30.4 C
Jakarta
12 Desember 2024, 10:37 AM WIB

Duh Gusti! Kalah Saing Jualan Ayam, Kapak Korban di Acara Kawinan

RadarBali.com – Persaingan dunia bisnis terkadang bisa memicu pertumpahan darah. Apalagi para pihak tidak mampu menahan diri.

Inilah yang terjadi di Pasar Karangsokong, Subagan, Amlapura. Pasar yang sedang direvovasi tersebut geger karena Rabu (6/9) malam Sulaiman,  45, diserang tiga orang bersenjata kampak.

Menurut informasi, kejadian bermula ketika Muhali, 45, menggelar upacara perkawinan. Karena bertetangga, Sulaiman ikut datang membantu.

Kebetulan Muhali dan Sulaiman sama-sama berjualan ayam di Pasar Amlapura. Usai bantu-bantu, Sulaiman istirahat. Saat itulah dia terlibat cekcok dengan seseorang melalui sambungan telepon.

Percekcokan terjadi karena pelaku di ujung telpon melontarkan makian kepada Muhali. “Awalnya mereka menelpon Muhali, lalu HP tersebut diambil suami saya. Tidak tahu apa yang di bicarakan namun kemudian ada tiga orang datang menyerang suami saya,” tutur Halimah, 35, istri korban di RS Karangasem.

Halimah mengaku tidak mengenal pelaku. Sebelum menyerang korban, pelaku sempat menghardik seraya mengatakan kalau pelaku sempat datang ke rumah korban di Lingkungan Temega, Kelurahan Padang Kerta, Karangasem.

Salah satu pelaku langsung menyerang korban dengan mengayunkan kampak ke kepala korban. Akibatnya korban mengalami luka pada kepala kiri, pipi kanan dan lengan kanan.

Juga luka di ibu jari tangan kiri. Luka tersebut memang tidak terlalu serius. “Hanya pusing saja,” ujar korban.  Korban sendiri mengaku tidak mengenal ketiga pelaku.

Hanya saja saat telpon, dia minta agar sopan kepada orang tua yakni Muhali. Tapi, pelaku malah tersinggung dan mengancam korban.

Korban sendiri mengaku tidak menyangka kalau pelaku akan datang. Muhali sendiri mengaku mengenal salah satu dari mereka. Di antaranya adalah Matsini yang juga asal Madura.

Pelaku juga dikenal berprofesi sebagai pedagang ayam. Satu pelaku lagi adalah anak Matsani. Pelaku ketiga adalah keponakan Matsani.

Muhali sendiri tidak tahu di mana Matsani tinggal. Sejauh ini Muhali mengaku tidak pernah ada masalah dengan pelaku.

Hanya saja saat menelpon Muhali diminta tidak menyerobot pelanggannya.  “Bicaranya kasar, katanya saya mengganggu pelangganya,”  ujar Muhali.

Muhali mengaku tidak menyangka kalau rumahnya akan di serang para pelaku. Apalagi saat kejadian ada acara pernikahan.

Polisi sendiri bergerak cepat dengan mengejar ketiga pelaku. Diketahui, pelaku kabur dengan menggunakan dua buah sepeda motor.

“Pelaku ada tiga orang, saat ini kami masih melakukan pengejaran,” ujar Kapolsek Karangasem Kompol Ketut Tulus.

Ditanya soal motif penyerangan, polisi belum berani memastikan. “Kalau motifnya belum tahu karena pelaku belum tertangkap,” paparnya. (tra/mus)

 

 

RadarBali.com – Persaingan dunia bisnis terkadang bisa memicu pertumpahan darah. Apalagi para pihak tidak mampu menahan diri.

Inilah yang terjadi di Pasar Karangsokong, Subagan, Amlapura. Pasar yang sedang direvovasi tersebut geger karena Rabu (6/9) malam Sulaiman,  45, diserang tiga orang bersenjata kampak.

Menurut informasi, kejadian bermula ketika Muhali, 45, menggelar upacara perkawinan. Karena bertetangga, Sulaiman ikut datang membantu.

Kebetulan Muhali dan Sulaiman sama-sama berjualan ayam di Pasar Amlapura. Usai bantu-bantu, Sulaiman istirahat. Saat itulah dia terlibat cekcok dengan seseorang melalui sambungan telepon.

Percekcokan terjadi karena pelaku di ujung telpon melontarkan makian kepada Muhali. “Awalnya mereka menelpon Muhali, lalu HP tersebut diambil suami saya. Tidak tahu apa yang di bicarakan namun kemudian ada tiga orang datang menyerang suami saya,” tutur Halimah, 35, istri korban di RS Karangasem.

Halimah mengaku tidak mengenal pelaku. Sebelum menyerang korban, pelaku sempat menghardik seraya mengatakan kalau pelaku sempat datang ke rumah korban di Lingkungan Temega, Kelurahan Padang Kerta, Karangasem.

Salah satu pelaku langsung menyerang korban dengan mengayunkan kampak ke kepala korban. Akibatnya korban mengalami luka pada kepala kiri, pipi kanan dan lengan kanan.

Juga luka di ibu jari tangan kiri. Luka tersebut memang tidak terlalu serius. “Hanya pusing saja,” ujar korban.  Korban sendiri mengaku tidak mengenal ketiga pelaku.

Hanya saja saat telpon, dia minta agar sopan kepada orang tua yakni Muhali. Tapi, pelaku malah tersinggung dan mengancam korban.

Korban sendiri mengaku tidak menyangka kalau pelaku akan datang. Muhali sendiri mengaku mengenal salah satu dari mereka. Di antaranya adalah Matsini yang juga asal Madura.

Pelaku juga dikenal berprofesi sebagai pedagang ayam. Satu pelaku lagi adalah anak Matsani. Pelaku ketiga adalah keponakan Matsani.

Muhali sendiri tidak tahu di mana Matsani tinggal. Sejauh ini Muhali mengaku tidak pernah ada masalah dengan pelaku.

Hanya saja saat menelpon Muhali diminta tidak menyerobot pelanggannya.  “Bicaranya kasar, katanya saya mengganggu pelangganya,”  ujar Muhali.

Muhali mengaku tidak menyangka kalau rumahnya akan di serang para pelaku. Apalagi saat kejadian ada acara pernikahan.

Polisi sendiri bergerak cepat dengan mengejar ketiga pelaku. Diketahui, pelaku kabur dengan menggunakan dua buah sepeda motor.

“Pelaku ada tiga orang, saat ini kami masih melakukan pengejaran,” ujar Kapolsek Karangasem Kompol Ketut Tulus.

Ditanya soal motif penyerangan, polisi belum berani memastikan. “Kalau motifnya belum tahu karena pelaku belum tertangkap,” paparnya. (tra/mus)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/