DENPASAR – Kasus penemuan orok di wilayah hukum Polres Badung bukan sekali dua kali terjadi. Tapi, sudah berkali-kali.
Selain kasus penemuan orok bayi yang ditemukan di jalan Padang Luwih Banjar Celuk, Dalung, Kuta Utara, Rabu (8/8) lalu,
penemuan orok bayi subak Uma Dalem, Banjar Belang, Desa Sembung, Mengwi, Badung, Selasa (7/8) lalu juga masih menyisahkan misteri.
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih dalam, termasuk menunggu hasil lab dari rumah sakit.
“Kami masih menunggu hasil dari rumah sakit untuk penyelidikan lanjutan,” ujar Kasatreskrim Polres Badung AKP Pramasetia, Jumat (10/8) siang.
Dijelaskan, hasil dari rumah sakit ini nantinya menjadi salah satu yang paking penting untuk menyelidiki siapa orang tua tega di balik pembuangan orok tersebut.
Sebelumnya, orok tersebut ditemukan di saluran air subak Uma Dalem, Banjar Belang, Desa Sembung Mengwi, Badung, Selasa (7/8) pukul 11.00.
Orok tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang warga bernama Gede Arsa Wijaya. Penemuan tersebut bermula saat saksi I Gede Arsana hendak menyemprot padi.
Dia pun mengambil air untuk diisi ke tangki semprot dari subak tempat ditemukannya sosok orok tersebut.
Saksi kemudian melihat orok sedang mengapung di subak tersebut. Awalnya, Arsa Wijaya mengira jika orok tersebut hanyalah bangkai anak babi.
Namun, setelah diperhatikan decara seksama, saksi kaget begitu mengetahui bahwa yang ditemukannya tersebut adalah orok bayi.
Saat ditemukan orok bayi tersebut terbungkus dalan sebuah kresek berwarna merah yang sedang mengambang di subak.