26.1 C
Jakarta
26 April 2024, 4:31 AM WIB

Diduga Dibunuh, Mahasiswi Undiksha Ditemukan Membusuk di Kamar Kos

SINGARAJA-Warga dan penghuni kos di Jalan Wijayakusuma Gang IV Nomor 1, Banyuasri, Kamis (11/4) dibuat gempar.

Heboh warga ini menyusul dengan tewasnya penghuni salah satu kamar kos Made Serli Mahardika.

Jasad mahasiswi jegeg (cantik) yang duduk di semester IV Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) ini ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar. Diduga korban tewas dibunuh sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali di lokasi kejadian, terungkapnya kasus dugaan pembunuhan yang menimpa mahasiswi asal Penebel, Tabanan, ini bermula dari kecurigaan teman-teman korban.

Sebab, Serli sudah empat hari belakangan tidak kuliah. Padahal, Senin (8/4) pagi masih sibuk mengurus kepanitian kegiatan kampus. Tapi, sekitar Pukul 19.30, Meli Triastuti, teman kuliahnya mencoba menghubungi korban via WhatsApp.

Namun, yang menjawab bukan korban, tapi orang lain. Dari keanehan tersebut, akhirnya Triastuti esok harinya atau Selasa (9/4) mendatangi kamar kost korban bersama tiga orang temannya. Demikian, Serli tak juga ditemukan. Hanya motor Scoopy warna cream DK 2495 HC milik korban terparkir rapi di halaman tempat kos tersebut.

Terakhir, rekan-rekannya kembali mendatangi kamar kos wanita asal Penebel tersebut pada Kamis (11/4) Pukul 13.00. Itu pun setelah meminta izin ibu korban di Tabanan dan mendapat persetujuan membuka kamar kos Serli.

I Putu Albert Purnama Putra, 20, teman sekelas korban mendapat tugas membantu teman-teman perempuannya untuk membuka kamar wanita tamatan SMAN 1 Tabanan itu. Namun belum sempat dibuka semua, bau busuk langsung menyeruak keluar dari kamar kos. “Tiga hari tidak ada kabar, sedangkan korban jadi Ketua Panitia kegiatan pelatihan. Tapi pas baru dibuka sedikit langsung tercium bau busuk, kami tidak berani akhirnya lapor sama keluarganya di Banyuning,” papar Albert.

Berdasar laporan teman-teman korban. Tak berselang lama, pihak kepolisian pun langsung mendatangi lokasi. Jasad korban ditemukan sudah dalam kondisi bengkak dan membusuk. Matanya melotot keluar dengan lidah menjulur. Beberapa kulitnya juga mengelupas dan langsung dibawa ke RSUD Buleleng

SINGARAJA-Warga dan penghuni kos di Jalan Wijayakusuma Gang IV Nomor 1, Banyuasri, Kamis (11/4) dibuat gempar.

Heboh warga ini menyusul dengan tewasnya penghuni salah satu kamar kos Made Serli Mahardika.

Jasad mahasiswi jegeg (cantik) yang duduk di semester IV Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) ini ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar. Diduga korban tewas dibunuh sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali di lokasi kejadian, terungkapnya kasus dugaan pembunuhan yang menimpa mahasiswi asal Penebel, Tabanan, ini bermula dari kecurigaan teman-teman korban.

Sebab, Serli sudah empat hari belakangan tidak kuliah. Padahal, Senin (8/4) pagi masih sibuk mengurus kepanitian kegiatan kampus. Tapi, sekitar Pukul 19.30, Meli Triastuti, teman kuliahnya mencoba menghubungi korban via WhatsApp.

Namun, yang menjawab bukan korban, tapi orang lain. Dari keanehan tersebut, akhirnya Triastuti esok harinya atau Selasa (9/4) mendatangi kamar kost korban bersama tiga orang temannya. Demikian, Serli tak juga ditemukan. Hanya motor Scoopy warna cream DK 2495 HC milik korban terparkir rapi di halaman tempat kos tersebut.

Terakhir, rekan-rekannya kembali mendatangi kamar kos wanita asal Penebel tersebut pada Kamis (11/4) Pukul 13.00. Itu pun setelah meminta izin ibu korban di Tabanan dan mendapat persetujuan membuka kamar kos Serli.

I Putu Albert Purnama Putra, 20, teman sekelas korban mendapat tugas membantu teman-teman perempuannya untuk membuka kamar wanita tamatan SMAN 1 Tabanan itu. Namun belum sempat dibuka semua, bau busuk langsung menyeruak keluar dari kamar kos. “Tiga hari tidak ada kabar, sedangkan korban jadi Ketua Panitia kegiatan pelatihan. Tapi pas baru dibuka sedikit langsung tercium bau busuk, kami tidak berani akhirnya lapor sama keluarganya di Banyuning,” papar Albert.

Berdasar laporan teman-teman korban. Tak berselang lama, pihak kepolisian pun langsung mendatangi lokasi. Jasad korban ditemukan sudah dalam kondisi bengkak dan membusuk. Matanya melotot keluar dengan lidah menjulur. Beberapa kulitnya juga mengelupas dan langsung dibawa ke RSUD Buleleng

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/