RadarBali.com – Gara-gara tidak bisa berenang, dua orang buruh asal Jawa Timur nekat menyeberangi kubangan bekas galian C, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung yang memiliki kondisi arus tidak menentu, Selasa (31/10) kemarin.
Akibatnya, arus air yang cukup kencang saat itu menyapu keduanya yang kemudian tenggelam dan ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim gabungan.
Kalak BPBD Klungkung Putu Widiada, Selasa (31/10) menuturkan, peristiwa tersebut berawal ketika 13 orang buruh bangunan asal Jawa Timur yang sedang mengerjakan proyek di Ubud, Gianyar, berlibur ke bekas galian C, Desa Gunaksa.
Dengan menaiki mobil pickup berwarna hitam, mereka tiba di bekas galian C, Gunaksa sekitar pukul 13.00.
“Sesampai di lokasi, delapan orang buruh itu hendak menyeberangi kubangan menuju dermaga untuk menangkap ikan,” terangnya.
Nahas, dua di antaranya yaitu Muhlas, 19 dan Farid, 17, tidak bisa berenang namun tetap nekat ikut menyeberang. Benar saja, akhirnya ke duanya terseret arus dan tenggelam sekitar pukul 14.00.
Enam orang lainnya berusaha menolong korban. “Namun karena arus sangat deras, kedua korban langsung menghilang.
Salah satu rekan korban pun kemudian meminta tolong kepada pemilik warung dan pemilik warung menelepon ke Polsek Dawan,” katanya.
Pencarian awal dilakukan menggunakan boat BPBD Klungkung bersama anggota Polair Polres Klungkung dengan menarik tali pengait jangkar.
Sekitar pukul 15.45, akhirnya berhasil menemukan satu korban Farid dalam keadaan meninggal dunia. “Mayat korban dimasukan ke dalam kantong mayat dan diangkut menuju RSUD dengan menggunakan unit ambulance KRIS Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung,” terangnya.
Pukul 15.50, tim Basarnas tiba dan selanjutnya ikut melakukan pencarian dengan segenap perlengkapan yang dibawa termasuk boat anggota penyelam.
Pada pukul 17.38, Mukhlas berhasil ditemukan oleh tim Basarnas Bali namun dalam keadaan meninggal dunia.
“Selanjutnya dimasukkan ke kantong mayat serta diangkut menuju RSUD menggunakan ambulance KRIS,” jelasnya.