27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:37 AM WIB

Sadis! Kerauhan, Rusak Rumah Bendesa, Rengin Sabit Pelajar SMA

RadarBali.com  – Ni Wayan Sudani alias Rengin, 35, mendadak mengamuk Sabtu (2/12) sore pukul 16.30 lalu.

Petani yang beralamat di Banjar Lebah A, Desa Bukian, Kecamatan Payangan itu, melukai lengan pelajar SMA. Kini Rengin sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.

Kapolsek Payangan AKP I Gede Endrawan menyatakan, pada saat kejadian Rengin tiba-tiba menyerang tetangganya dengan brutal. “Tumben mengamuk melukai orang,” ujar AKP Endrawan kemarin.

Rengin ini sudah menandakan gejala janggal sejak seminggu terakhir. “Sejak seminggu dia kerauhan di rumahnya. Ketika mengamuk diamankan dan dibawa ke RSJ,” ujar Endrawan.

Dijelaskan perwira dengan pangkat balok tiga di pundak itu, Rengin tidak punya riwayat gangguan jiwa.

“Masih kami cek di RSJ. Nanti hasilnya menjadi dasar kami untuk bekerja. Kalau tidak gangguan jiwa, kami proses,” tegasnya.

Amukan Rengin yang berlangsung Sabtu lalu berawal dari kedatangannya ke kediaman bendesa Ketut Kanta di Banjar Lebah.

Di rumah Kanta, ada I Made  Redana yang sedang duduk-duduk bersama korban Nyoman Setia Pratama siswa SMAN 1 Payangan.

Sambil duduk, Redana dan korban Pratama membersihkan tiang bangunan. Tak lama duduk, kemudian datang pelaku Rengin menanyakan keberadaan bendesa Kanta yang tak lain orang tua korban.

Karena bendesa Kanta tidak ada, maka korban Setia Pratama menyebut jika bendesa sedang pergi keluar rumah.

Jawaban Pratama seakan tidak didengar, sehingga pelaku bertanya sekali lagi tentang keberadaan orang tua korban. Rupanya jawaban Pratama kembali tidak diindahkan.

Selanjutnya pelaku mengeluarkan sabit dan melempar ke arah Redana dan korban Pratama. Beruntung lemparan sabit tidak kena karena sabitnya jatuh di lantai.

Merasa terancam, saksi Rendana bersama korban Pratama kemudian lari. Redana memilih lari ke arah barat dan korban lari ke arah timur. Pelaku justru mengejar keduanya sampai ke halaman rumah.

Selanjutnya pelaku mengambil sabit yang dilempar tadi, untuk mengejar dan melukai korban yang lari ke arah timur.

Apes bagi korban Setia Pratama yang terluka akibat terjangan pelaku Rengin. Korban Pratama terluka pada bagian lengan kanannya. Kini Setia Pratama yang duduk di kelas XI itu telah dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar.

Tidak puas menganiaya Setia Pratama, selanjutnya pelaku Rengin kembali lagi ke arah barat, ke rumah milik bendesa adat.

Di rumah itu pelaku mengamuk serta melakukan pengerusakan kaca jendela rumah, beberapa sangkar burung yang terbuat dari beton, almari kayu, TV barang yang lainnya dengan menggunakan cangkul dan balok kayu kelapa.

Rengin yang mengamuk langsung membuat geger warga setempat. Rengin pun diamankan oleh warga beserta polisi dari Polsek Payangan.

RadarBali.com  – Ni Wayan Sudani alias Rengin, 35, mendadak mengamuk Sabtu (2/12) sore pukul 16.30 lalu.

Petani yang beralamat di Banjar Lebah A, Desa Bukian, Kecamatan Payangan itu, melukai lengan pelajar SMA. Kini Rengin sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.

Kapolsek Payangan AKP I Gede Endrawan menyatakan, pada saat kejadian Rengin tiba-tiba menyerang tetangganya dengan brutal. “Tumben mengamuk melukai orang,” ujar AKP Endrawan kemarin.

Rengin ini sudah menandakan gejala janggal sejak seminggu terakhir. “Sejak seminggu dia kerauhan di rumahnya. Ketika mengamuk diamankan dan dibawa ke RSJ,” ujar Endrawan.

Dijelaskan perwira dengan pangkat balok tiga di pundak itu, Rengin tidak punya riwayat gangguan jiwa.

“Masih kami cek di RSJ. Nanti hasilnya menjadi dasar kami untuk bekerja. Kalau tidak gangguan jiwa, kami proses,” tegasnya.

Amukan Rengin yang berlangsung Sabtu lalu berawal dari kedatangannya ke kediaman bendesa Ketut Kanta di Banjar Lebah.

Di rumah Kanta, ada I Made  Redana yang sedang duduk-duduk bersama korban Nyoman Setia Pratama siswa SMAN 1 Payangan.

Sambil duduk, Redana dan korban Pratama membersihkan tiang bangunan. Tak lama duduk, kemudian datang pelaku Rengin menanyakan keberadaan bendesa Kanta yang tak lain orang tua korban.

Karena bendesa Kanta tidak ada, maka korban Setia Pratama menyebut jika bendesa sedang pergi keluar rumah.

Jawaban Pratama seakan tidak didengar, sehingga pelaku bertanya sekali lagi tentang keberadaan orang tua korban. Rupanya jawaban Pratama kembali tidak diindahkan.

Selanjutnya pelaku mengeluarkan sabit dan melempar ke arah Redana dan korban Pratama. Beruntung lemparan sabit tidak kena karena sabitnya jatuh di lantai.

Merasa terancam, saksi Rendana bersama korban Pratama kemudian lari. Redana memilih lari ke arah barat dan korban lari ke arah timur. Pelaku justru mengejar keduanya sampai ke halaman rumah.

Selanjutnya pelaku mengambil sabit yang dilempar tadi, untuk mengejar dan melukai korban yang lari ke arah timur.

Apes bagi korban Setia Pratama yang terluka akibat terjangan pelaku Rengin. Korban Pratama terluka pada bagian lengan kanannya. Kini Setia Pratama yang duduk di kelas XI itu telah dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar.

Tidak puas menganiaya Setia Pratama, selanjutnya pelaku Rengin kembali lagi ke arah barat, ke rumah milik bendesa adat.

Di rumah itu pelaku mengamuk serta melakukan pengerusakan kaca jendela rumah, beberapa sangkar burung yang terbuat dari beton, almari kayu, TV barang yang lainnya dengan menggunakan cangkul dan balok kayu kelapa.

Rengin yang mengamuk langsung membuat geger warga setempat. Rengin pun diamankan oleh warga beserta polisi dari Polsek Payangan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/