GIANYAR – Aksi penganiayaan yang dilakukan lelaki berbadan kekar I Wayan Indra Widiarta alias Kotin kepada anggota Buser Reskrim Polsek Ubud, Aiptu I Made Jaya, 55 masih diselidiki kepolisian.
Indikasi awal, penganiayaan terjadi karena motif asmara. Sebagaimana diketahui, pelaku nekat membacok sang polisi lantaran memergoki korban tengah berduaan dengan pacarnya, Neneng, di warung Arema.
Neneng sendiri sehari-hari bertugas sebagai pelayan warung Arema. Namun, motif asmara dibantah korban. Kepada wartawan kemarin, korban membantah dirinya dengan Neneng pacaran.
Menurutnya, kejadian yang dialaminya hanya salah paham saja. “Salah paham saja, biasa namanya di lapangan,” ujar Aiptu I Made Jaya, 55.
Korban sendiri masih mendapat perawatan di RS Ari Canti, di Desa Mas, Kecamatan Ubud. Korban mengklaim kondisinya mulai membaik. “Saya sudah baikan, tidak apa-apa,” papar Aiptu I Made Jaya.
Sementara itu, Kapolsek Ubud, Kompol Raka Sugita, menyatakan, setelah dilakukan penelusuran pelaku Kotin langsung ditangkap.
“Sudah kami amankan, pelaku sekarang di Polsek Ubu ,” jelas Kompol Sugita. Pelaku bersama barang bukti pedang diamankan.
Mengenai motifnya, Kompol Raka membantah ada faktor kecemburuan. “Tidak. Hanya salah paham,” tegasnya.
Kini polisi masih menginterograsi Kotin mengenai aksi premanisme yang dilakukannya.