DENPASAR – Kongres V PDIP sedikit ternoda dengan operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan kader banteng, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, I Nyoman Dhamantra.
Meski tidak tersangkut langsung dengan kongres, penangkapan anggota DPR dari Komisi VI ini menambah daftar pejabat tinggi Negara asal Bali yang diciduk KPK karena korupsi.
Sebelumnya dua petinggi Demokrat asal Bali terjerat kasus korupsi. Yakni Jero Wacik dan Putu Liong Sudiantara.
Rekan Dhamantra di DPR RI, I Made Urip mengaku sangat terkejut mengetahui rekan sesama anggota DPR di senayan dan juga kader senior di PDIP melakukan tindakan korupsi.
Hal ini sangat disayangkan, apalagi menimpa kader PDI Perjuangan Bali yang menambah deretan tokoh korupsi.
“Jadi kami sangat menyayangkan hari ini berani melakukan (korupsi) itu. Ya, cukup kaget kan baru kali ini menimpa PDI Perjuangan dari Bali.
Cukup kagetlah kita apalagi dalam suasana hajatan besar kongres. Padahal kita sudah memberikan peringatan khususnya Ibu Ketua Umum
(Megawati Soekarnoputri) kepada seluruh kadernya. Bagaimana ya cukup prihatinlah kita,” ungkap anggota Komisi IV DPR RI.
Dirinya sendiri mengaku jarang berkomunikasi dengan Damantra karena beda komisi. Tapi, pihaknya mengaku kaget dan prihatin dengab masalah menimpa Damantra.
Namun, itu konsekuensi yang harus diterima karena jauh- jauh hari sudah diperingatkan untuk tidak melakukan praktik-praktik koruptif.
“Saya jarang komunikasi karena beliau komisi VI dan saya komisi IV. Kami cukup prihatin dalam kasus yang dialami Pak Damantra,
padahal partai jauh-jauh hari mengingatkan kadernya seluruh tanah air tidak melakukan praktik-praktik koruptif seperti itu,” tukasnya.
