29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:29 AM WIB

Jasad Aiptu Suanda Dikremasi, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Setimpal

DENPASAR – Jenazah Aiptu I Made Suanda, pensiunan anggota Polsek Denpasar Timur yang dibunuh I Gede Ngurah Astika alias Sandi dkk akhirnya dikremasi di Krematorium Cekomaria, Rabu (3/1) kemarin.

Suasana kremasi berjalan haru. Duka mendalam menyelimuti prosesi upacara kremasi almarhum. Bahkan, sesekali terdengar isak tangis dari keluarga almarhum.

Keluarga tak menduga kepergian almarhum pergi bertransaksi jual beli mobil berakhir begitu tragis. 

Acara kremasi diawali dengan penjemputan jenazah dari RSUP Sanglah untuk diantar ke krematorium, sekitar pukul 07.00

Keluarga mengawali prosesi dengan upacara mepamit di Rumah Sakit Sanglah. Setelah itu jenazah dibawa ke krematorium.

Sebelum dikremasi, jenazah dimandikan terlebih dahulu. Baru kemudian pihak keluarga melakukan persembahyangan.

Sang istri terlihat meneteskan air mata sambil memegang foto setengah badan sang suami yang mengenakan pakaian dinas.

“Kami tak menyangka jalan hidup kakak saya berakhir tragis. Kami berharap para pelaku dihukum sesuai perbuatan mereka,” tutur sang adik bungsu almarhum, Wayan Sudana Bima.

Ia mengatakan usai dimandikan, kerluarga akan mengadakan persembahyangan untuk mendoakan almarhum agar mendapat tempat di sisi sang maka kuasa sekaligus sebagai doa terakhir.

Setelah itu, jenazah dibawa ke tempat pembakaran sekitar pukul 11.00. Setelah acara berakhir dilanjutkan dengan ngelanus yang akan dilaksanakan di Sanur.

“Sesuai dengan rencana, acara ini akan selesai pukul 15.00. Terakhir adalah upacara ngelinggihang di rong tiga atau kemulan,” jelas Bima. 

Seperti yang berita sebelumnya, Polresta Denpasar telah mengamankan para pelaku pembunuhan korban. Yakni Gede Ngurah Astika alias Sandi, Dewa Made Budianta, Dewa Made Sudiana, dan Putu Very Permadi.

DENPASAR – Jenazah Aiptu I Made Suanda, pensiunan anggota Polsek Denpasar Timur yang dibunuh I Gede Ngurah Astika alias Sandi dkk akhirnya dikremasi di Krematorium Cekomaria, Rabu (3/1) kemarin.

Suasana kremasi berjalan haru. Duka mendalam menyelimuti prosesi upacara kremasi almarhum. Bahkan, sesekali terdengar isak tangis dari keluarga almarhum.

Keluarga tak menduga kepergian almarhum pergi bertransaksi jual beli mobil berakhir begitu tragis. 

Acara kremasi diawali dengan penjemputan jenazah dari RSUP Sanglah untuk diantar ke krematorium, sekitar pukul 07.00

Keluarga mengawali prosesi dengan upacara mepamit di Rumah Sakit Sanglah. Setelah itu jenazah dibawa ke krematorium.

Sebelum dikremasi, jenazah dimandikan terlebih dahulu. Baru kemudian pihak keluarga melakukan persembahyangan.

Sang istri terlihat meneteskan air mata sambil memegang foto setengah badan sang suami yang mengenakan pakaian dinas.

“Kami tak menyangka jalan hidup kakak saya berakhir tragis. Kami berharap para pelaku dihukum sesuai perbuatan mereka,” tutur sang adik bungsu almarhum, Wayan Sudana Bima.

Ia mengatakan usai dimandikan, kerluarga akan mengadakan persembahyangan untuk mendoakan almarhum agar mendapat tempat di sisi sang maka kuasa sekaligus sebagai doa terakhir.

Setelah itu, jenazah dibawa ke tempat pembakaran sekitar pukul 11.00. Setelah acara berakhir dilanjutkan dengan ngelanus yang akan dilaksanakan di Sanur.

“Sesuai dengan rencana, acara ini akan selesai pukul 15.00. Terakhir adalah upacara ngelinggihang di rong tiga atau kemulan,” jelas Bima. 

Seperti yang berita sebelumnya, Polresta Denpasar telah mengamankan para pelaku pembunuhan korban. Yakni Gede Ngurah Astika alias Sandi, Dewa Made Budianta, Dewa Made Sudiana, dan Putu Very Permadi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/