SINGARAJA– Aksi penjarahan banten daksina memicu keresahan warga di Desa Baktiseraga. Sebab sarana upakara tiba-tiba lenyap. Aksi itu sempat terekam kamera CCTV yang terpasang pada sebuah rumah di Jalan Toya Anakan, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng.
Dari rekaman CCTV terlihat ada 10 orang remaja yang diduga masih berusia belasan tahun. Mereka mengendarai 3 unit sepeda motor. Salah satu diantaranya dikendarai 4 orang remaja, dan dua unit lainnya ditumpangi masing-masing 3 orang remaja.
Saat melihat banten daksina di penjor, mereka langsung turun. Ada 3 orang pemuda yang langsung turun dan menjarah banten tersebut. Diduga peristiwa itu terjadi pada Kamis (9/6) dini hari.
Ketua RT 3, Perumahan LC Bakstiseraga, IGBN Dipta Negara mengatakan peristiwa pencurian belakangan kerap terjadi. Namun, pencurian yang terjadi terbilang skala ringan. Tak sampai membobol rumah. Biasanya yang hilang adalah banten daksina, tanaman hias, hingga buah-buahan.
Warga kerap memergoki remaja yang keliling komplek perumahan pada malam hari. “Pernah ada yang tepergok. Tapi mereka langsung kabur,” katanya.
Ia pun mengaku telah melaporkan hal tersebut pada aparat desa. Sebab warga semakin resah dengan peristiwa itu.
Sementara itu, Perbekel Baktiseraga Gusti Putu Armada mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut. Ia sangat menyayangkan hal tersebut. Sebab penjarahan menyasar sarana banten yang notabene menjadi hal yang disakralkan masyarakat.
“Kami belum tahu apakah anak-anak itu remaja kami atau bukan. Idealnya kan banten itu di-lungsur. Tapi kalau lihat di CCTV kan tidak, tapi dijarah begitu saja. Jadi rasanya tidak pantas dilakukan,” kata Armada.
Dia menduga, aksi penjarahan itu merupakan bentuk kenakalan remaja. Mereka ingin menunjukkan eksistensi di hadapan rekan-rekannya. Sebab bila motifnya adalah uang, jumlah sesari yang ada di banten daksina tidak seberapa.
“Kalau lihat nilai, berapa sih sebenarnya. Tapi tindakan yang seperti itu rasanya kurang pas. Ini lebih ke masalah rasa. Karena sarana banten yang dijarah seperti itu,” ujar Armada.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan meningkatkan patroli di kawasan perumahan. Patroli akan melibatkan aparat kepolisian, maupun Linmas yang ada di desa. (eps)