya. Saya memperkirakan itu situs kerajaan, karena ada beberapa penuturan masyarakat juga bahwa pernah ada kerajaan. Dengan temuan itu sepertinya nyambung,” kata Supanji.
Dari penuturan masyarakat setempat, lanjut Supanji, sering ditemukan uang bolong, gong hingga beberapa temuan lainnya.
Hanya saja, lantaran takut untuk mengambil, warga setempat lebih memilih menimbun kembali. “Nah kami akan dalami lagi,
akan dicari lagi sisa-sisa peninggalan itu. Sehingga dari hasil idetifikasi, temuan tersebut bisa jadi cagar budaya,” bebernya.
Sebagian benda-benda bersejarah yang telah ditemukan itu sudah dibawa menuju kantor Dinas Kebudayaan Tabanan untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut sembari menunggu temuan-temuan lainnya.