RadarBali.com – Selama ini sosok Gede Sugiarta alias Botak, 31 dikenal sangat ramah. Korban diketahui berprofesi sebagai juru parkir di Pasar Malam Banyuasri.
Terkadang ia berjaga di pintu depan atau pintu belakang pasar.
Ia lebih sering terlihat sebagai juru atur kendaraan di dalam areal pasar. Seluruh pedagang pasar mengenal sosok korban. Apalagi ia sudah bertahun-tahun bekerja sebagai juru parkir di sana.
Salah seorang tetangga korban, Komang Agus Adi menyebut korban sangat murah senyum. “Dia polos. Orangnya baik. Di rumah dia nggak pernah bikin rebut. Murah senyum dia,” kata Komang Agus.
Selain itu korban juga dikenal sangat aktif di kalangan organisasi pemuda. Sehingga memiliki banyak kenalan. Terakhir ia sempat dipercaya sebagai Ketua Sekaa Truna Truni Pantai Lingga.
“Dulu sempat jadi ketua STT, tapi sekarang sudah diganti. Orangnya humoris sekali, suka bercanda,” imbuh Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gede Sudiarta alias Botak, ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Pulau Sulawesi, Kelurahan Kampung Baru, sekitar pukul 16.10, Minggu (1/10) sore.
Korban sempat berlari dari arah pantai, menuju arah Jalan Raya Singaraja-Denpasar. Tiba-tiba korban terjatuh begitu saja, dan mengucurkan banyak darah.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Buleleng dan dinyatakan meninggal pada pukul 18.20. Diduga Botak menjadi korban pembunuhan.
Di tubuh korban ditemukan sejumlah luka, yakni pada bagian perut, tangan kiri, dan kepala. Diduga ia sempat cek-cok dengan seorang pria berinisial M, sebelum ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di tepi jalan raya.