GIANYAR – Rencana warganegara asing (WNA) berkebangsaaan Kanada bernama Christopher membuka kelas yoga orgasme, Sabtu (8/5) hari ini di Karma House Tattoos, di Jalan Penestanan No. 8, Sayan, dipastikan gagal.
Polisi dan aparat imigrasi yang mengetahui rencana tersebut segera turun ke lokasi untuk menelusuri acara yang diindikasikan menyimpang dari nilai-nilai sosial itu.
Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana mengaku sudah mengecek dan mendalami kegiatan bertajuk Tantric Full Body Orgasme tersebut.
“Kami sudah koordinasi. Bahwa yang pertama dari pihak owner menyatakan beliau tidak tahu menahu dengan informasi itu. Kemudian lokasi itu tutup sejak masa pandemi Covid,” ujar AKBP Dewa Made Adnyana kemarin.
Justru lokasi yang dijadikan tempat yoga saat ini tahap renovasi. “Owner menyatakan menolak kegiatan tersebut. Karena tidak sesuai adat dan budaya Bali. Termasuk tokoh adat sama (menolak, red),” kata AKBP Dewa Adnyana.
Mengenai undangan kelas yoga orgasme, pihaknya mengaku sudah mengecek akun tersebut. “Tentunya kami sudah koordinasi dengan pihak Imigrasi,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, acara itu ditawarkan melalui situs eventbrite.com dengan tagline ‘Tantric Full Body Orgasm’.
‘Kelas orgasme’ ini menawarkan harga sebesar 20 Euro dan akan dilaksanakan pada 8 Mei 2021 dari pukul 10.00-18.00.
Dalam penawaran yang ditulis melalui situs tersebut, kelas orgasme ini juga bakal dibuatkan video. Video yang dibuat akan digunakan untuk memasarkan acara tersebut di Eropa.