SINGARAJA – Upaya dua tim yang dibentuk Kalapas Singaraja Risman Soemantri untuk menangkap napi kasus pencurian Gede Ngurah Darma Yasa alias Ngurah, 45, yang kabur dari sel tahanan tak kunjung membuahkan hasil.
Meski telah mengobok-obok kampung halaman sang napi yang enam bulan lagi bakal bebas, keberadaan Ngurah mendadak lenyap bak ditelan bumi.
Ada indikasi Ngurah sembunyi di hutan. Kebetulan perkampungan sang terpidana berdekatan dengan Kawasan hutan. “Jadi, dia ini memang biasa hidup di hutan,” ujar Risman.
Lantas, apa penyebab Ngurah kabur dari lapas? Hasil penyelidikan internal lapas, diduga Ngurah kabur karena tersinggung dengan perkataan petugas napi.
Menurutnya setiap pagi, petugas lapas selalu memberikan evaluasi produksi. “Mungkin saat evaluasi itu ada kata-kata yang membuat tersinggung.
Sehingga tiba-tiba muncul keinginan kabur. Sebenarnya napi ini baik dan rajin. Kakinya malah pernah kena mesin batako, jadi jalannya masih agak (pincang),” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya tamping bernama Gede Ngurah Darma Yasa alias Ngurah, kabur dari Lapas Singaraja.
Ngurah sebenarnya dalam proses menjalani asimilasi di bengkel batako yang ada di halaman lapas. Ia berhasil kabur, setelah mengelabui petugas jaga dengan alasan hendak buang air kecil.
Ngurah ditahan sejak Januari atas perkara pencurian. Ia divonis 20 bulan penjara. Setelah dikurangi masa remisi, sebenarnya masa hukumannya tinggal 6 bulan lagi. Namun ia memilih kabur dari lapas.