RadarBali.com – Slank tampil energik di hadapan ribuan Slankers yang hadir di Boshe, Sabtu (19/8) dinihari.
Tampil membawakan lebih dari 10 lagu, penampilan band yang beranggota Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ridho (gitar), Ivanka (bass), dan Abdee (gitar) ini dibuka dengan aksi solo dari Ridho yang memainkan instrumen lagu nasional Indonesia Pusaka.
Sontak ribuan Slankers ikut bernyanyi. Usai aksi solo gitar, personel Slank lainnya naik ke panggung memulai lagu pertama.
Suasana ‘pecah’ langsung tercipta saat Kaka melantunkan lagu perdana. Puluhan bendera Slank dan bendera pusaka Merah Putih berkibar di antara ribuan penonton yang hadir.
Tampil mulai pukul 01.00 dinihari, di lagu yang ke 10, para personil rehat selama kurang lebih 5 menit. Waktu rehat ini diisi sang drummer, Bimbim, bernyanyi solo sambil memainkan gitar akustik.
Keseruan pun makin tercipta. Suara ribuan Slankers yang terus bernyanyi menggema memecahkan suasana hall club.
Setelah kembali komplit dengan formasi awal usai rehat, suasana ‘panas’ kian terasa di tengah Slankers.
Membludaknya Slankers yang hadir malam itu membuat Club Boshe menjadi tidak seperti biasanya yang selalu identik dengan musik-musik ala dunia malam.
“Terimakasih untuk semua Slankers yang telah hadir malam ini,” ujar Kaka sebelum kemudian membuka baju kemeja yang dikenakan dan bertelanjang dada.
Suasana pun kian seru saat Kaka meminta sejumlah Slankers wanita naik ke atas panggung. Moment ini dimanfaatkan oleh puluhan penggemar wanita yang berebutan untuk bisa naik ke atas panggung.
Sambil bersama-sama menyanyikan lagu yang berjudul Orkes Sakit Hati. Di atas panggung, tidak sedikit para penggemar wanita ini yang memanfaatkan moment langka tersebut untuk berfoto selfie bersama para personil Slank.
Sebelum memasuki lagu berikutnya yang berjudul Bali Bagus, Kaka sempat menyinggung tentang keindahan Pulau Bali.
“Bali ini istimewa. Bahkan, sejak tahun 90-an, Slank banyak menciptakan lagu di Bali, salah satunya di Pantai Kuta,” katanya sembari meminta Slankers bertepuk tangan untuk Bali.
Lebih dari satu jam lamanya, keseruan Slank bersama ribuan Slankers malam itu berakhir dengan lagu yang berjudul Ngeslank Rame Rame.
Tanpa memainkan alat musik secara komplit, para personil Slank menyanyikan lagu tersebut dengan memainkan alat musik rebana.
“Matur suksma buat semua Slankers yang hadir malam ini. Buat semua yang berkulit hitam maupun putih. Buat yang beragama Muslim, Kristen, Hindu, dan semua agama yang ada di Indonesia, terimakasih. Tetaplah damai,” teriak Kaka sebelum kompak memberikan salam perpisahan kepada Slankers.
Keseruan malam itu tidak hanya milik Slankers dari Bali saja. Puluhan Slankers dari luar Bali juga terlihat datang dengan membawa spanduk bertulis Slankers yang juga diisi dengan tulisan daerah asal mereka.
Para Slankers ini nekat datang jauh-jauh dari beberapa kota di Jawa Timur seperti Bondowoso dan juga Banyuwangi.