29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:12 AM WIB

Kawanan Monyet Serbu Perkebunan Warga Payangan, Gianyar

GIANYAR- Puluhan petani di kawasan Tukad Siap hingga Tukad Petanu wilayah Kecamatan Payangan, sasat ini tidak tenang bertani. Di saat tanaman pangan sedang berbuah dan akan dipetik, kawanan monyet lebih dulu menyerbu. Tanaman mulai dari pisang, salak, jagung dan kacang-kacangan milik petani ludes.

 

Salah satu petani di Desa Buahan Kaja, Wayan Kira, menyatakan habitat monyet terdapat di sepanjang Tukad Siap sampai pertemuan dengan Sungai Ayung, Kecamatan Payangan. Kawanan monyet diketahui menyerang tanaman pangan petani berlangsung sejak 6 bulan lalu. “Awalnya ada beberapa monyet yang menyerang kebun, awalnya tidak menyebabkan kerusakan berarti,” ujarnya, Kamis (10/3).

 

Namun belakangan serangan mengganas. “Satu koloni jumlahnya ratusan menyerang kebun dalam semalam,” jelas Wayan Kira. 

 

Wayan Kira yang memiliki kebun pisang dan salak tidak habis pikir, mengingat salak Bali yang akan dipanen ludes tak bersisa diserang monyet-monyet di Tukad Siap. 

 

Kerugian ini tidak saja dialami dirinya, petani lain juga mengalami kerugian serupa. Dijelaskan, sebagian besar petani di sepanjang Tukad Siap, dari Desa Buahan Kaja sampai Banjar Bunteh, Desa Kerta mengalami kerugian serupa. Hasil panen kebun yang biasanya dijarah dari pisang, salak, mangga sampai durian termasuk tanaman kacang-kacangan. 

 

Petani pernah berupaya menghalau kawanan monyet tersebut. Namun, usahanya tanpa hasil. “Di siang hari kami bisa menghalau kawanan monyet, namun di malam hari kawanan itu beraksi,” tuturnya.

 

Apalagi saat menghalau di siang hari, kawanan monyet bersembunyi di lembah sungai, sehingga persembunyiannya aman. “Kami tidak memiliki harapan apa lagi, kemampuan petani sangat terbatas,” ujarnya. 

 

Serangan monyet juga diakui Kelian Subak Abian Buahan Kaja, Made Sandiasa. “Kami tidak memiliki harapan apa lagi, kemampuan petani sangat terbatas,” ujarnya. 

 

Kelihan Subak Abian Buahan Kaja, Made Sandiasa, menambahkan pakan monyet diduga menipis di habitat. Selain itu koloni monyet beranak pinak dengan cepat.

“Upaya ini mesti dilakukan secara bersama, paling tidak petani tidak dirugikan,” terang Sandiasa.

 

Sementara itu, Plt. Kabid Pembibitan dan Produksi, Dinas Pertanian Gianyar, Made Santiarka menjelaskan serangan kawanan monyet tidak hanya terjadi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Payangan. Bahkan kawanan ini menyerang lahan pertanian sampai di DAS Tukad Petanu di Buruan, di wilayah Kemenuh dan wilayah lain. “Faktor utamanya karena habitat monyet menyempit karena penebangan kayu untuk bangunan,” ujarnya. 

 

Sedangkan penanganan monyet ini sebelumnya sempat ditangani BKSDA dan untuk kabupaten ditangani Pemadam Kebakaran (Damkar). Kendati demikian disebutnya, Damkar tidak bisa menangani keseluruhan dari serangan monyet di lahan pertanian.

 

“Kecuali ada monyet lepas yang menyerang warga, barulah Damkar turun tangan,” pungkasnya.

GIANYAR- Puluhan petani di kawasan Tukad Siap hingga Tukad Petanu wilayah Kecamatan Payangan, sasat ini tidak tenang bertani. Di saat tanaman pangan sedang berbuah dan akan dipetik, kawanan monyet lebih dulu menyerbu. Tanaman mulai dari pisang, salak, jagung dan kacang-kacangan milik petani ludes.

 

Salah satu petani di Desa Buahan Kaja, Wayan Kira, menyatakan habitat monyet terdapat di sepanjang Tukad Siap sampai pertemuan dengan Sungai Ayung, Kecamatan Payangan. Kawanan monyet diketahui menyerang tanaman pangan petani berlangsung sejak 6 bulan lalu. “Awalnya ada beberapa monyet yang menyerang kebun, awalnya tidak menyebabkan kerusakan berarti,” ujarnya, Kamis (10/3).

 

Namun belakangan serangan mengganas. “Satu koloni jumlahnya ratusan menyerang kebun dalam semalam,” jelas Wayan Kira. 

 

Wayan Kira yang memiliki kebun pisang dan salak tidak habis pikir, mengingat salak Bali yang akan dipanen ludes tak bersisa diserang monyet-monyet di Tukad Siap. 

 

Kerugian ini tidak saja dialami dirinya, petani lain juga mengalami kerugian serupa. Dijelaskan, sebagian besar petani di sepanjang Tukad Siap, dari Desa Buahan Kaja sampai Banjar Bunteh, Desa Kerta mengalami kerugian serupa. Hasil panen kebun yang biasanya dijarah dari pisang, salak, mangga sampai durian termasuk tanaman kacang-kacangan. 

 

Petani pernah berupaya menghalau kawanan monyet tersebut. Namun, usahanya tanpa hasil. “Di siang hari kami bisa menghalau kawanan monyet, namun di malam hari kawanan itu beraksi,” tuturnya.

 

Apalagi saat menghalau di siang hari, kawanan monyet bersembunyi di lembah sungai, sehingga persembunyiannya aman. “Kami tidak memiliki harapan apa lagi, kemampuan petani sangat terbatas,” ujarnya. 

 

Serangan monyet juga diakui Kelian Subak Abian Buahan Kaja, Made Sandiasa. “Kami tidak memiliki harapan apa lagi, kemampuan petani sangat terbatas,” ujarnya. 

 

Kelihan Subak Abian Buahan Kaja, Made Sandiasa, menambahkan pakan monyet diduga menipis di habitat. Selain itu koloni monyet beranak pinak dengan cepat.

“Upaya ini mesti dilakukan secara bersama, paling tidak petani tidak dirugikan,” terang Sandiasa.

 

Sementara itu, Plt. Kabid Pembibitan dan Produksi, Dinas Pertanian Gianyar, Made Santiarka menjelaskan serangan kawanan monyet tidak hanya terjadi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Payangan. Bahkan kawanan ini menyerang lahan pertanian sampai di DAS Tukad Petanu di Buruan, di wilayah Kemenuh dan wilayah lain. “Faktor utamanya karena habitat monyet menyempit karena penebangan kayu untuk bangunan,” ujarnya. 

 

Sedangkan penanganan monyet ini sebelumnya sempat ditangani BKSDA dan untuk kabupaten ditangani Pemadam Kebakaran (Damkar). Kendati demikian disebutnya, Damkar tidak bisa menangani keseluruhan dari serangan monyet di lahan pertanian.

 

“Kecuali ada monyet lepas yang menyerang warga, barulah Damkar turun tangan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/