DENPASAR-Polemik soal klaim Anggota DPD RI asal Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) sebagai raja Majapahit terus bergulir.
Bahkan tak hanya menimbulkan polemic, akibat mengaku sebagai raja, ia juga dipolisikan tokoh yang juga sesepuh Sandi Murti I Gusti Ngurah Harta ke Polda Bali.
AWK dipolisikan atas dugaan penodanaan agama karena dianggap menghina sulinggih, pemangku,dan mengklaim diri sebagai raja Majapahit.
Lalu apa tanggapan AWK soal pelaporan itu? Ditemui disela acara Muswil Kahmi Bali, AWK menyatakan santai.
” Saya santai saja. Ada forumnya. Lihat saja. Tidak ada yang gaduh,” terang AWK
Dilansir berbagai informasi di media AWK pun menjelaskan mengenai trah raja Majapahit. Menurutnya, leluhurnya memang merupakan seorang raja Badung yang merupakan keturunan dari Majapahit.
Seperti diketahui, AWK menyebut dirinya Raja Majapahit bernama lengkap Abhiseka Ratu Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III.
“Leluhur kami adalah raja Badung pertama yang merupakan keturunan Majapahit dan itu tercatat dalam babad, babad sejarah dari pasemetonan ini,” jelasnya.
Bahkan kepada wartawa mantan anggota boy band ini yang membantah dirinya telah mengklaim diri sebagai Raja Majapahit seperti yang disampaikan tiga organisasi itu. Dia mengaku dirinya hanya merupakan keturunan Raja Majapahit.
“Belum pernah, tidak ada statemen saya seperti itu (mengaku Raja),” kata AWK “Yang pasti sikap saya biasa saja. Tetap fokus bekerja selaku senator. Ini agenda-agenda masih banyak. Jadi enggak papa, itu hak mereka. Ya biasa-biasa saja, kalau enggak salah ini Ngurah Harta (salah satu pelapor) yang kalah (Pileg) DPD itu ya? Itu jadi peserta pemilu ya, masyarakat nilai sendiri saja, enggak papa,” ucapnya.
AWK mengatakan garis keturunan Raja Majapahit yang diperolehnya. Ia mengaku memiliki garis keturunan dari Raja Badung I yang bernama I Gusti Tegeh Kori. Garis keturunan Raja Majapahit ini tertulis dalam babad yang tersimpan di Pura Kawitan Dalem Benculuk Tegeh Kori di Kota Denpasar.
“Kami keturunan Raja Badung pertama, pendiri kerajaan Badung pertama di Bali, dan itu terangkum dalam babad kami. Dalam babad leluhur sejarah kami yang ada di Pura Kawitan Dalam Benculuk Tegeh Kori. Itu jelas kok,” jelas AWK.
AWK menambahkan para keturunan raja tidak membawa nama kerajaan Majapahit di Bali melainkan sebuah organisasi. Para keturunan raja itu tergabung dalam Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori.
Masyarakat tahu, leluhur saya memang Raja Badung ya dan saya juga bersama masyarakat komunitas Bali yaitu Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori yang memang kita punya leluhur. Leluhur kami adalah Raja Badung pertama yang merupakan keturunan Majapahit dan itu tercatat dalam babad, babad sejarah dari Pasematonan ini,” beber AWK.
“Bahkan ketua kami mantan Wakapolda Bali Bapak I Nyoman Suweta, Beliau ketua umum loh. Saya sebagai sekjen, dalam artian, sejarah kami jelas kok, enggak pernah ada kata klaim,” tambahnya.
Tapi kalau orang panggil saya raja, banyak yah, itu hak masyarakat,” tegas AWK.