26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:09 AM WIB

Dipicu Arus Pendek, 27 Kamar Pemulung Jalan Pulau Ayu Ludes Terbakar

DENPASAR – Kebakaran hebat menggegerkan warga di kawasan padat penduduk di Jalan Pulau Ayu Selatan, Nomor. 199, Banjar Sawah, Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan, Kamis (4/7) kemarin siang sekitar pukul 14.27.

Yang terbakar adalah 1 blok gudang rongsokan berisi 27 rumah pemulung milik tiga orang bos rongsokan sama-sama dari Maduru, Jawa Timur.

Masing-masing milik Haliman alias Pak Wahyu, 53; Pak Yono alias Pak Sus, 45, dan Pak Samsul, 60. Dalam insiden ini, sebuah rumah milik warga bernama I Dewa Gede Ngurah Suastra, 45, ikut disambar api.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kebakaran kali ini sempat menggegerkan warga. Sebab, peristiwa ini berlangsung di pemukiman padat penduduk. 

Dari kejauhan asap tebal terlihat dengan jelas membumbung tinggi. Warga yang penasaran berbondong-bondong menyusuri sejumlah gang untuk

melihat dan membantu puluhan Kepala Keluarga yang ada di lokasi untuk mengeluarkan seluruh isi rumah ke tempat yang aman.

Sayangnya akses mobil pemadam pun sulit karena lokasi kejadian susah dijangkau secara langsung. Oleh karena itu mobil damkar harus menempuh beberapa titik parkir setelah itu menyambungkan selang hingga lokasi kejadian.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, wanita dua anak bernama Siti Asti, 46, menyatakan bahwa mereka terpaksa mengeluarkan barang – barang dalam rumah ke halaman depan karena titik api tidak jauh dari lokasi kebakaran.

 “Ya tahu sendiri kalau di sini kawasan padat penduduk. Apalagi di belakang (tempat terbakar itu gudang rongsokan sehingga api semakin membesar.

Sebelum api sampai ke sini, kami langsung kasongkan rumah. Puluhan tetangga lain juga begitu. Kami semua dibantu oleh warga yang loyalitas membantu sepenuh hati,” bebernya.

Salah satu korban, Pak Wahyu menjelaskan, 1 blok gudang rongsokan yang terbakar berisi 27 kamar pemulung milik tiga orang.

Salah satunya ia sendiri. Katanya, ia secara tiba-tiba mencium bau asap, sekitar pukul 14.27. Saat itu, Wahyu sedang merapikan barang-barang rongsokan yang ada di lokasi kejadian, berupa gerdus, botol aqua bekas dan lain-lain.

“Setelah mencium bau asap, saya lalu mendengar teriakan kebakaran dari kamar tetangga bernama Pak Yono. Setelah diperhatikan ternyata benar,

asap disertai api muncul dari kamar milik Pak Yono. Api membesar dan tidak bisa dipadamkan menggunakan upaya manual,” bebernya.

Karena angin kencang, api seketika membesar dan merambat ke kama-kamar lain. Mereka langsung menghubungi pihak pemadam kebakaran.

Api pun menjalar ke semua sisi hingga puluhan kamar milik pemulung ludes terbakar. “Kami beserta warga setempat sempat memadamkan api secara manual.

Api semakin membesar dan akhinya kami berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Terus terang saya tidak selamatkan satupun barang berharga dalam bedeng hanya tersisa pakaian di badan,” timpalnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya membenarkan terkait adanya peristiwa kebakaran itu.

Pihaknya mengamankan situasi agar tidak macet termasuk tempat parkir pemadam. Akses masuk ke lokasi memang susah

sehingga arus lalin di beberapa titik dibuka tutup agar kurang lebih 8 unit mobil Damkar Kota Denpasar bisa mendapatkan akses.

“Dari hasil pendataan sementara yang terbakar bangunan tempat penyimpanan barang-barang rongsokan,” bebernya.

“Kami sudah memeriksa keterangan beberapa saksi. Kuat dugaan api bersumber dari konslet. Setelah api benar-benar dipadamkan barulah dipasang police line dan besok (hari ini) kami olah TKP,” tuturnya.

DENPASAR – Kebakaran hebat menggegerkan warga di kawasan padat penduduk di Jalan Pulau Ayu Selatan, Nomor. 199, Banjar Sawah, Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan, Kamis (4/7) kemarin siang sekitar pukul 14.27.

Yang terbakar adalah 1 blok gudang rongsokan berisi 27 rumah pemulung milik tiga orang bos rongsokan sama-sama dari Maduru, Jawa Timur.

Masing-masing milik Haliman alias Pak Wahyu, 53; Pak Yono alias Pak Sus, 45, dan Pak Samsul, 60. Dalam insiden ini, sebuah rumah milik warga bernama I Dewa Gede Ngurah Suastra, 45, ikut disambar api.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kebakaran kali ini sempat menggegerkan warga. Sebab, peristiwa ini berlangsung di pemukiman padat penduduk. 

Dari kejauhan asap tebal terlihat dengan jelas membumbung tinggi. Warga yang penasaran berbondong-bondong menyusuri sejumlah gang untuk

melihat dan membantu puluhan Kepala Keluarga yang ada di lokasi untuk mengeluarkan seluruh isi rumah ke tempat yang aman.

Sayangnya akses mobil pemadam pun sulit karena lokasi kejadian susah dijangkau secara langsung. Oleh karena itu mobil damkar harus menempuh beberapa titik parkir setelah itu menyambungkan selang hingga lokasi kejadian.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, wanita dua anak bernama Siti Asti, 46, menyatakan bahwa mereka terpaksa mengeluarkan barang – barang dalam rumah ke halaman depan karena titik api tidak jauh dari lokasi kebakaran.

 “Ya tahu sendiri kalau di sini kawasan padat penduduk. Apalagi di belakang (tempat terbakar itu gudang rongsokan sehingga api semakin membesar.

Sebelum api sampai ke sini, kami langsung kasongkan rumah. Puluhan tetangga lain juga begitu. Kami semua dibantu oleh warga yang loyalitas membantu sepenuh hati,” bebernya.

Salah satu korban, Pak Wahyu menjelaskan, 1 blok gudang rongsokan yang terbakar berisi 27 kamar pemulung milik tiga orang.

Salah satunya ia sendiri. Katanya, ia secara tiba-tiba mencium bau asap, sekitar pukul 14.27. Saat itu, Wahyu sedang merapikan barang-barang rongsokan yang ada di lokasi kejadian, berupa gerdus, botol aqua bekas dan lain-lain.

“Setelah mencium bau asap, saya lalu mendengar teriakan kebakaran dari kamar tetangga bernama Pak Yono. Setelah diperhatikan ternyata benar,

asap disertai api muncul dari kamar milik Pak Yono. Api membesar dan tidak bisa dipadamkan menggunakan upaya manual,” bebernya.

Karena angin kencang, api seketika membesar dan merambat ke kama-kamar lain. Mereka langsung menghubungi pihak pemadam kebakaran.

Api pun menjalar ke semua sisi hingga puluhan kamar milik pemulung ludes terbakar. “Kami beserta warga setempat sempat memadamkan api secara manual.

Api semakin membesar dan akhinya kami berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Terus terang saya tidak selamatkan satupun barang berharga dalam bedeng hanya tersisa pakaian di badan,” timpalnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya membenarkan terkait adanya peristiwa kebakaran itu.

Pihaknya mengamankan situasi agar tidak macet termasuk tempat parkir pemadam. Akses masuk ke lokasi memang susah

sehingga arus lalin di beberapa titik dibuka tutup agar kurang lebih 8 unit mobil Damkar Kota Denpasar bisa mendapatkan akses.

“Dari hasil pendataan sementara yang terbakar bangunan tempat penyimpanan barang-barang rongsokan,” bebernya.

“Kami sudah memeriksa keterangan beberapa saksi. Kuat dugaan api bersumber dari konslet. Setelah api benar-benar dipadamkan barulah dipasang police line dan besok (hari ini) kami olah TKP,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/