DENPASAR – Jenazah Lailatin Nadiron, 44, resmi diotopsi Forensik RS Sanglah kemarin (7/6). Hasilnya, tim forensik menemukan sejumlah luka serius pada tubuh korban yang diiindikasi menjadi penyebab kematian korban.
Sebagaimaan diberitakan, korban ditemukan tewas setengah telanjang di kebun jagung di Jalan Sedap Malam Gang Tunjung Biru IV Dentim, Rabu (6/6) lalu sekitar pukul 17.30 ini.
Kepala Forensik RS Sanglah, dr. DuduT Rustyadi saat ditemui Jawa Pos Radar Bali usai otopsi menjelaskan ditemukan beberapa luka di kepala dan wajah berupa luka lecet dan memar.
“Kami juga temukan ada luka terbuka pada alis kiri,” ungkapnya. Tim Forensik RS Sanglah juga menemukan beberapa luka yang terjadi setelah kematian.
Yakni luka lecet pada tangan dan kaki korban. “Banyak lecet mungkin waktu ditemukan tidak menggunakan pakaian, sehingga di makan serangga, semut mungkin. Karena luka-luka terjadi setelah kematian,” katanya.
Untuk penyebab kematian, dr. Dudut memastikan karena ada kekerasan benda tumpul pada mulut dan hidung korban.
“Kekerasan bukan berarti harus dipukul. Itu menunjukkan sifat perlukaan yang terjadi. Bisa terbentur, ditekan atau tergesek,” tegasnya.
Korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang, apakah ada dugaan pemerkosaan sebelum dibunuh?
“Untuk dugaan itu (pemerkosaan), kami sudah ambil bahan untuk penentuan ada tidaknya persetubuhan. Jadi masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium,” jawabnya.
dr. Dudut sendiri belum dapat memastikan berapa lama dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tersebut.
Namun, yang pasti sejumlah bahan sudah dikirim untuk menentukan apakah ada sperma atau tidak yang ditemukan pada korban.
Hingga berita ini ditulis, jenazah masih dititipkan di Forensik RS Sanglah karena belum ada keluarga yang menjemput.