RadarBali.com – Sungguh mengejutkan, mandor yang bekerja di penataan kali di Bantaran Tukad Badung tiba-tiba meninggal mendadak kemarin.
Hal itu jelas saja menggegerkan para pekerja di sana. Untuk diketahui, Tukad Badung ini lagi ditata lantaran akan dijadikan tempat rekreasi.
Sampai saat ini proses pengerjaannya baru sampai 52 persen. Hal itu diakui oleh Wayan Laba, Kepala Proyek. Belum sampai selesai proyeknya, sudah ada kejadian yang tidak diinginkan.
Laba mengatakan bahwa korban Lalu Awaludin meninggal murni karena sakit, bukan disebabkan kecelakaan atau kelalaian pada saat bekerja
Laba menuturkan waktu kejadian sekitar pukul 10.30 saat sedang bekerja. Paginya dia sempat bercanda dengan para pekerja, setelah itu sempat mengeluh sakit.
“Keponakannya yang kerja menyarankan agar dia tidur di atau (bedeng). Tapi kekeh minta tidur di sana (lokasi dekat jembatan),” tutur Laba.
Tak ada firasat akan meninggal, para pekerja pun membiarkan dia istirahat di lokasi bekerja. Namun, tiba- tiba ditemui dalam keadaan tidak bernyawa.
Laba mengakui kalau Awaludin orangnya kadang stress, tapi kadang normal. “Kadang dia stres kata teman-teman di sini,” ucap Pria asal Karangasem,Sidemen ini sambil menempelkan tanda jari miring di kepalanya.
Hasil pantauan koran ini, pascakejadian itu para pekerja kembali bekerja seperti biasa. Dan jenazah Awaludin dibawa ke RS Sanglah.
Kabid Pengairan PUPR Kota Denpasar, Ngurah Putra mengetahui kejadian tersebut. Tetapi dia mengakui Awaludin bekerja sebagai tukang biasa bukan mandor.
Ngurah menjelaskan Awaludin sudah mengeluh sakit dari Rabu lalu (4/10)” Nggih yang meninggal itu bukan mandornya. Menurut info di lapangan sudah dari tadi malam merasa tidak enak badan dan minta di kerokin karena masuk angin.
Terus tadi pas istirahat minta tidur di lokasi proyek dan disuruh tidur di bedeng tidak mau, ya gitu langsung tidak bangun-bangun,” kata Ngurah.