DENPASAR – Calon anggota DPD RI Dapil Bali, I Ketut Putra Ismaya Jaya, 40, akhirnya angkat suara terkait dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap sang istri Yuyun Yulianti, 32.
Menurut Ismaya, kasus dugaan KDRT itu terjadi Rabu (30/1) lalu. Menurut dia, awal mula kasus ini terbilang sepele: hanya karena masalah bakso.
“Pas makan siang, istri saya beli banyak bakso. Lalu saya tanya, kenapa banyak beli bakso. Istri saya malah bilang kenapa ngatur-ngatur.
Padahal, saya cuma bertanya, jangan sampai nanti nggak dimakan habis,” kata Ismaya didampingi pengacaranya Togar Situmorang dan istrinya, Yuyun Yulianti, kemarin (5/2) malam.
Karena kesal dengan jawaban sang istri, Ismaya lantas membanting piring. Tiba-tiba istrinya teriak-teriak keluar rumah. Adu mulut pun terjadi.
Sang istri lantas menyerangnya dengan kalap seperti tidak sadarkan diri. “Setelah itu istri saya langsung bawa mobil melapor ke Polresta.
Saya kejar ke Polresta bawa anak saya biar dia sadar. Saya seperti melihat istri saya bukan dia sebenarnya,” ujar Ismaya.
Menurut dia, saat kejadian itu, sang istri memang sedang dalam pengaruh sekala niskala. Karena besoknya setelah melapor ke polisi, sang istri baru sadar dan kaget mendapati fakta bahwa dia telah melaporkan suaminya ke polisi.
Setelah sang istri sadar dari pengaruh niskala, upaya pencabutan laporan itupun dilakukan oleh sang istri di Polresta.
Karena menurut Ismaya, saat kejadian itu, dia tidak menganiayaan istrinya. Luka gores yang ada di wajah sang istri kemungkinan karena tangannya sendiri.
Karena tangan istrinya memiliki kuku yang cukup panjang. “Lima saksi mengatakan tidak ada pemukulan. Bahkan, paman dia (istri Ismaya)
sendiri jadi saksi. Kalau memukul pasti ada lebam. Ini nggak ada lebam. Saya hanya narik-narik saja,” terang Ismaya sekali lagi.
“Saya juga minta maaf kepada polisi atas apa yang istri saya laporkan membuat ini tidak enak. Saya juga minta maaf kepada masyarakat Bali,” tandasnya.
