TABANAN- Sudah satu bulan lebih kasus rekayasa cerita soal dugaan aksi penculikan dan percobaan pemerkosaan menghebohkan warga di Tabanan. Saat itu yang melaporkan menjadi korban dugaan pemerkosaan adalah perempuan berusia 19 tahun berinisial DAT.
Kejadainnya di Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan. Namun hingga kini belum ada kejelasan dan titik terang. Bahkan Polres Tabanan belum menetapkan siapa tersangka dalam kasus laporan fiktif yang dibuat DAT.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra menyebutkan, terkait kasus tersebut pihaknya sudah melakukan penyelidikan. Dan laporan itu hanya rekayasa dan karangan cerita yang dilakukan DAT, karena takut dimarahi suaminya sehingga mengarang cerita dan membuat laporan keterangan palsu ke polisi.
“Jadi sekarang bukan kasus penculikan yang kita dalami, melainkan kasus laporan palsunya yang dibuat DAT,” kata AKBP Ranefli belum lama ini.
Sejauh ini pihaknya sudah melibatkan psikologi Polda Bali dan ahli kejiwaan rumah sakit Tabanan. Selain DAT yang diperiksa psikologi dan kejiwaannya juga termasuk mertua dari DAT, karena dia ikut bersama-sama mengarang cerita. “Untuk pemeriksaan sudah semua, tapi tinggal kami menunggu hasilnya,” ucap AKBP Ranefli.
Menurutnya sebagai gambaran setelah dilakukan pemeriksaan terhadap DAT. Pihaknya menilai dari sisi lainnya DAT ini, selain alami gangguan mental dan kejiwaan juga masalah akademiknya, karena DAT putus sekolah.
“Maka kami cukup sulit melakukan pemeriksaan terhadap DAT, butuh orang tua dari DAT. Agar memori ingatan DAT bisa pulih dan dapat memberikan keterangan,” terangnya.
Untuk gelar perkara secara keseluruhan sendiri sampai saat ini belum dilakukan pihaknya. “Kami belum gelar perkara, menunggu hasil semua pemeriksaan tuntas,” tandasnya. (uli)