28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:58 AM WIB

Fadly Padi: Musikimia Dibangun dengan Banyak Genre

RadarBali.com – Mati surinya grup band Padi membuat Fadly, Rindra, dan Yoyo yang berstatus sebagai anggota aktif band memutuskan bikin project kolaborasi.

Tepat pada 2012, ketiganya menggandeng Stephan Santoso yang merupakan seorang musisi, produser, dan mixing hingga mastering enginering untuk bergabung.

Mereka sepakat menamai diri mereka dengan nama Musikimia. Sesuai dengan namanya, nama Musikimia sendiri melambangkan bahwa mereka bersenyawa dalam musik.

Setahun terbentuk, tepatnya di tahun 2013, Musikimia mengeluarkan album perdana bertajuk Indonesia Adalah.

Album ini pun sukses diterima oleh jagad musik nasional. Meski sejatinya album tersebut terbilang jauh dari warna asli band Padi yang saat itu masih banyak dirindukan kehadirannya oleh para penggemar.

Tiga tahun kemudian, tepatnya di tahun 2016, Musikimia mengeluarkan album keduanya yang bertajuk Intersisi.

Di album kedua ini pun dibilang sangat jauh dari ciri khas band Padi meski sebagian besar personil Musikimia merupakan pentolan band Padi.

Album kedua ini terbilang komplit dengan banyak genre yang terkandung di dalamnya. “Musikimia memang dibuat untuk project musikal. Kami memainkan banyak genre dan berusaha sejauh mungkin untuk berbeda degan Padi,” kata vokalis Musikimia sekaligus Padi, Fadly kepada Jawa Pos Radar Bali.

Pemilik nama lengkap Andi Fadly Arifuddin ini mengatakan, Musikimia berusaha memberikan banyak sentuhan warna musik dengan berbagai genre seperti metal, pop, reggae hingga musik tradisional.

“Karena kami ingin musik itu tidak dibatasi, kalau bisa semua musik masuk,” tambahnya. Walhasil, album kedua ini pun pernah mendapatkan penghargaan dari Planet Musik Singapura di tahun 2016 lalu sebagai album rock terbaik.

Namun Fadly dkk merasa masih ada yang kurang. Salah satu utang yang harus dilakukan oleh Fadly adalah bagaimana mengobati kerinduan para penggemar Padi yang telah lama haus akan karya-karya milik Padi.

Diakuinya, selama ini banyak fans yang mempertanyakan kondisi band Padi sekarang ini. Kepada Jawa Pos Radar Bali, Fadly pun mengutarakan sebuah pengakuan yang menggembirakan.

Menurutnya, tahun ini dirinya bersama para pentolan band Padi lainnya sedang merencanakan sesuatu yang besar.

Rencana besar tersebut yakni membuat Padi kembali aktif untuk menghibur sejumlah fans yang telah lama merindu.

“Project kami selanjutnya yakni mengembalikan Padi ke industri musik Indonesia,” ungkapnya. 

RadarBali.com – Mati surinya grup band Padi membuat Fadly, Rindra, dan Yoyo yang berstatus sebagai anggota aktif band memutuskan bikin project kolaborasi.

Tepat pada 2012, ketiganya menggandeng Stephan Santoso yang merupakan seorang musisi, produser, dan mixing hingga mastering enginering untuk bergabung.

Mereka sepakat menamai diri mereka dengan nama Musikimia. Sesuai dengan namanya, nama Musikimia sendiri melambangkan bahwa mereka bersenyawa dalam musik.

Setahun terbentuk, tepatnya di tahun 2013, Musikimia mengeluarkan album perdana bertajuk Indonesia Adalah.

Album ini pun sukses diterima oleh jagad musik nasional. Meski sejatinya album tersebut terbilang jauh dari warna asli band Padi yang saat itu masih banyak dirindukan kehadirannya oleh para penggemar.

Tiga tahun kemudian, tepatnya di tahun 2016, Musikimia mengeluarkan album keduanya yang bertajuk Intersisi.

Di album kedua ini pun dibilang sangat jauh dari ciri khas band Padi meski sebagian besar personil Musikimia merupakan pentolan band Padi.

Album kedua ini terbilang komplit dengan banyak genre yang terkandung di dalamnya. “Musikimia memang dibuat untuk project musikal. Kami memainkan banyak genre dan berusaha sejauh mungkin untuk berbeda degan Padi,” kata vokalis Musikimia sekaligus Padi, Fadly kepada Jawa Pos Radar Bali.

Pemilik nama lengkap Andi Fadly Arifuddin ini mengatakan, Musikimia berusaha memberikan banyak sentuhan warna musik dengan berbagai genre seperti metal, pop, reggae hingga musik tradisional.

“Karena kami ingin musik itu tidak dibatasi, kalau bisa semua musik masuk,” tambahnya. Walhasil, album kedua ini pun pernah mendapatkan penghargaan dari Planet Musik Singapura di tahun 2016 lalu sebagai album rock terbaik.

Namun Fadly dkk merasa masih ada yang kurang. Salah satu utang yang harus dilakukan oleh Fadly adalah bagaimana mengobati kerinduan para penggemar Padi yang telah lama haus akan karya-karya milik Padi.

Diakuinya, selama ini banyak fans yang mempertanyakan kondisi band Padi sekarang ini. Kepada Jawa Pos Radar Bali, Fadly pun mengutarakan sebuah pengakuan yang menggembirakan.

Menurutnya, tahun ini dirinya bersama para pentolan band Padi lainnya sedang merencanakan sesuatu yang besar.

Rencana besar tersebut yakni membuat Padi kembali aktif untuk menghibur sejumlah fans yang telah lama merindu.

“Project kami selanjutnya yakni mengembalikan Padi ke industri musik Indonesia,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/