32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:23 PM WIB

Pengungsi Dihibur Sekaa Joged

RadarBali.com – Ada hal menarik di pos pengungsian yang ada di Balai Desa Tejakula. Kelompok seni di desa setempat, menyumbangkan atraksi joged di pengungsian.

Atraksi itu pun cukup menghibur para pengungsi. Mereka bisa melupakan kesedihan di pengungsian untuk sementara waktu.

Hiburan joged itu dipentaskan di Balai Desa Tejakula, Senin (25/9) malam lalu. adalah Sekaa Rindik Teja Mekar, Desa Tejakula, yang menyumbangkan pementasan itu.

Harapannya agar kondisi psikis pengungsi, menjadi lebih baik. Atraksi joged itu sangat menghibur para pengungsi. Apalagi ketika banyak pengungsi yang turun gelanggang menjadi pengibing.

Para pengibing melakukan gerakan-gerakan lucu, sehingga mengundang tawa para pengungsi di gedung serba guna.

Bukan hanya pria dewasa saja yang turun gelanggang mengibing, ada pula anak-anak yang ikut menari.

Tawa semakin pecah, ketika anak-anak ikut mengibing. Selama sejam penuh, para pengungsi dibuat terhibur dengan tarian itu.

Salah seorang pengungsi, Nyoman Sudiarta, mengaku sangat terhibur dengan kesenian itu. Hampir selama sepekan terakhir, ia bermalam di pengungsian.

Tak pelak kondisi di pengungsian membuat ia jenuh. Apalagi tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan.

“Rasanya sudah tidak karuan. Untungnya semua warga di sini peduli. Saya sangat terima kasih sama semeton di sini, sudah memberikan kami tempat, makan, sampai hiburan begini,” kata Sudiarta, pengungsi asal Desa Ban.

Sudiarta sendiri masih menunggu kondisi Gunung Agung hingga beberapa hari mendatang. Apabila kondisi tak menentu seperti kini berlangsung lama, ia akan menjual semua ternaknya.

“Kalau sudah laku, saya pakai bekal mengungsi. Nanti saya kerja di sini saja untuk tambah-tambah,” katanya.

Sementara itu Kelian Sekaa Rindik Teja Mekar Tejakula, Wayan Swasta mengungkapkan, atraksi joged sengaja dipentaskan di pengungsian.

Tujuannya, tentu saja menghibur para pengungsi yang kini bermukim di Balai Desa Tejakula.

“Mereka kan sudah mengungsi beberapa hari. Pasti sudah bosan, lelah juga. Kami kebetulan punya kemampuan lebih di bidang seni, kami sumbangkan hal itu. Biar mereka lebih terhibur saja,” ujarnya.

RadarBali.com – Ada hal menarik di pos pengungsian yang ada di Balai Desa Tejakula. Kelompok seni di desa setempat, menyumbangkan atraksi joged di pengungsian.

Atraksi itu pun cukup menghibur para pengungsi. Mereka bisa melupakan kesedihan di pengungsian untuk sementara waktu.

Hiburan joged itu dipentaskan di Balai Desa Tejakula, Senin (25/9) malam lalu. adalah Sekaa Rindik Teja Mekar, Desa Tejakula, yang menyumbangkan pementasan itu.

Harapannya agar kondisi psikis pengungsi, menjadi lebih baik. Atraksi joged itu sangat menghibur para pengungsi. Apalagi ketika banyak pengungsi yang turun gelanggang menjadi pengibing.

Para pengibing melakukan gerakan-gerakan lucu, sehingga mengundang tawa para pengungsi di gedung serba guna.

Bukan hanya pria dewasa saja yang turun gelanggang mengibing, ada pula anak-anak yang ikut menari.

Tawa semakin pecah, ketika anak-anak ikut mengibing. Selama sejam penuh, para pengungsi dibuat terhibur dengan tarian itu.

Salah seorang pengungsi, Nyoman Sudiarta, mengaku sangat terhibur dengan kesenian itu. Hampir selama sepekan terakhir, ia bermalam di pengungsian.

Tak pelak kondisi di pengungsian membuat ia jenuh. Apalagi tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan.

“Rasanya sudah tidak karuan. Untungnya semua warga di sini peduli. Saya sangat terima kasih sama semeton di sini, sudah memberikan kami tempat, makan, sampai hiburan begini,” kata Sudiarta, pengungsi asal Desa Ban.

Sudiarta sendiri masih menunggu kondisi Gunung Agung hingga beberapa hari mendatang. Apabila kondisi tak menentu seperti kini berlangsung lama, ia akan menjual semua ternaknya.

“Kalau sudah laku, saya pakai bekal mengungsi. Nanti saya kerja di sini saja untuk tambah-tambah,” katanya.

Sementara itu Kelian Sekaa Rindik Teja Mekar Tejakula, Wayan Swasta mengungkapkan, atraksi joged sengaja dipentaskan di pengungsian.

Tujuannya, tentu saja menghibur para pengungsi yang kini bermukim di Balai Desa Tejakula.

“Mereka kan sudah mengungsi beberapa hari. Pasti sudah bosan, lelah juga. Kami kebetulan punya kemampuan lebih di bidang seni, kami sumbangkan hal itu. Biar mereka lebih terhibur saja,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/