33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:42 PM WIB

Polisi Tepis Pelaku Penganiaya Anggota Brimob Kelompok Teroris

RadarBali.com – Kasus penganiayaan anggota Brimob Polda Bali Brigadir Polisi I Bagus Suda Suwarna masih buram.

Terutama terkait indikasi, siapa pelaku sebenarnya. Disinggung pelaku diduga oknum yang benci dengan Polri atau teroris, Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjajaya langsung membantahnya.

Dia mengatakan, spekulasi pelakunya adalah anggota teroris terlalu jauh dan dini. Sejauh ini pihaknya masih menghimpun keterangan saksi dan mengecek CCTV satu persatu.

“Mohon bersabar, tunggu saja hasil pengembangan dari tim gabungan nanti,” timpalnya. Terkait kronologi kejadian yang terputus, yakni saksi-saksi tiba -tiba menemukan korban dalam keadaan pingsan dengan kondisi luka-luka, itu banyak anggota Polda Bali yang berasumsi lain.

Di antaranya pelaku bukan teroris. Pasalnya, teroris tidak mungkin menganiaya korban sampai pingsan.

Artinya, jika dugaan pelaku adalah teroris, maka korban pasti ditembak.

Tengara lain di lingkungan Polda Bali menyatakan bahwa diduga pelaku orang gila. Karena itu dia ingin menguasai senjata sehingga korban dianiaya.

Dugaan lain mengarah pada sekuriti. Diduga sekuriti yang menganiaya, lalu untuk menghilangkan jejak mereka berusaha menyembunyikan senjata korban sehingga terkesan bahwa korban dianiaya dan senjata dirampas oleh OTK (orang tak dikenal).

“Tapi, bisa jadi juga yang menganiaya korban bukan dugaan-dugaan tadi. Melainkan kelompok OTK yang tidak suka dengan korban. Mungkin ada masalah lain. Tapi, korban inipendiam dan baik,kok,” sebut  sumber.

Dikonfirmasi terpisah, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Bali Kombespol Laksana enggan berkomentar banyak.

Ia mengaku tidak mau menduga-duga terkait siapa pelaku dibalik kejadian apes yang menampar institusi Polri ini. “Kami masih bekerja untuk mengungkap. Sabar,ya,” pintanya singkat.

RadarBali.com – Kasus penganiayaan anggota Brimob Polda Bali Brigadir Polisi I Bagus Suda Suwarna masih buram.

Terutama terkait indikasi, siapa pelaku sebenarnya. Disinggung pelaku diduga oknum yang benci dengan Polri atau teroris, Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjajaya langsung membantahnya.

Dia mengatakan, spekulasi pelakunya adalah anggota teroris terlalu jauh dan dini. Sejauh ini pihaknya masih menghimpun keterangan saksi dan mengecek CCTV satu persatu.

“Mohon bersabar, tunggu saja hasil pengembangan dari tim gabungan nanti,” timpalnya. Terkait kronologi kejadian yang terputus, yakni saksi-saksi tiba -tiba menemukan korban dalam keadaan pingsan dengan kondisi luka-luka, itu banyak anggota Polda Bali yang berasumsi lain.

Di antaranya pelaku bukan teroris. Pasalnya, teroris tidak mungkin menganiaya korban sampai pingsan.

Artinya, jika dugaan pelaku adalah teroris, maka korban pasti ditembak.

Tengara lain di lingkungan Polda Bali menyatakan bahwa diduga pelaku orang gila. Karena itu dia ingin menguasai senjata sehingga korban dianiaya.

Dugaan lain mengarah pada sekuriti. Diduga sekuriti yang menganiaya, lalu untuk menghilangkan jejak mereka berusaha menyembunyikan senjata korban sehingga terkesan bahwa korban dianiaya dan senjata dirampas oleh OTK (orang tak dikenal).

“Tapi, bisa jadi juga yang menganiaya korban bukan dugaan-dugaan tadi. Melainkan kelompok OTK yang tidak suka dengan korban. Mungkin ada masalah lain. Tapi, korban inipendiam dan baik,kok,” sebut  sumber.

Dikonfirmasi terpisah, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Bali Kombespol Laksana enggan berkomentar banyak.

Ia mengaku tidak mau menduga-duga terkait siapa pelaku dibalik kejadian apes yang menampar institusi Polri ini. “Kami masih bekerja untuk mengungkap. Sabar,ya,” pintanya singkat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/