DENPASAR – Sebagai pulau yang dikenal dengan seni dan budaya, Bali mempunyai banyak seniman berkualitas.
Salah satunya komunitas seni bernama Himpunan Seniman Pecatu. Pada 14 Januari lalu, komunitas ini keluar sebagai salah satu juara pada perlombaan mengukir salju yang digelar di Harbin, Tiongkok.
Perlombaan yang diikuti oleh 20 negara seluruh dunia ini menempatkan komunitas asal Pecatu, Badung ini sebagai juara 4 dari 26 tim dari semua negara yang ikut ambil bagian.
Komunitas yang beranggota Sungada, I Wayan Mardina, I Wayan Winaya dan Agus Supardiartha ini merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia di ajang ini.
Komunitas ini mengangkat tema Tri Hita Karana dengan menjadikan Ganesha sebagai perwujudan dalam ukiran salju yang mereka buat.
“Kami memakai ide ini karena banyak orang yang menyukai konsepnya. Karena kami juga orang Bali, jadi kami ingin menampilkan kekhasan bahwa kami berasal dari Bali, Indonesia,” kata Sungada.
Sayangnya, meski mengharumkan nama Bali dan Indonesia dalam ajang internasional, mereka tidak mendapat bantuan akomodasi sedikitpun dari pemerintah.
Mereka berangkat dengan biaya masing-masing. “Tidak ada dana dari pemerintah. Katanya di tahun ini akan ada, tapi belum keluar dana dari pemkab Badung,” akunya.
Padahal berbicara soal prestasi, untuk kedua kalinya komunitas ini mengharumkan nama Bali dan Indonesia di ajang yang sama.
Di tahun 2017 lalu mereka berhasil keluar sebagai juara 3. Di bulan Februari 2018 mendatang, mereka kembali mengikuti kompetisi yang sama di Jepang.