26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:46 AM WIB

Beraksi di Gianyar, Pasangan Spesialis Pencuri Kunci Nyantol Dibekuk

GIANYAR – Tiga pelaku pencurian spesialis kunci nyantol diamankan jajaran Satuan Reskrim Polres Gianyar.

Dua diantaranya merupakan pasangan kekasih yang bertindak sebagai pemetik atau eksekutor. Lalu satu orang diamankan karena bertindak sebagai penadah motor curian.

Ketiganya diamankan di Lombok, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu lalu (3/2). Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Deny Septiawan menyatakan, dua pasangan kekasih, Amri Rahman, 31, dan Asmawati, 37, warga Sumbawa Barat berkeliling ke wilayah Payangan.

“Mereka naik motor boncengan, melihat-lihat motor yang kuncinya nyantol. Setelah ketemu, Amri yang tadinya dibonceng langsung turun dan mengambil motor itu,” ujar AKP Deny.

Selama empat bulan, pasangan kekasih yang di Gianyar bekerja sebagai tukang cetak bata itu sudah mendapat empat unit motor.

Setiap mendapat motor curian, langsung dibawa ke Lombok untuk dijual sama penadah bernama Darmawan Asryad, 27.

“Kami telah membuntuti mereka, lalu kami amankan mereka saat bawa motor curian di Pelabuhan Lembar,” ujar AKP Deny.

Dari hasil penangkapan kedua pasangan itu, ditemukan jika motor curian dijual ke penadah Darmawan warga Lombok Tengah.

Polisi langsung menangkap Darmawan pada Minggu (4/2) di Lombok Tengah. “Motor itu dijual miring seharga Rp 2 juta per unit,” ujar AKP Deny.

Adapun empat motor yang diamankan dari si penadah, yakni Honda Vario DK 5864 KD, Honda Beat DK 2275 UF, Honda Revo DK 8502 KP dan Honda C70 DK 1714 AN.

“Uang hasil curian itu dibelikan lima buah Handphone. Kami juga mengamankan uang tunai Rp 1,7 juta hasil penjualan motor,” ujarnya.

Kasat Reskrim pun mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan kendaraan mereka aman saat diparkir.

“Termasuk memperhatikan kunci jangan sampai nyantol walaupun ditaruh dekat rumah. Karena pelaku terus mengintai. Jangan beri mereka kesempatan,” pintanya.

Sementara itu, pelaku Asmawati mengaku menjalankan aksinya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

“Hasilnya untuk makan sehari-hari,” ujarnya. Sementara itu, si penadah, Darmawan, mengaku membeli empat motor hasil curian untuk diri sendiri. “Saya pakai sendiri,” ujarnya. 

GIANYAR – Tiga pelaku pencurian spesialis kunci nyantol diamankan jajaran Satuan Reskrim Polres Gianyar.

Dua diantaranya merupakan pasangan kekasih yang bertindak sebagai pemetik atau eksekutor. Lalu satu orang diamankan karena bertindak sebagai penadah motor curian.

Ketiganya diamankan di Lombok, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu lalu (3/2). Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Deny Septiawan menyatakan, dua pasangan kekasih, Amri Rahman, 31, dan Asmawati, 37, warga Sumbawa Barat berkeliling ke wilayah Payangan.

“Mereka naik motor boncengan, melihat-lihat motor yang kuncinya nyantol. Setelah ketemu, Amri yang tadinya dibonceng langsung turun dan mengambil motor itu,” ujar AKP Deny.

Selama empat bulan, pasangan kekasih yang di Gianyar bekerja sebagai tukang cetak bata itu sudah mendapat empat unit motor.

Setiap mendapat motor curian, langsung dibawa ke Lombok untuk dijual sama penadah bernama Darmawan Asryad, 27.

“Kami telah membuntuti mereka, lalu kami amankan mereka saat bawa motor curian di Pelabuhan Lembar,” ujar AKP Deny.

Dari hasil penangkapan kedua pasangan itu, ditemukan jika motor curian dijual ke penadah Darmawan warga Lombok Tengah.

Polisi langsung menangkap Darmawan pada Minggu (4/2) di Lombok Tengah. “Motor itu dijual miring seharga Rp 2 juta per unit,” ujar AKP Deny.

Adapun empat motor yang diamankan dari si penadah, yakni Honda Vario DK 5864 KD, Honda Beat DK 2275 UF, Honda Revo DK 8502 KP dan Honda C70 DK 1714 AN.

“Uang hasil curian itu dibelikan lima buah Handphone. Kami juga mengamankan uang tunai Rp 1,7 juta hasil penjualan motor,” ujarnya.

Kasat Reskrim pun mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan kendaraan mereka aman saat diparkir.

“Termasuk memperhatikan kunci jangan sampai nyantol walaupun ditaruh dekat rumah. Karena pelaku terus mengintai. Jangan beri mereka kesempatan,” pintanya.

Sementara itu, pelaku Asmawati mengaku menjalankan aksinya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

“Hasilnya untuk makan sehari-hari,” ujarnya. Sementara itu, si penadah, Darmawan, mengaku membeli empat motor hasil curian untuk diri sendiri. “Saya pakai sendiri,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/