28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:47 AM WIB

Gagal ke Sumba Malah Jadi Mayat, Keluarga Ungkap Fakta Mengejutkan

NEGARA – Moh. Zainudin, 28, yang menghilang sejak Rabu (25/9) lalu di Pelabuhan Gilimanuk akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas mengambang di perairan Desa Pengambengan, Negara.

Mayat korban ditemukan pertama kali oleh Nurhadi, 42, nelayan asal Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, sekitar pukul 07.30 wita.

Mayat ditemukan mengambang dengan tubuh yang sudah membusuk dengan pakaian masih lengkap. Mayat kemudian dibawa ke darat dengan ditarik perahu.

Selanjutnya dilaporkan pada polair di pos polisi Pengambengan dan Basarnas Jembrana. Untuk proses penyidikan lebih lanjut, mayat tersebut kemudian di bawa ke kamar mayat RSU Negara.

Pihak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya sudah dihubungi untuk mengecek ke kamar mayat.

“Sudah evakuasi target tersebut dengan rubber boat bersama tim lainnya. Korban sudah kami evakuasi menuju rumah sakit,” jelas koordinator Pos Pertolongan dan Pencarian Basarnas Jembrana Komang Sudiarsa.

Berdasar hasil identifikasi dari tim Inafis Polres Jembrana, ciri-ciri mayat berjenis kelamin laki-laki, tinggi sekitar 160 centimeter. 

Mayat juga masih mengenakan pakaian lengkap celana jean panjang warna biru, baju kaus warna coklat dan memakai kaus kaki warna biru.

Pada saku celana ditemukan dompet berisi kartu identitas berupa KTP dan SIM atas nama Moh. Zainudin, asal Jember, Jawa Timur.

Begitu juga saat dilakukan pengecekan sidik jari menggunakan Inafis Portable System, tercatat nama Moh. Zainudin.

Tim Inafis Polres Jembrana kemudian menghubungi keluarga melalui sambungan yang tertera dalam pengumuman kehilangan

anggota keluarga dan dipastikan bahwa Moh. Zainudin memang menghilang sejak beberapa hari lalu dalam perjalanan ke Bali.

Korban diduga hilang saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk. Jenazah korban hingga sore kemarin dititipkan di kamar mayat RSU Negara, sambil menunggu pihak keluarga yang akan menjemput jenazah.

Salah satu keluarga korban, saat dihubungi melalui sambungan telepon memastikan bahwa korban memang sempat dinyatakan hilang saat menyeberang di Pelabuhan Gilimanuk, sejak Rabu lalu.

Keluarga sudah menghubungi handphone korban tetapi tidak ada jawaban. “Sudah kami cari di Gilimanuk tapi tidak ketemu,” ujar Nur Rohim, paman korban.

Menurutnya, keponakannya akan berangka ke Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Awalnya akan berangkat bersama beberapa temannya,

namun tertinggal sehingga berangkat sendiri dengan bus tujuan Denpasar untuk penerbangan dari bandara I Gusti Ngurah Rai ke bandara di NTT.

Mengenai penyebab hilangnya korban hingga ditemukan meninggal mengambang di laut, pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti.

Keluarga hanya diberi kabar bahwa bapak satu anak itu hilang dan pakaian yang dibawa sudah dikirim ke Jember.

Pihak keluarga akan datang ke kamar mayat RSU Negara untuk memastikan lagi. Apabila memang benar mayat yang ditemukan tersebut Moh. Zainudin,

akan dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Krajan Selatan, Desa Gadingrejo, Kecamatan Umbulsari, Jember, Jawa Timur. “Keluarga sudah berangkat ke Jembrana,” tandasnya.

NEGARA – Moh. Zainudin, 28, yang menghilang sejak Rabu (25/9) lalu di Pelabuhan Gilimanuk akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas mengambang di perairan Desa Pengambengan, Negara.

Mayat korban ditemukan pertama kali oleh Nurhadi, 42, nelayan asal Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, sekitar pukul 07.30 wita.

Mayat ditemukan mengambang dengan tubuh yang sudah membusuk dengan pakaian masih lengkap. Mayat kemudian dibawa ke darat dengan ditarik perahu.

Selanjutnya dilaporkan pada polair di pos polisi Pengambengan dan Basarnas Jembrana. Untuk proses penyidikan lebih lanjut, mayat tersebut kemudian di bawa ke kamar mayat RSU Negara.

Pihak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya sudah dihubungi untuk mengecek ke kamar mayat.

“Sudah evakuasi target tersebut dengan rubber boat bersama tim lainnya. Korban sudah kami evakuasi menuju rumah sakit,” jelas koordinator Pos Pertolongan dan Pencarian Basarnas Jembrana Komang Sudiarsa.

Berdasar hasil identifikasi dari tim Inafis Polres Jembrana, ciri-ciri mayat berjenis kelamin laki-laki, tinggi sekitar 160 centimeter. 

Mayat juga masih mengenakan pakaian lengkap celana jean panjang warna biru, baju kaus warna coklat dan memakai kaus kaki warna biru.

Pada saku celana ditemukan dompet berisi kartu identitas berupa KTP dan SIM atas nama Moh. Zainudin, asal Jember, Jawa Timur.

Begitu juga saat dilakukan pengecekan sidik jari menggunakan Inafis Portable System, tercatat nama Moh. Zainudin.

Tim Inafis Polres Jembrana kemudian menghubungi keluarga melalui sambungan yang tertera dalam pengumuman kehilangan

anggota keluarga dan dipastikan bahwa Moh. Zainudin memang menghilang sejak beberapa hari lalu dalam perjalanan ke Bali.

Korban diduga hilang saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk. Jenazah korban hingga sore kemarin dititipkan di kamar mayat RSU Negara, sambil menunggu pihak keluarga yang akan menjemput jenazah.

Salah satu keluarga korban, saat dihubungi melalui sambungan telepon memastikan bahwa korban memang sempat dinyatakan hilang saat menyeberang di Pelabuhan Gilimanuk, sejak Rabu lalu.

Keluarga sudah menghubungi handphone korban tetapi tidak ada jawaban. “Sudah kami cari di Gilimanuk tapi tidak ketemu,” ujar Nur Rohim, paman korban.

Menurutnya, keponakannya akan berangka ke Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Awalnya akan berangkat bersama beberapa temannya,

namun tertinggal sehingga berangkat sendiri dengan bus tujuan Denpasar untuk penerbangan dari bandara I Gusti Ngurah Rai ke bandara di NTT.

Mengenai penyebab hilangnya korban hingga ditemukan meninggal mengambang di laut, pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti.

Keluarga hanya diberi kabar bahwa bapak satu anak itu hilang dan pakaian yang dibawa sudah dikirim ke Jember.

Pihak keluarga akan datang ke kamar mayat RSU Negara untuk memastikan lagi. Apabila memang benar mayat yang ditemukan tersebut Moh. Zainudin,

akan dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Krajan Selatan, Desa Gadingrejo, Kecamatan Umbulsari, Jember, Jawa Timur. “Keluarga sudah berangkat ke Jembrana,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/