32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:36 PM WIB

Terserang Stroke, Pelawak Dadap Berpulang

GIANYAR – Jagat seni Bali kembali berduka. Sosok seniman sekaligus pelawak ternama Dadap, Rabu (30/1) berpulang.

 

Seniman dengan pemilik asli I Nyoman Pidada menghembuskan nafas terakhir di usia 77 tahun di salah satu RS swasta di Desa Celuk, Sukawati Gianyar.

 

Dadap meninggal dunia setelah terserang penyakit stroke.

 

Menantu almarhum, Ketut Sudiarta menyatakan, sebelum meninggal dunia,  beberapa hari lalu mertuanya ini tidak ada menunjukan gejala sakit.

 

Bahkan bisa beraktifitas seperti biasa yakni di pertunjukan barong dance Denpasar.

 

“Bapak biasa mengecek ke pementasan barong yang ada di Kesiman, Denpasar,” ujarnya, di rumah duka di Desa Sukawati.

 

Dadap mendadak terserang struk sekitar 4 hari lalu. Keluarga pun langsung mengantarkan bapak empat anak itu ke rumah sakit swasta di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati.

 

“Kata dokter waktu itu bapak terkena struk ringan, jadi harus menjalani perawatan dulu,” jelasnya.

 

Dalam perawatan, kondisi Dadap kondisinya terus melemah. Hingga semakin kritis pada Selasa (29/1) malam.

 

“Setelah melewati masa kritis akhirnya bapak meninggal jam 03.00,” terangnya.

 

Kata Sudiarta, pihak keluarga terpukul dengan kepergian seniman kelahiran 1942 itu.

 

Dadap meninggalkan seorang istri, Ni Made Ariani, dengan empat orang anak yakni Ni Wayan Simetri; Ni Made Widiasih; Ni Nyoman Sari Rahayu; dan Ni Ketut Anis Widiani.

 

Suami dari Ni Nyoman Sari Rahayu itu menerangkan, sejak 1980-an Dadap dikenal membawakan lawak Bali yang selalu mengundang banyak gelak tawa para penontonnya.

 

“Sudah setahun bapak berhenti, tapi tawaran untuk tampil masih tetap ada,” jelasnya.

 

Bahkan saat perawatan beberapa hari lalu, Dadap sempat mendapat penawaran tampil. “Tetapi tidak bisa dipenuhi,” tukasnya.

GIANYAR – Jagat seni Bali kembali berduka. Sosok seniman sekaligus pelawak ternama Dadap, Rabu (30/1) berpulang.

 

Seniman dengan pemilik asli I Nyoman Pidada menghembuskan nafas terakhir di usia 77 tahun di salah satu RS swasta di Desa Celuk, Sukawati Gianyar.

 

Dadap meninggal dunia setelah terserang penyakit stroke.

 

Menantu almarhum, Ketut Sudiarta menyatakan, sebelum meninggal dunia,  beberapa hari lalu mertuanya ini tidak ada menunjukan gejala sakit.

 

Bahkan bisa beraktifitas seperti biasa yakni di pertunjukan barong dance Denpasar.

 

“Bapak biasa mengecek ke pementasan barong yang ada di Kesiman, Denpasar,” ujarnya, di rumah duka di Desa Sukawati.

 

Dadap mendadak terserang struk sekitar 4 hari lalu. Keluarga pun langsung mengantarkan bapak empat anak itu ke rumah sakit swasta di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati.

 

“Kata dokter waktu itu bapak terkena struk ringan, jadi harus menjalani perawatan dulu,” jelasnya.

 

Dalam perawatan, kondisi Dadap kondisinya terus melemah. Hingga semakin kritis pada Selasa (29/1) malam.

 

“Setelah melewati masa kritis akhirnya bapak meninggal jam 03.00,” terangnya.

 

Kata Sudiarta, pihak keluarga terpukul dengan kepergian seniman kelahiran 1942 itu.

 

Dadap meninggalkan seorang istri, Ni Made Ariani, dengan empat orang anak yakni Ni Wayan Simetri; Ni Made Widiasih; Ni Nyoman Sari Rahayu; dan Ni Ketut Anis Widiani.

 

Suami dari Ni Nyoman Sari Rahayu itu menerangkan, sejak 1980-an Dadap dikenal membawakan lawak Bali yang selalu mengundang banyak gelak tawa para penontonnya.

 

“Sudah setahun bapak berhenti, tapi tawaran untuk tampil masih tetap ada,” jelasnya.

 

Bahkan saat perawatan beberapa hari lalu, Dadap sempat mendapat penawaran tampil. “Tetapi tidak bisa dipenuhi,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/