RadarBali.com – Mungkin banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang drawing on novel. Ya, jenis seni ini merupakan eksplorasi drawing dan sketsa yang menggunakan novel sebagai medianya.
Hal ini dilakukan melalui coretan charcoal dengan mengonstruksi alam bawah sadar. Salah satunya dilakukan seniman bernama I Wayan Sujana “Suklu”.
Menurut dia, novel itu seperti tubuh. Cover sebagai wajah, halaman demi halaman yang terdapat di dalamnya adalah badannya.
Sedangkan pengarang novel itu sendiri sebagai rohnya. Di atas tubuh novel, sang seniman pun mengeksplorasi bentuk-bentuk visual dengan cara menggambarnya.
Sejumlah bentuk yang digambar adalah bentuk-bentuk imajinatif yang ada di ruang ketidaksadaran.
“Kami menggunakan buku novel yang ditemukan di pasar loak, kami pilih untuk menjadi media drawing ini,” katanya di Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar kemarin.
Selain itu, teknik Drawing on Novel juga dikatakannya bisa dimanfaatkan sebagai media workshop kepada publik sebagai sarana mental rilis.
Drawing on Novel berkaitan dengan proses kreatif yang diawali dari penemuan novel di tempat penghancuran kertas sebagai medianya.
“Jadi, bentuk-bentuk yang digambarkan adalah bentuk-bentuk imajinatif yang ada di ruang ketidaksadaran berdasarkan keyakinan pada ruang bawah sadar.
Ada struktur visual yang bisa diekspresikan dengan metode intuitif seperti yang dilandaskan oleh Lacan dalam teori psikoanalisisnya,” tambah Suklu.
Drawing on Novel pun telah menemukan frekuensinya. Dengan gemilang menginspirasi dan membiaskan energi positif di luar dirinya.
Puncaknya pun pada Intermingle Arts Project yang bertajuk Light Patterns. Di mana pada project art ini, beberapa seniman lintas disiplin
menciptakan karya dengan menggunakan pola Drawing on Novel sebagai pemantik dalam menggagas penciptaan mereka.
Kurang lebih sebanyak 16 orang seniman ini pun akan merespon karya Drawing on Novel milik Suklu pada pameran tunggalnya yang akan diselenggarakan di Bentara Budaya bali pada 28 November 2017 mendatang.