DENPASAR – Arya Wedakarna alias AWK mengaku jika selama ini dirinya hanya bisa bersabar dan banyak diam terkait serangan dari beberapa akun media sosial. Meski ia menyadari bahwa sejumlah akun itu membuat postingan-postingan yang merusak nama baiknya.
Yang mengejutkan, AWK mengaku sudah mengetahui siapa orang di balik akun Facebook bernama Nanang Kelor yang dilaporkannya ke Polda Bali, Kamis (5/11). Orang di balik akun itu, kata dia, ada hubungannya dengan aksi pemukulan yang menimpanya di depan kantor DPD RI, Bali pada 28 Oktober 2020 lalu.
“Hari ini kami sudah tahu. Ternyata Nanang Kelor itu siapa, alamatnya di mana dan ketahuan hari ini. Itu bukan akun paslu. Itu akunnya real tetapi ada operatornya. Dan operator ini ada hubungannya dengan yang memukul saya tanggal 28 Oktober,” kata AWK saat di Polda Bali, Kamis (5/11).
“Saya apresiasi sekali bahwa kinerja dari Polda Bali sangat baik sekali,” tambahnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, AWK melaporkan soal dugaan pemotongan video, juga melaporkan sekitar 5 akun media sosial Facebook dan Instagram ke Dit Reskrimsus Polda Bali, Kamis (5/11/2020) sore. Sejumlah akun itu dilaporkan karena diduga menebar fitnah dan pencemaran nama baik terhadap AWK.
“Selain pemotongan video ini kami juga melaporkan beberapa akun yang memang provokatif yang mengarah kepada dugaan pencemaran baik. Salah satunya adalah akun Nanang Kelor atau Jero Kelor dan ada beberapa akun lain,” kata AWK sata ditemui usai membuat laporan di Mapolda Bali.
Dijelaskan AWK, bahwa sejumlah akun ini sudah secara nyata melakukan pencemaran nama baik di media sosial. Hal itu pun berdampak buruk pada kinerjanya sebagai anggota DPD.
“Akun-akun itu sudah sangat nyata sekali beredar di media sosial. Sudah mengarah kepada pencemaran nama baik dan juga mengganggu kinerja saya selaku anggota DPD dengan kata-kata yang sangat tidak pantas. Saya sudah 6 tahun sebagai anggota DPD,” ujarnya.
Lebih jauh, AWK mengaku jika selama ini dirinya hanya bisa bersabar dan banyak diam. Meski sejumlah akun itu membuat postingan-postingan yang merusak nama baiknya.