26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:02 AM WIB

Ajang Reuni Perupa Lintas Generasi

DENPASAR- Sebanyak 34 perupa lintas generasi dan lintas kota di Indonesia kembali ambil bagian di ajang pameran bertajuk Japuik Tabao #2.

 

Pameran yang digelar di Bentara Budaya Bali, Jalan Prof Ida Bagus Mantra Gianyar, bukan hanya menjadi ajang “reuni” bagi perupa lintas generasi, tetapi juga sebagai bagian dari visualisasi dan aktualisasi  kekaryaan yang mengedepankan daya rasa.

 

“Mereka (seniman) merasakan sesuatu, menampilkan kemampuan dalam menyatakan perasaan secara spontan, secara fantasi, yaitu serangkaian kejadian atau gambaran perilaku yang dikhayalkan agar siap untuk kejadian- kejadian yang akan datang yang diantisipasi,” terang Ristiyanto Cahyo Wibowo selaku penulis pengantar pameran ini, Minggu (26/8).

 

Ditambahkan, pameran Japuik Tabao#2 juga menjadi salah satu wadah dan upaya penemuan diri, di tengah penegasan identitas budaya dari tempat asal para perupa ini sendiri. “Karya-karya yang dipamerkan merefleksikan pergulatan personal dan keguyuban komunal yang membayangi pencarian identitas kreativitas mereka,” tandas Cahyo Wibowo.

 

Sementara, pada pameran kali ini, selain melibatkan para perupa Bali seperti  I Gusti Ngurah Putu Buda, Ni Luh Gde Vony Dewi Sri Partani, Nyoman Sujana Kenyem, dan Putu Bonuz Sudiana, juga ada perupa lain dari daerah Sumatera Barat, dengan diantaranya Ade Jaslil Putra, Andrea Venandro, Diana Puspita Putri, Dosra Putra, Genta Putra Mulyawan, Harlen Kurniawan, Ibnu Mubarak, Imam Teguh, Jack Budi Kurniawan, Jesca Delaren, Khairul Mahmud, Kharisma P. Natsir, Muslimaniati, Nasikhul Amin Alzikri, Norma Fauza, Pitta Pawiroz, Prisman Nazara, Ramadhan Fitra, Rangga Anugrah Putra, Ridhotullah, Riska Mardatillah, Rusdi Hendra, Seppa Darasono, Stefan Buana, Syafrizal, Teguh Sariyanto, Togi Mikkel Saragitua, William Robert, Yasrul Sami, Zulfa Hendra.

 

DENPASAR- Sebanyak 34 perupa lintas generasi dan lintas kota di Indonesia kembali ambil bagian di ajang pameran bertajuk Japuik Tabao #2.

 

Pameran yang digelar di Bentara Budaya Bali, Jalan Prof Ida Bagus Mantra Gianyar, bukan hanya menjadi ajang “reuni” bagi perupa lintas generasi, tetapi juga sebagai bagian dari visualisasi dan aktualisasi  kekaryaan yang mengedepankan daya rasa.

 

“Mereka (seniman) merasakan sesuatu, menampilkan kemampuan dalam menyatakan perasaan secara spontan, secara fantasi, yaitu serangkaian kejadian atau gambaran perilaku yang dikhayalkan agar siap untuk kejadian- kejadian yang akan datang yang diantisipasi,” terang Ristiyanto Cahyo Wibowo selaku penulis pengantar pameran ini, Minggu (26/8).

 

Ditambahkan, pameran Japuik Tabao#2 juga menjadi salah satu wadah dan upaya penemuan diri, di tengah penegasan identitas budaya dari tempat asal para perupa ini sendiri. “Karya-karya yang dipamerkan merefleksikan pergulatan personal dan keguyuban komunal yang membayangi pencarian identitas kreativitas mereka,” tandas Cahyo Wibowo.

 

Sementara, pada pameran kali ini, selain melibatkan para perupa Bali seperti  I Gusti Ngurah Putu Buda, Ni Luh Gde Vony Dewi Sri Partani, Nyoman Sujana Kenyem, dan Putu Bonuz Sudiana, juga ada perupa lain dari daerah Sumatera Barat, dengan diantaranya Ade Jaslil Putra, Andrea Venandro, Diana Puspita Putri, Dosra Putra, Genta Putra Mulyawan, Harlen Kurniawan, Ibnu Mubarak, Imam Teguh, Jack Budi Kurniawan, Jesca Delaren, Khairul Mahmud, Kharisma P. Natsir, Muslimaniati, Nasikhul Amin Alzikri, Norma Fauza, Pitta Pawiroz, Prisman Nazara, Ramadhan Fitra, Rangga Anugrah Putra, Ridhotullah, Riska Mardatillah, Rusdi Hendra, Seppa Darasono, Stefan Buana, Syafrizal, Teguh Sariyanto, Togi Mikkel Saragitua, William Robert, Yasrul Sami, Zulfa Hendra.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/