25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:00 AM WIB

Sebelum Hilang Misterius, Kadek Rifki Ajak Anak dan Istri ke Bali Zoo

DENPASAR –  Kecelakaan lalu lintas tunggal yang melibatkan mobil Mitsubishi Mirage DK 1186 OA yang terjatuh ke jurang di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, 26 Januari 2019 lalu masih menyisakan misteri.

Sebab sampai saat sang sopir bernama Kadek Rifki Cahyadi, 36, ini belum juga ditemukan. Menurut keluarga saat ditemui di rumah

di Jalan Wirasatya VII, Nomor 3 A, Tukad Balian, Kecamatan Denpasar Selatan, kemarin, Rifki sempat pamit ingin menagih hutang.

Kadek Rifki Cahyadi diketahui pemilik Koperasi Wira Satya, saat pergi meninggalkan rumah, ia pamitan pada istrinya Chyntia Dini Poernamasari, 32.

Katanya, dia akan menagih utang koperasi kepada nasabahnya. Ia lalu pergi dengan menggunakan mobil Mitsubishi Mirage DK 1186 OA.

Namun sayangnya, berhari-hari kemudian, Kadek Rifki Cahyadi tidak kunjung pulang. Hal ini membuat keluarga khawatir dan melapor ke polisi.

Adik kandung istri Kadek Rifki Cahyadi bernama Yoga Aditia saat ditemui di halaman rumahnya mengatakan, sebelum pergi menagih utang, Rifki bersama istri dan anak-anaknya rekreasi ke Bali Zoo.

Menurutnya, kakak iparnya itu tidak pernah memiliki masalah, baik dengan istri maupun anggota keluarga lain. Pun dengan anggota koperasi atau nasabahnya.

“Koperasi ini sudah berjalan 4 tahun. Dalam koperasi ini tidak ada pegawai orang lain. Semuanya anggota keluarga. Termasuk saya juga kadang bantuin dia,” tutur Yoga Aditia.

Yoga Aditia juga membenarkan bahwa mobil yang ditemukan di dalam jurang yang berada di Desa Wanagiri, Buleleng, itu benar milik Rifki.

Sebab semua keluarga sudah ke TKP dan melihat mobil itu. Anehnya, sampai saat ini Kadek Rifki Cahyadi tidak ditemukan.

“Kata polisi banyak kejanggalan, dalam mobil tidak ditemukan bercak darah. Bahkan, sudah dicari hingga radius ratusan meter dari lokasi mobil namun tidak menemukan tanda-tanda apapun. Sampai saat ini dia belum pulang,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya mengatakan, setelah menerima laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Buleleng.

Dalam peristiwa ini Kompol Nyoman Wirajaya menyatakan bahwa pihak pelapor tidak kooperatif selama penyelidikan.

“Pelapor (istri korban) saat dipanggil untuk dimintai keterangan tidak mau hadir. Kami berharap keluarga kooperatif.

Memang bercak darah sedikitpun tidak ditemukan,” tutur Kompol Wirajaya sembari mengaku bahwa kami masih melakukan penyelidikan.

Sebagai catatan, sejumlah kejanggalan terlihat pada kasus ini. Kejanggalan itu terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh jajaran Polsek Sukasada.

Pertama, selama melakukan penyelidikan, kepolisian justru belum menemukan tanda-tanda terjadinya kecelakaan di sekitar TKP.

Padahal TKP yang posisinya sebelah selatan (seberang jalan, Red) Pura Dalem Desa Pakraman Wanagiri itu terdapat banyak pepohonan.

Dari hasil olah TKP sama sekali tidak ada pohon yang tumbang, atau minimal pohonnya lecet, rumputnya ada jejak ban akibat diterobos kendaraan.

Jatuhnya mobil seolah lurus dan mendarat dengan mulus. Begitu juga tanda-tanda mobil melakukan pengereman di aspal di sekitar TKP, tidak ada.

Kedua, saat mobil ditemukan, justru  mobil dalam kondisi on dengan perseneleng di posisi D (drive). korban Rifki ada di dalam mobil, bisa saja korban terpental keluar paling jauh 5 meter di sekitar TKP.

Seperti diberitakan, korban Kadek Rifki Cahyadi sempat pamit ke istrinya pada Sabtu 26 Januari sekitar pukul 21.00 Wita malam.

Kepada istrinya korban mengaku ke Singaraja untuk menagih utang. sekitar pukul 23.00 Wita, korban menelpon istrinya dan meminta untuk tidak menutup pintu gerbang, karena korban akan balik.

Namun hingga Minggu 27 Januari korban tak kunjung pulang ke rumah. Sehingga sang istri langsung melapor ke Polsek Denpasar Selatan, jika suaminya hilang. 

DENPASAR –  Kecelakaan lalu lintas tunggal yang melibatkan mobil Mitsubishi Mirage DK 1186 OA yang terjatuh ke jurang di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, 26 Januari 2019 lalu masih menyisakan misteri.

Sebab sampai saat sang sopir bernama Kadek Rifki Cahyadi, 36, ini belum juga ditemukan. Menurut keluarga saat ditemui di rumah

di Jalan Wirasatya VII, Nomor 3 A, Tukad Balian, Kecamatan Denpasar Selatan, kemarin, Rifki sempat pamit ingin menagih hutang.

Kadek Rifki Cahyadi diketahui pemilik Koperasi Wira Satya, saat pergi meninggalkan rumah, ia pamitan pada istrinya Chyntia Dini Poernamasari, 32.

Katanya, dia akan menagih utang koperasi kepada nasabahnya. Ia lalu pergi dengan menggunakan mobil Mitsubishi Mirage DK 1186 OA.

Namun sayangnya, berhari-hari kemudian, Kadek Rifki Cahyadi tidak kunjung pulang. Hal ini membuat keluarga khawatir dan melapor ke polisi.

Adik kandung istri Kadek Rifki Cahyadi bernama Yoga Aditia saat ditemui di halaman rumahnya mengatakan, sebelum pergi menagih utang, Rifki bersama istri dan anak-anaknya rekreasi ke Bali Zoo.

Menurutnya, kakak iparnya itu tidak pernah memiliki masalah, baik dengan istri maupun anggota keluarga lain. Pun dengan anggota koperasi atau nasabahnya.

“Koperasi ini sudah berjalan 4 tahun. Dalam koperasi ini tidak ada pegawai orang lain. Semuanya anggota keluarga. Termasuk saya juga kadang bantuin dia,” tutur Yoga Aditia.

Yoga Aditia juga membenarkan bahwa mobil yang ditemukan di dalam jurang yang berada di Desa Wanagiri, Buleleng, itu benar milik Rifki.

Sebab semua keluarga sudah ke TKP dan melihat mobil itu. Anehnya, sampai saat ini Kadek Rifki Cahyadi tidak ditemukan.

“Kata polisi banyak kejanggalan, dalam mobil tidak ditemukan bercak darah. Bahkan, sudah dicari hingga radius ratusan meter dari lokasi mobil namun tidak menemukan tanda-tanda apapun. Sampai saat ini dia belum pulang,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya mengatakan, setelah menerima laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Buleleng.

Dalam peristiwa ini Kompol Nyoman Wirajaya menyatakan bahwa pihak pelapor tidak kooperatif selama penyelidikan.

“Pelapor (istri korban) saat dipanggil untuk dimintai keterangan tidak mau hadir. Kami berharap keluarga kooperatif.

Memang bercak darah sedikitpun tidak ditemukan,” tutur Kompol Wirajaya sembari mengaku bahwa kami masih melakukan penyelidikan.

Sebagai catatan, sejumlah kejanggalan terlihat pada kasus ini. Kejanggalan itu terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh jajaran Polsek Sukasada.

Pertama, selama melakukan penyelidikan, kepolisian justru belum menemukan tanda-tanda terjadinya kecelakaan di sekitar TKP.

Padahal TKP yang posisinya sebelah selatan (seberang jalan, Red) Pura Dalem Desa Pakraman Wanagiri itu terdapat banyak pepohonan.

Dari hasil olah TKP sama sekali tidak ada pohon yang tumbang, atau minimal pohonnya lecet, rumputnya ada jejak ban akibat diterobos kendaraan.

Jatuhnya mobil seolah lurus dan mendarat dengan mulus. Begitu juga tanda-tanda mobil melakukan pengereman di aspal di sekitar TKP, tidak ada.

Kedua, saat mobil ditemukan, justru  mobil dalam kondisi on dengan perseneleng di posisi D (drive). korban Rifki ada di dalam mobil, bisa saja korban terpental keluar paling jauh 5 meter di sekitar TKP.

Seperti diberitakan, korban Kadek Rifki Cahyadi sempat pamit ke istrinya pada Sabtu 26 Januari sekitar pukul 21.00 Wita malam.

Kepada istrinya korban mengaku ke Singaraja untuk menagih utang. sekitar pukul 23.00 Wita, korban menelpon istrinya dan meminta untuk tidak menutup pintu gerbang, karena korban akan balik.

Namun hingga Minggu 27 Januari korban tak kunjung pulang ke rumah. Sehingga sang istri langsung melapor ke Polsek Denpasar Selatan, jika suaminya hilang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/