BADUNG – Kematian WNA Tiongkok bernama Wu Yali, 52, masih menyisakan misteri. Terdapat banyak kejanggalan dari kematian korban.
Salah satunya ada indikasi pelaku mengarah ke orang dekat. Karena itu, polisi terus mendalami keterangan para saksi termasuk anak, menantu, pembantu, translate, dan sopir pribadi korban.
Sumber kepolisian dari Polres Badung yang ditemui di TKP menyebutkan, mereka di antaranya sang anak kandung Ge Qi, 32; sang menantu Zhao Linkuan, 37, dan pembantu wanita asal Jember.
Selain itu, seorang pria sopir pribadi, seorang wanita sang penerjemah (translate), juga dua orang karyawan Vila Ombak.
Dari keterangan sang anak, pasca mendengar sang ibu berteriak ia langsung terbangun dari tidur dan mengintip dari balik jendela kamarnya di lantai dua.
Katanya, dia melihat ada seorang laki-laki melangkah turun dari lantai 2 ke lantai satu kemudian keluar lewat taman belakang, lalu diduga dia kabur dengan cara loncat pagar yang tinggi itu.
Setelah itu Ge Qi keluar dari kamar dan melihat korban sudah tergeletak di depan kamar korban. Karena ketakutan ia membangunkan sang suami di kamar lantai satu.
Setelah diberitahu, keduanya lalu mengambil sang anak dalam kamar. Selanjutnya sang menantu berlari ke Pos Satpam untuk melaporkan kejadian tersebut.
Sementara berdasar keterangan satpam I.B. Gede Bawa, 50, Mengwi mengatakan bahwa sekitar pukul 02.00, mereka melakukan patroli rutin seputaran villa dan pada saat itu belum ditemukan adanya hal yang mencurigakan.
Sekitar pukul 03.20, seorang wanita mendatangi Pos Satpam Depan yang mana ditangannya ada bercak darah dan mengatakan bahwa di Vila Ombak ada yang berdarah.
Selanjutnya beberapa Satpam mendatangi TKP dan melihat di Lantai 2 ada seorang perempuan dalam keadaan tertelungkup bersimbah darah dengan luka terbuka di kedua lengan, dagu dan kepala sehingga korban bersimbah darah.
Dijelaskan juga bahwa di Vila Ombak dihuni oleh 5 orang WNA China yang merupakan satu keluarga. “Ya ada beberapa kejanggalan di sini.
Dari ketengan tiga saksi kunci yang ada dalam rumah. Ini baru dugaan loh, diduga orang dekat yang membunuh,” tutur sumber kepolisian.
Lanjutnya, si pembantu mengaku bahwa dia yang pergi menggendong cucu majikan. Ge Qi, mengaku dirinya dan suami yang mengambil anak.
Selain itu, ia melihat pria misterius turun dari lantai dua lalu menuju ke halaman. Kilah sumber, Tim Polda Bali sementara sudah terjun ke TKP dan mencari jejak pria misterius itu namun sampai saat ini sama sekali tidak ditemukan.
Miris lagi, Ge Qi mengaku setelah buka pintu ia langsung membangunkan suami walaupun sempat melihat korban berlumuran dara penuh luka terbuka.
Namun kata satpam, mereka melihat tangan salah satu saksi berlumuran darah. “Orang dibunuh itu rata-rata karena tiga motif. Kalau bukan cemburu, ya cinta dan harta. Pasti akan terungkap,” timpal sumber.
Ia pun mengatakan bahwa pintu rumah korban baik di depan dan belakang terkunci dan tidak menemukan ada tanda-tanda congkel diduga dilakukan pelah perampok.
“Infonya korban diduga sudah pisah sejak lama dengan suami. Karena itu dia tinggal bersama anak, mertua dan cucunya,” kata sumber.
Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta mengaku bahwa hingga malam kemarin pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi.
Ia tidak mau menduga terkait siapa pelaku, hubungan pelaku dan korban, termasuk motif. “Sabar ya, kami masih dalami dengan memeriksa 10 saksi,” papar AKPB Yudith.