28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:03 AM WIB

RICUH!! Rumah Dieksekusi, Melawan, Sekeluarga Bawa Linggis

DENPASAR – Eksekusi lahan dan bangunan di Jalan Imam Bonjol 505, Banjar Mergaya, Pemecutan Kelod, Denpasar, Senin siang (3/9) berlangsung tegang dan alot.

Pemilik lahan Rita Kumar yang berusaha mengosongkan lahannya mendapat perlawanan sengit dari keluarga Getar dan anaknya I Wayan Kasih dan I Made Soka.

Keluarga Getar histeris. Bahkan mereka meminta agar dibunuh saja.

Tak hanya itu, berusaha bertahan, keluarga Getar juga terlihat duduk ditanah. Ada sebagian mulai loncat – loncat bahkan ada satu keluarga membawa linggis.

Sedangkan Rita Kumar sudah meminta agar para buruh bangunannya siap – siap untuk memindahkan barang.

Rita meminta agar keluarga Getar mengosongkan bangunan.

Beberapa toko yang berisi barang juga diminta dikeluarkan.

Toko pakaian, alat – alat mobil, dan sayur, selama ini disewakan oleh Getar kepada pihak lain.

Namun pihak keluarga Getar mulai galak, dengan mengatakan tidak akan mau meninggalkan tanah leluhurnya.

Getar menyebut semua ini gara- gara Ardiasa.

Yang tiba – tiba membaliknamakan tanah ayahnya menjadi milik Ardiasa dan kemudian Ardiasa menjualnya ke Kishore. “Kami tidak pernah menerima uang menjual tanah, kami tidak akan meninggalkan tanah ini,” jelas Soka.

Sementara Jacob Antolis, pengacara Rita Kumar mengatakan, kepemilikan lahan sudah ada hasil sidang PN Denpasar.

Hasil sidang itu memastikan kepemilikan lahan Ardiasa sah, dan cap jempol tangan getar dan Rame (istri Getar) otentik.

Bahkan sertifikat Ardiasa sudah di Bank sebagai jaminan.

“Jadi, tidak ada lagi ada masalah kepemilihan. Proses jual beli ada semua, Pak Kishore yang membeli dari Ardiasa lahan 4,5 are ini,” katanya.

 

DENPASAR – Eksekusi lahan dan bangunan di Jalan Imam Bonjol 505, Banjar Mergaya, Pemecutan Kelod, Denpasar, Senin siang (3/9) berlangsung tegang dan alot.

Pemilik lahan Rita Kumar yang berusaha mengosongkan lahannya mendapat perlawanan sengit dari keluarga Getar dan anaknya I Wayan Kasih dan I Made Soka.

Keluarga Getar histeris. Bahkan mereka meminta agar dibunuh saja.

Tak hanya itu, berusaha bertahan, keluarga Getar juga terlihat duduk ditanah. Ada sebagian mulai loncat – loncat bahkan ada satu keluarga membawa linggis.

Sedangkan Rita Kumar sudah meminta agar para buruh bangunannya siap – siap untuk memindahkan barang.

Rita meminta agar keluarga Getar mengosongkan bangunan.

Beberapa toko yang berisi barang juga diminta dikeluarkan.

Toko pakaian, alat – alat mobil, dan sayur, selama ini disewakan oleh Getar kepada pihak lain.

Namun pihak keluarga Getar mulai galak, dengan mengatakan tidak akan mau meninggalkan tanah leluhurnya.

Getar menyebut semua ini gara- gara Ardiasa.

Yang tiba – tiba membaliknamakan tanah ayahnya menjadi milik Ardiasa dan kemudian Ardiasa menjualnya ke Kishore. “Kami tidak pernah menerima uang menjual tanah, kami tidak akan meninggalkan tanah ini,” jelas Soka.

Sementara Jacob Antolis, pengacara Rita Kumar mengatakan, kepemilikan lahan sudah ada hasil sidang PN Denpasar.

Hasil sidang itu memastikan kepemilikan lahan Ardiasa sah, dan cap jempol tangan getar dan Rame (istri Getar) otentik.

Bahkan sertifikat Ardiasa sudah di Bank sebagai jaminan.

“Jadi, tidak ada lagi ada masalah kepemilihan. Proses jual beli ada semua, Pak Kishore yang membeli dari Ardiasa lahan 4,5 are ini,” katanya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/